Site audit adalah proses evaluasi terhadap performa suatu blog pribadi atau situs web. Menurut media online Three Deep Marketing, site audit adalah kegiatan menganalisis performa situs web untuk mengetahui seberapa baik kehadirannya di laman pencarian search engine, Google.
Apa itu Site Audit?
Menurut Wikipedia, site audit adalah analisis lengkap dari semua faktor yang memengaruhi visibilitas situs web di Google. Untuk mengecek kualitas suatu blog atau website dibutuhkan suatu metode. Tool atau metode ini memberikan informasi dan wawasan lengkap, lalu lintas secara keseluruhan, dan halaman individual.
Site audit ini biasanya diperlukan keberadaannya oleh para narablog profesional yang menjadikan aktivitas mengeblog sebagai mata pencahariannya. Dengan kata lain untuk tujuan mengoptimalkan pemasaran.
Salah satu tool untuk site audit ini adalah Screaming Frog. Tool yang berfungsi sebagai Google crawler untuk membantu mengaudit masalah SEO on Page dari sebuah personal blog atau website.
Pencapaian Terbesar di Dunia Bloger
Pencapaian terbesar saya di dunia bloger mungkin belum sesukses narablog peternak blog yang memiliki puluhan blog. Namun jika diinventarisasi mulai dari pencapaian besar hingga yang terbesar, bisa dituliskan sebagai berikut: 1. Membeli domain .com sendiri
Sebelumnya saya masih ngeblog di www.nurhilmiyah.blogspot.com. Alhamdulillah sejak 12 Juni 2019 saya membulatkan tekad beralih ke blog Top Level Domain (TLD). Hal ini keputusan besar juga mengingat sejak tahun 2009 saya sudah mulai menulis artikel blog, ternyata membutuhkan sepuluh tahun untuk berubah menjadi www.fadlimia.com.
2. Berinteraksi dengan komunitas narablog seluruh Indonesia
Menjadi narablog membuat saya banyak bertemu teman sesama narablog pula. Baik dari daerah yang sama (Blogger Sumut) awal saya memulai langkah sebagai bloger pro atau yang dibayar.
|
Ilustrasi ngeblog / Pexels |
Senang sekali berada di tengah-tengah vibes penulis artikel blog. Bisa saling bertukar informasi, saling blogwalking untuk meningkatkan trafik blog, sharing ilmu blogging, bahkan job/rezeki. 3. Menulis artikel bersponsor
Sejak meningkat menjadi TLD, saya memperbaharui blog hampir setiap minggu. Dan satu bulan bulan setelahnya saya menyambut undangan meliput acara talk show yang diselenggarakan sebuah brand laptop.
Itulah artikel bersponsor yang perdana saya kerjakan. Berhadiah goodie bag, pengganti uang transport, dan tentu saja fee menulis artikelnya. Sejak saat itu hingga sekarang blog fadlimia tak pernah sepi dari penawaran kerja sama artikel berbayar. Alhamdulillah.
4. Diterima oleh Google Adsense
12 Agustus 2020 ada email notifikasi mengenai diterimanya pengajuan Google Adsense saya. Sayangnya per Juli 2021 tidak tahu mengapa, iklan berhenti tayang. Entah karena saya yang tidak familier mengutak-atik akun G-Ads saya, atau karena pemasangan logo affiliate suatu brand yang dianggap mengganggu oleh G-Ads, wallahua'lam.
5. Diapresiasi Menerima Liebster Award
Saya menerima anugrah Liebster Award pertama kalinya dari rekan sesama narablog, Mbak Susi Ernawati susindra.com. Lantas saya pun meneruskannya pada 11 nominee selanjutnya kepada teman-teman bloger yang berinteraksi sehari-harinya.
Berselang beberapa bulan saja, saya kembali mendapatkan apresiasi Liebster Award dari Mbak Maria Tanjung mariatanjung.com. Alhamdulillah penghargaan bloger ini sebagai tanda saling support dan saling respek sesama narablog, untuk tetap semangat menulis terus.
6. Menulis 377 artikel sejak 2019
Sejak beralih menjadi blog TLD, saya telah mempublikasikan artikel blog sebanyak 377 artikel dengan perincian:
Juni - Desember 2019: 66 artikel
Januari - Desember 2020: 153 artikel
Januari - Desember 2021: 158 artikel
Januari - April 2022: 61 artikel
Artikel organik: 192 artikel
Artikel bersponsor: 185 artikel
Saya bersyukur masih lebih banyak jumlah artikel organiknya, sebab menunjukkan bahwa ada tidaknya bayaran dari klien, saya tetap konsisten meng-update blog. Kalau dihitung dari awal mulai ngeblog hingg sekarang, ada 1000-an artikel, saat ini tersisa 788 artikel, sebab banyak yang sudah saya kembalikan ke draf karena berbagai alasan.
Mayoritas karena tidak memenuhi aturan penulisan artikel blog pada umumnya, seperti minimal 500 kata, penempatan struktur artikel, isi deskripsi penelusuran, permalink, alt image, dan lain-lain. Alhamdulilah dengan saya sortir artikel-artikel tak layak publish tersebut, DA/PA/DR paling tidak dapat dipertahankan, tidak goyah tersapu angin update algoritma Google maupun Ahrefs.
7. Juara 2 Lomba Blog
Dari 15 event lomba blog yang saya ikuti (dua di antaranya ada yang 2-3 kali saya ikuti), Alhamdulillah saya menang juara 2 dua kali, yaitu pada lomba blog Stimuno dan The Asian Parent, dengan hadiah uang tunai sebesar Rp. 1,5 juta. Rasanya senang sekali setelah 2-3 kali memenangi hadiah hiburan pada lomba-lomba blog sebelumnya.
Adapun lomba blog yang pernah saya ikuti adalah Insto, transportasi massal Kemenhub, umrah Ahsanta Travel, literasi Kemendikbud, Mie Ayam Mahmud (ikut 3x), transaksi QR BI, madu rasa Fitkidz, Yummy App (ikut 2x), Dompet Dhuafa, Let's Read, Gaya hidup minim sampah Bandung Food Smart City.
Ke depannya ingin lagi sih ikut lomba blog, hanya saja saya sudah fokus pada studi lanjut sehingga skala prioritas yang menentukan saya ikut atau tidak di suatu lomba blog. Belajar dari para "hantu lomba blog" mereka benar-benar totalitas dalam riset data untuk penulisan substansi blog.
Nah, mending riset keilmuan saya deh yang saya urusin, ntar jadi ambigu, saya ini mau jadi dosen profesional atau bloger profesional, "Jangan serakah, kamu harus memilih", begitu kata suami saya, hihi.
8. Dibayar dengan dollar
Bisa dibilang rasanya inilah pencapaian terbesar saya. Bulan Maret lalu saya senang sekali, transferan dari marketplace baclink luar negeri menghargai sebuah artikel saya dengan $100. Itulah artikel dollar pertama saya.
Saat ini sedang menyelesakan satu artikel dollar lainnya. Semoga terus dapat deh ke depannya. Makanya nih saya ingin ikut pelatihan site audit agar performa blog semakin prima.
Pandangan Saya tentang Dunia Bloger di Indonesia Saat Ini
Menurut saya dunia bloger saat ini masih ramai dan menjadi mitra pemilik bisnis dalam mempromosikan produk dan jasanya di internet. Meski sudah ada media sosial yang sepertinya lebih menarik, seperti TikTok, SnackVideo, Instagram Reels, Facebook Reels, Youtube, dulu Twitter, Facebook dan Instagram, artikel blog tetap dicari orang.
Untuk mengerjakan tugas-tugas kuliah, mencari tahu penjelasan suatu informasi secara lbih rinci, dan sebagainya. Mengapa saya katakan demikian, sebab penawaran job dari pihak brand tak kunjung surut. Masih terus saja berdatangan ke email bloger.
Menurut suatu hasil riset, di masa pandemi Covid-19 justru pembaca blog mengalami peningkatan. Visitor lebih menyukai deep content, artikel yang membahas suatu topik secara mendalam, tak sekedar pembahasan umum yang siapa saja bisa menuliskannya. Prinsip penulisan E-A-T (Expertise - Authoritativeness - Trustworthiness) masih memegang kendali atas suatu artikel blog.
Awal Saya Terjun di Dunia Bloger
Berawal dari konsisten mengisi buku diari sejak SMP hingga universitas, saya suka sekali dengan dunia kepenulisan. Dari SMA mengisi mading sekolah, di kampus juga ikut training jurnalistik profetik.
Waktu melanjutkan studi ke jenjang S2, sembari menelusuri referensi di perpustakaan digital, saya sampai di blog seorang profesor. Wow, amazing pikir saya. Beliau yang lulusan UI mencurahkan pemikiran hukumnya lewat blog, bagi saya hal itu keren sekali. Beliau tak saja berhasil menduduki jabatan fungsional tertinggi di dunia akademik yaitu guru besar, namun juga memiliki personal blog.
Saya pun ingin mengikuti jejak beliau. Meski tujuan saya sebenarnya melenceng dari awal. Sebab dulu inginnya punya blog yang berisi persoalan hukum beserta pemecahannya, ya mirip-mirip hukumonline lah, namun kebiasaan curhat ternyat sulit ditinggalkan, haha. Jadilah blog saya memiliki niche: lifestyle.
Harapan Saya untuk Dunia Bloger
Besar harapan saya agar dunia bloger tetap prospektif untuk dijadikan tambahan penghasilan bagi part time blogger seperti saya. Marketing Representative dan SEO Analyst suatu perusahaan tetap menjalin kerja sama dengan para bloger. Namun kalau bisa pembayaran fee artikel tidak terlalu lama.
Ada brand yang membayar dua bulan setelah artikel tayang, ada yang sebulan, ada juga sih yang bahkan belum menulis sudah ditransfer, namun klien seperti ini jarang sekali ada di tengah-tengah jenama yang bekerjasama dengan narablog.
Mudah-mudahan pihak brand semakin pengertian terhadap kebutuhan bloger, jangan mematok harga sesukanya hingga menjadi tak layak lagi. Blogernya juga tak berhenti belajar agar mampu memberikan bantuan terbaik dalam memasarkan produk brand.
Semoga para bloger tetap saling mendukung satu sama lainnya meski sebenarnya bersaing secara sehat. Fokus saja pada pembenahan blognya masing-masing, tanpa berniat menjatuhkan blog rekannya atau merusak harga pasar demi mendapatkan suatu job.
Cara Memulai Ngeblog
Cara memulai ngeblog tidak sesulit yang dibayangkan. Referensinya banyak sekali bertebaran di dunia maya. Tinggal bermodalkan segepok kemauan dan tekad untuk dapat memiliki blog yang siap menerima job dari pihak brand.
Berdasarkan pengalaman saya dalam memulai ngeblog, bisa diikuti langkah-langkah berikut:
1. pastikan bahwa kamu memiliki terlebih dahulu email gmail.com
2. buat akun di blogger.com
3. di sebelah kiri ikuti ikon "panah bawah"
4. klik "blog baru"
5. masukkan nama blog
6. klik "berikutnya"
7. pilih URL atau alamat blog
8. klik "simpan"
Dan taraa... selamat, kamu sudah punya blog. Jika ingin meningkatkannya jadi blog TLD, kamu tinggal membeli domain saja. Bisa ke penyedia layanan domain, bisa pula langsung membeli ke Google lewat akun Google Domain kamu.
Buat kamu yang ingin membuat blog self hosted (di wordpress.org), tinggal ke website penyedia layanan hosting. Di sana tersedia banyak pilihan hosting yang bisa kamu pilih berdasarkan kebutuhan dan anggaran yang kamu punya.
Cara Menjaga Konsistensi dalam Menulis
Cara menjaga konsistensi dalam menulis menurut saya dengan melakukan hal berikut:
a. Meluruskan kembali niat awal ingin ngeblog
Pada saat menapaki anak tangga pertama menjadi bloger pasti kamu merasa bersemangat sekali. Namun ada kalanya motivasi menjadi menurut karena blog sepi pengunjung, misalnya. Agar tetap konsistem menulis sebaiknya mengingat kembali strong why ngeblog pertama kai. Sehingga apapun yang terjadi spirit untuk terus menulis tetap menyala.
b. Blogwalking ke blog teman
Biasanya jika rasa malas menulis melanda, berjalan-jalanlah ke blog teman lainnya. Pasti akan tertular konsistensi menulis dari bloger lainnya. Wah, blognya kok makin keren ya, apa kabar blog saya, apa yang bisa saya lakukan agar blog saya ikutan bagus juga. Inspirasi seperti ini bisa muncul dari kegiatan blogwalking.
c. Ikutan ODOP
Aktivitas One Day One Post atau ODOP sangat mujarab menyuburkan konsistensi menulis. Saya pribadi bersama teman-teman di suatu grup komunitas baru saja menaklukkan tantangan Three Day One Post periode Maret-April 2022. Alhamdulillah saya berhasil mem-publish 14 artikel organik tematik sebagaimana yang dirilis koordinator ODOP.
d. Bergabung dengan teman-teman yang konsisten menulis
Sejak tahun 2019 saya menjadi anggota KLIP (Kelas Literasi Ibu Profesional) Komunitas Ibu Profesional. Tiap hari ada deadline setor tulisan. Sehingga ada atau tidak ada sponsored post yang datang ke email saya, saya tetap konsisten menulis.
|
Bertemu teman-teman sesama narablog / Pexels |
Memang benar hadits Rasulullah SAW, bahwa seseorang itu dilihat dari temannya. Jika berteman dengan kawan-kawan yang konsisten menulis, Alhamdulillah kamu pun akan turut serta menjadi bagian dari para penulis yang berkarya setiap harinya.Pendapat Saya Mengenai Blog Etalase
Blog etalase kerap digunakan di kalangan narablog untuk menyebutkan blog yang isinya artikel berbayar semua. Mungkin terinspirasi dari tampilan feed Instagram yang isinya endorse semua, maka blog juga demikian. Saya sendiri lebih memilih menyelinginya dengan artikel organik, idealnya 3:1, 3 artikel organik, 1 artikel bersponsor.
Menurut saya tidak masalah jika blog yang kamu miliki dikatakan sebagai blog etalase. Tandanya blog kamu laris manis, kan. Alasannya simpel, bukankah untuk menulis kamu membutuhkan biaya untuk membayar sambungan internet/wifi, alat tulis berupa gawai atau laptop/pc, secangkir kopi yang membuat otak dan matamu tetap terjaga, camilan, buku-buku sebagai bahan referensi, dan sebagainya.
Semua itu butuh modal kan, lantas dari mana pendanaannya jika kamu masih asyik berkutat pada menulis tanpa menghasilkan uang. Subsidi dari bisnis lainnya? Di usia sekolah mungkin bisa menulis hanya sebagai hobi, namun ketika sudah dewasa, saatnyalah menulis secara profesional. Buatlah blogmu layak dibayar oleh para business owner.
Perlukan Bloger Paham SEO?
Menurut saya YA! Sebab menjadi seorang bloger itu tak sebatas menulis artikel lalu publish. Ia juga bertanggung jawab atas keberadaan artikelnya di mesin pencari. Apakah artikelnya sudah terindeks Google atau belum, kalau sudah ada di halaman berapa, jumlah trafik bulan ini mencapai target atau masih jauh, dan sebagainya.
SEO atau Search Engine Optimization adalah upaya untuk mendapatkan trafik dalam jangka panjang. Jadi jika dari sekarang kamu sudah menerapkan SEO pada setiap artikel yang diposting, maka insyaallah hasilnya akan dipetik di waktu yang akan datang, trafik blog akan terus meningkat, minimal dapat dipertahankan.
Hal-hal terkait SEO misalnya riset kata kunci, permalink, konten yang terpercaya, link building, deskripsi penelusuran, template yang SEO friendly, parameter pengukur performa blog bedasarkan Domain Authority (DA), Domain Rating, Page Authority (PA), Spam Score (SS), Alexa Ranking, site audit, meta inspector, dan lain-lain. Selain itu ada pula SEO off page yang terkait dengan share link ke media-media sosial yang dimiliki bloger.
Alasan Ingin Mempelajari Site Audit Web
Tentu saja agar ingin mengevaluasi performa blog saya selama ini. Apakah kaidah-kaidah SEO yang diterapkan sudah benar dan berkontribusi secara benar dalam meningkatkan jumlah kunjungan ke blog saya.
Jika nantinya sudah diaudit, maka akan ketemu borok-borok blog saya. Hal ini memacu untuk membenahi dan tidak mengulangi lagi kesalahan yang lalu. Asal menulis, asal posting, tak mau repot riset keyword, lebih mementingkan kuantitas postingan ketimbang kualitas, dan sebagainya.
Saya ingin dengan mempelajari site audit web, blog saya jadi lebih sehat dan ke depannya lebih meningkat lagi trafiknya. Kalau penyakitnya sudah diketahui, maka lebih mudah mencarikan obatnya, kan.
Cara Menaikkan Trafik
Menurut situs web Niaga Hoster, setidaknya ada 20 cara menaikkan trafik. Antara lain, riset keyword, targetkan long tail keyword, gunakan LSI keyword, buatlah deep content, tulis judul yang menarik, tambahkan visual yang menarik, sematkan video agar tambah menarik, tingkatkan page speed.
Pastikan blog kamu responsif, manfaatkan internal link agar visitor tidak beranjak keluar dari blog kamu, lakukan guest post bisa arisan link sesama narablog, aktif di komunitas bloger, hubungkan blog dengan tombol ke media sosial, jangan malas meng-update artikel lama.
Artikel lama dirilis kembali dan share ke medos kamu, kirim email marketing, manfaatkan UGC seperti Medium, gunakan paid search atau promosi berbayar misalnya melalui Google Adsense agar artikelmu lebih luas lagi jangkauannya, riset kompetitor melalui Ahrefs, dan perbaiki SEO on page dan SEO off page.
Niche Blog dan Alasan Memilih Niche
Niche bisa diartikan pembahasan khusus yang terdapat dalam artikel blog kamu. Misalnya blog fadlimia punya saya, mengusung slogan "Keluarga Pembelajar" bisa ditebak bahwa isinya terkait dengan self development atau self motivation, pendidikan, parenting, tips-tips belajar dan lain-lain yang masih satu tema dengan blog ber-niche edukasi.
Namun dalam perjalanannya, fadlimia banyak menerima penawaran penulisan artikel yang tidak linier dengan niche edukasi. Akhirnya niche yang tetap adalah lifestyle atau menjadi lifestyle blogger.
Alasan memilih niche lifestyle adalah lebih luwes menjawab tantangan pembaca, pengunjung blog, dan klien/para pemilik brand. Sebagian orang menstigma bahwa niche lifestyle sama dengan blog gado-gado.
Ya, terserah saja, lifestyle kan memang luas cakupannya. Dari gaya hidup orang-orang zaman digital seperti sekarang ini, huniannya, tongkrongannya, resto yang lagi hype, staycation di hotel, hidden gems, sampai pada pemikiran orang-orangnya bisa termasuk lingkup lifestyle.
Langkah Menulis Hingga Publish
Adapun langkah-langkah yang biasa saya kerjakan dalam menulis artikel blog sampai posting, adalah sebagai berikut: riset long tail keyword terlebih dahulu, sambil cari gambar atau edit gambar di Canva, baca baik-baik brief (kalau artikel bersponsor, kalau organik lebih santai).
Mulai menulis dengan tetap mengindahkan aturan H1, H2, H3 dan H4, mengupayakan menulis artikel lebih dari 500 kata, meminimalisasi typo dengan membaca ulang, jika paragraf terasa kurang kaya, searching referensi lagi, namun jangan lupa menyebutkan sumbernya dari situs web mana saja di bagian akhir artikel setelah penutup.
Pastikan judul artikel tidak lebih dari 55 karakter, isi deskripsi penelusuran maksimal 150 kata sebagaimana yang disediakan, isi label agar kategorisasi artikel terisi dengan konsisten, periksa permalink tidak salah ada kesalahan ketik. Jika permalink khusus, pastikan ada tanda penghubungnya agar URL jadi rapi dan tidak muncul tanda persen. Setelah semuanya beres, maka bismillah, klik "publikasikan."
Yang Perlu Diperbaiki dari Blog Saya
Trafik artikel yang kurang dioptimasi masih rendah. Hal ini cukup menjadi masalah ketika tiba-tiba koordinator bloger meminta tangkapan layar pageview. Pinginnya sih mau dioptimasi atau tidak, trafik tiap artikel berjalan dengan stabil, tetap banyak, maksudnya.
Jika dilihat dengan meta inspector, kode untuk menampilkan thumbnail jika URL saya share di media sosial atau grup obrolan, berwarna merah. Artinya memerlukan perbaikan koding sehingga muncul gambar bawaan dari artikel blog yang dituliskan. Sayang sekali saya belum punya waktu khusus memperbaikinya, semoga nanti bisa saya edit HTML-nya.
Sebenarnya saya bosan dengan template yang sudah 3 tahun pasang di blog fadlimia. Meski theme premium, SEO friendly, kalau bukan karena pertimbangan WANT or NEED, sudah lama saya gantikan dengan theme-theme blogspot yang sedang trending.
Mengingat beberapa kali ada update algoritma Google dan DA/PA saya tetap bertahan tanpa berkurang sedikit pun, saya meyakini mungkin karena template Viomagz yang saya beli dari Mas Sugeng cukup kuat sehingga sampai saat ini masih pasang template yang ini.
Siapakah Saya di Dunia Bloger?
Sejujurnya saya belumlah jadi siapa-siapa di dunia para narablog yang hebat-hebat ini. Saya masih jadi part time blogger, belum jadi peternak blog yang keren, trafik bulanan belum sampai 10 ribu views, dan tidak semua artikel berhasil nangkring di page one Google.
Bloger banyak macamnya, ada bloger lomba, bloger CP/CW (content placement/content writing), bloger sekaligus influencer, bloger AS*S (langganan menang laptop merek ini sehingga digelar demikian), bloger sekaligus Kompasianer, dan lain-lain.
Kalau diminta menggolongkan diri ke jenis bloger yang mana, saya juga bingung, hehe. Sebab saya belum mengkhususkan diri mau jadi bloger apa, ,misalnya. Masih membuka diri terhadap semua peluang yang ada. Jadi siapakah saya di dunia bloger? Ya saya sendiri, Nurhilmiyah, ownernya fadlimia.com.
Pemahaman tentang SEO
Pemahaman saya tentang SEO belum jago-jago amat meski pada bulan Agustus 2020 saya ikut kelas Jago SEO dalam 2 minggu. Tetapi saya senang bisa berkenalan dengan peristilahan dunia SEO yang amat banyak, termasuk site audit.
SEO on page, SEO off page, research keyword, website optimization, trafik, sitemap optimization, page speed, meta description, latent semantic index, inspect URL di Google Search Console, Google Analytic, dan masih banyak lagi,
Intinya dalam menulis satu artikel banyak hal harus diperhatikan agar artikel memenuhi aturan SEO sehingga harapannya bisa menduduki halaman muda di mesin pencari Google. Akan sangat rugi jika sudah capek-capek menuangkan pemikiran, eh diindeks pun tidak, rasanya nyesek banget pastinya.
|
Tetap semangat ngeblog / Pexels |
Akankah Bloger Bertahan dengan Adanya Youtuber?
Menurut saya bloger dapat tetap eksis dengan berbagai penyesuaian. Antara bloger dengan Youtuber memiliki karakteristik yang berbeda. Bloger mempunyai kelebihan dari segi penulisan, sementara Youtuber menang dari segi visualisasi gambar bergerak.
Biasanya seorang bloger memiliki akun Youtube. Namun tak semua Youtuber berawal dari eksistensinya di dunia bloger. Kecuali Youtuber seperti Raditya Dika, yang lahir dari kesuksesannya di dunia blogging, bikin buku best seller, jadi komika di stand up comedy, difilmkan lantas sekarang lebih dikenal sebagai Youtuber.
Antara bloger dan youtuber justru bisa saling melengkapi. Pangsa pasar yang berbeda membuat penggemar baca artikel blog tak bisa berpaling ke lain hati. Apalagi menurut suatu hasil riset, di masa pandemi Covid-19 jumlah pembaca blog semakin meningkat, terutama artikel yang deep content.
Jika Artikel Di-copas, Apa yang Sebaiknya Dilakukan?
Laporkan ke Google DMCA, Digital Millenium Copyright Act, aturan tentang hak cipta konten digital yang disahkan di Amerika Serikat sejak tahun 1998. Untuk dapat tunduk pada DMCA ini kamu perlu mendaftarkan blog dengan mengisi formulir data diri.
Meski DMCA berisi aturan hukum dari negeri Paman Sam, bukan berarti tidak bisa berlaku di Indonesia karena yang dilihat adalah lokasi server-nya berada di mana. Karena ada di Amrik, maka berlakukan hukum negeri common law tersebut.
Kendati demikian menurut saya tergantung choice of law yang kamu pilih. Ketika tidak ada hukum yang bisa digunakan untuk melaporkan si pencuri artikel, gunakan saja panduan DMCA. Memasang kode HTML anticopas pada artikel blog sepertinya juga penting. Dahulu, sebelum update template saya sudah memasangnya. Kayaknya harus pasang ulang nih.
Peranan Bloger di Indonesia
Menurut saya bloger sangat berperan bagi perkembangan dunia literasi di Indonesia. Keberadaan seorang bloger lebih maju selangkah ketimbang penulis yang bukan narablog. Bloger ini unik, selain penulis yang memahami teknik kepenulisan, ia juga punya keterampilan mengoprek blog.
Bayangkan jika hanya menulis naskah buku lalu menunggu diterbitkan oleh penerbit mayor, bisa memakan waktu lama, akhirnya pemikiran tertunda sampai ke pembaca. Sementara bloger yang bisa mempublikasikan sendiri tulisannya tidak perlu menunggu lama, sudah mendapatkan pembaca dan bisa memberikan suatu pengaruh positif bagi pengunjung blognya.
Semakin banyak bloger produktif, membantu pelaku UKM/UMKM/ultra mikro memasarkan produknya secara digital, maka semakin banyak rakyat Indonesia yang terbantu. Di tengah serbuan barang-barang impor, ekonomi semakin membaik dan angka pengangguran diharapkan semakin berkurang.
Saya Harus Ikut Pelatihan Site Audit
Saya harus ikut pelatihan site audit karena ingin mengevaluasi seberapa baik atau seberapa buruknya performa blog saya ini. Jika nantinya diperoleh data bahwa banyak hal harus saya benahi, maka hal itu akan menjadi fokus perhatian saya.
Mengikuti pelatihan site audit bukanlah sekadar gaya-gayaan saja agar disebut bloger kekinian atau upgrade ilmu ngeblog. Namun lebih kepada sebuah kebutuhan demi meningkatkan performa blog agar jadi sebaik mungkin.
Besar harapan saya dan rekan pasangan bloger agar diterima untuk mengikuti pelatihan site audit ini, insyaallah jika blog fadlimia makin bagus performannya senantiasa akan digunakan untuk menulis kebaikan demi kebaikan.
Kesimpulan
Demikian artikel superpanjang saya kali ini, bertopik tentang mengenal site audit. Semoga ilmu pelatihan site audit yang diperoleh nantinya dapat bermanfaat untuk blog saya maupun orang lain. Aamiin.
Salam,
Referensi:
https://glints.com/id/lowongan/seo-audit-adalah/#.YloImehBzrc
https://hot.liputan6.com/read/4433712/4-cara-buat-blog-gratis-menggunakan-bloggercom-dan-langkah-mudahnya
https://www.fadlimia.com/2020/08/belajar-seo-on-page.html
https://www.niagahoster.co.id/blog/cara-meningkatkan-traffic-website/
https://www.adityatekno.com/2018/03/niche-blog-yang-ramai-pengunjung.html
http://strukturkode.blogspot.com/2015/02/cara-melaporkan-pencurian-artikel-copy-paste.html
Ngeblog memang asik ya, Mbak. Jadi tempat curhat, tempat mengasah kemampuan menulis dengan ikut lomba blog, dan tempat menghasilkan penghasilan tambahan. Tetap semangat ngeblog yuk, Mbak!
BalasHapusBener Mbak Siti... menyalurkan 20 ribu kata yg dimiliki emak2 nih,, abis nulis berasa plong,, apalagi kl ada cuan, hmmm besok dan besoknya nagih nulis terossss! :D
HapusDunia blogging itu harus banyak belajar, banyak istilah yang masih belum saya pahami loh hehe, makasih mbak saya jadi paham tentang site audit ini.
BalasHapusmakasih banyak mbak insightnya, aku pun ini pengen banget bisa nulis organik banyak lagi, karena berasa banget artikel organik banyak bgt manfaatnya
BalasHapusSAma, Mbak Mia ... saya juga merasa senang berada di tengah-tengah vibes penulis blog. Memang kita harus berkomunitas ya .. kalau sendiri gampang ciut.
BalasHapusJejak rekam Kak Mia di dunia blogging sangat panjang dan penuh prestasi ya. Keren banget, kak. Semoga bisa ikut pelatihan site audit bisa bisa menambah kapasitas. Nanti share ya tentang site audit di sini ^^
BalasHapusNgeblog paling nyenengin kalo bisa bermanfaat buat org lain, dapat duit, jg buat self healing. Selamat atas pencapaiannya Mom.... Semoga bisa terus update blognya ya, biar semakin yahud ngeblognya
BalasHapusDuh sy blm sanggup ikut odop, pernah ikutan mundur di tengah jalan
BalasHapusdari sekian banyak yang disebutkan, saya masih ragu untuk ikutan lomba blog. Biar adem ayem aja gitu menghindari trend blogger juara jadi cuma mengagumi dari jauh hehehe
BalasHapusPada akhirnya, setelah terjun sebagai narablog, akhirnya banyak hal yang perlu dipelajari ya Kak. Rupanya mengurusi sebuah blog saja butuh banyak sekali ilmu dan niat kuat, bukan sekadar hanya menuliskan curhat nan mengalir semata.
BalasHapuskeren nih mba monetisasi dan upaya untuk merawat blognya.. saya sendiri pernah daftar adsense tapi entah kenapa kok kacau. akhirnya aku berhentikan deh.. belum tak kulik2 lagii hehe
BalasHapusWow keren mom prestasinya ya pernah menangin lomba penulisan. Dan sudah banyak artikel yang ditulis.Blog saya baru 4 bulanan.Belum banyak sih 82 artikel.Kebetulan tujuan blog ini untuk organik. Jadi tidak sampai 10 ya tulisan bersponsor
BalasHapusSalam:Dennise Sihombing
Meskipun sekarang banyak platform untuk membuat konten, buat saya ngeblog tetap menarik. Selalu ada yang bisa dikembangkan dari blog. Kayak SEO aja, saya gak tamat-tamat belajarnya :D
BalasHapusHalo mba. Senang sekali jika kita mendapat banyak sekali manfaat drai ngeblog. Btw sama dengan GA mba, GA aku yang awal terpasang trus tercabut. Padahal sudah dapat surat cantiknya
BalasHapusSalut sama kak Mia..
BalasHapusPerencanaan mengenai blognya detil sekali.
Dan memang dengan merencanakan dengan detil, kita bisa memonitasi dan semakin optimal memanfaatkannya.
Semoga kak Mia menuliskan informasi mengenai site audit lanjutan di blog lagi... Siap berkunjung dan belajar dari kak Mia.
Wah lengkap banget mbak tulisannya, ini bisa jadi panduan juga nih bat mereka yang memulai ngeblog,krn ada yang suka bingung mau mulai dr mana.
BalasHapusYg udah lama ngeblog pun jd diingatkan utk selalu memperbaiki kualitas blignya krn algoritma search engine yg selalu berubah2 yaa
Wah keren banget Bu dosen, ikut pelatihan site audit
BalasHapusMenulis blog nggak sekadar nulis ya, tetap harus mempertimbangkan unsur SEO nya
Biar blog juga teroptimasi dgn baik
wah ikhtiarnya keren banget mba, untuk merawat blognya. Dan total tulisan yang udah publish banyak, mashaAllah. Saya kayaknya kudu lebih serius merawat blog terutama menulsi sesuai kaidah SEO agar DA/PAnya juga tinggi nih dan banyak yang baca. Mantap mba, lanjutkan :)
BalasHapusdulu saat awal ngeblog, saya kira ya ngeblog itu suka-suka tinggal nulis saja. Tapi semakin kesini, kok pengin nulis itu ya dapat cuannya. Ternyata kalau mau begitu kita haru bagusin blog. Ternyata printilannya banyak banget, dan masih banyak yang belum paham.
BalasHapusKeren banget, mbak, pencapaiannya. Aku ngeblog dari 2010 tapi belakangan semangat lagi menurun karena masih keteteran ngurus bayi. Baca tulisannya mbak jadi terpacu untuk lebih giat lagi, pengen dapet dollar juga, hehehe
BalasHapuskalau dulu aku nggak memutuskan untuk membuat diary online, aku ga bakalan kenal buanyak temen temen blogger se indonesia raya
BalasHapusaku sendiri utak atik site audit waktu ikutan kelas blog, sebelumnya mana pernah blognya diperhatiin sampe kayak gini
senang juga sekarnag makin banyak kelas blogging, ilmu banget