"Assalamu'alaikum selamat siang, Bu... mohon maaf mengganggu waktunya, nama saya Denia Alice ingin minta tanda tangan Ibu untuk pengesahan proposal skripsi saya, Ibu bisa ditemui di mana ya?."
Dua baris pesan masuk ke aplikasi obrolan di smartphone saya. Hmm, kebetulan hari ini saya tidak ada agenda ke kampus karena sudah dioptimalkan kemarin. Hari Jumat dan Sabtu saatnya saya yang jadi mahasiswa, beginilah romantika mengajar sambil belajar, karena dulu masuk sebagai dosen belum bergelar doktor, baru menempuh studi lanjut sekarang ini.
"Wa'alaikumsalam W.W. kebetulan saya hari ini tidak ada jadwal ke kampus, bagaimana kalau saya tanda tangani secara online ya, bisa dikirim file berformat PDF-nya sekarang, saya tunggu ya."
Belum selesai mengerjakan tangan tangan online buat Denia, masuk lagi dua pesan WhatsApp bermaksud yang sama. Saya pun merespon dan memproses seluruh berkas PDF mereka ke web aplikasi tanda tangan digital. Hal seperti ini harus segera diselesaikan sebab para mahasiswa itu berbatas waktu juga dalam mendaftarkan sidangnya, baik seminar proposal maupun sidang ujian skripsi, tidak bisa berlama-lama.
Apalagi budaya kerja yang dibangun di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) tidak ada surat yang direspon lama, begitu juga dengan urusan mahasiswa. Prinsip yang sama-sama diyakini bahwa mudahkanlah urusan orang lain, jangan dipersulit. Insyaallah Allah SWT juga akan memudahkan urusanmu.
Untung Ada Internet Stabil
Bayangkan jika saat mahasiswa memerlukan tanda tangan online saya secara cepat, sementara saya berhalangan pergi ke kampus, lalu di rumah tidak didukung oleh sambungan internet yang stabil, hmm, bisa berantakan urusan mahasiswa.
Yang mestinya bisa daftar untuk sidang skripsi jadi batal. Akhirnya tertunda, belum ada kendala lainnya, bisa-bisa berpengaruh pada kewajiban membayar SPP di semester berikutnya. Kasihan orang tua mahasiswa yang harus banting tulang menyediakan sekian juta. Padahal bisa saja anaknya sudah lulus di semester ini.
Terlebih mahasiswa angkatan 2015 yang sudah mendapatkan warning dari Kemendikbud Ristek, bahwa tahun ini adalah tahun terakhirnya menyandang predikat sebagai mahasiswa aktif, setelahnya dinyatakan putus studi drop out (DO).
Jadi saya pribadi sangat beruntung di rumah kami, suami memasangkan wifi IndiHome sebagai fasilitas untuk kami sekeluarga. Anak-anak lebih leluasa mengerjakan PR-nya, saya masih ada kuliah daring, dan suami mengerjakan sisa lembur WFO (Work from Office)-nya. Kami semua beraktivitas tanpa batas. Internet Menyatukan Indonesia
Saya sendiri duduk di Semester 2 mahasiswa program studi S3 Ilmu Hukum Universitas Sumatra Utara (USU) di kota yang sama dengan tempat tinggal saya, Medan. Kesepakatan dengan suami, ia mengizinkan boleh melanjutkan studi asalkan tidak pisah rumah alias LDR (Lelah Didera Rindu?) long distance relationship, atau long distance marriage.
Kami sudah menjalaninya berkali-kali, sehingga sepertinya untuk tinggal berjauhan lagi tidak bisa, mempertimbangkan pengasuhan anak-anak juga yang pasti tidak akan nyaman jika demi studi lanjut saya, harus tinggal terpisah. Sejak dulu pun kami terbantu sekali untuk bertemu, internet menyatukan Indonesia, meski tempat tugas suami jauh dari kota kami.
Berhubung masih mematuhi peraturan rektor semester lalu bahwa pembelajaran dilakukan secara daring, maka saya dan teman-teman sekelas S3 meluangkan waktu di hari Jumat dan Sabtu untuk menatap layar monitor laptop/PC mengikuti perkuliahan.
Dosennya terdiri atas para profesor USU sendiri, profesor dari Universitas Andalas, Universitas Indonesia, Universitas Padjajaran, dan Universitas Gadjah Mada (kampus S1 saya dulu). Senang sekali dapat meraup ilmu pengetahuan dari para ilmuwan terpelajar dari seluruh Indonesia.
Lewat aplikasi video conference kami bisa bertatap maya, mendengarkan kuliah, bertanya, memberikan pendapat, mengambil banyak pelajaran beliau-beliau dalam pengalaman risetnya. Internet menyatukan Indonesia, mempertemukan kami yang berbeda-beda lokasi.
Peserta kelas S3 tidak semua berasal dari Medan seperti saya. Ada yang dari Padang, Jambi, Jogja, Jakarta, dan Bali. Semuanya bertemu serempak berdasarkan jadwal kuliah yang ditentukan prodi S3.
Waktu Berselancar Di Internet
Wah, sibuk sekali dong ya, Bu? Mengajar daring mahasiswanya jalan terus, jadi mahasiswa S3 juga tetap aktif. Alhamdulillah semuanya dipermudah. Ada internet menyatukan semuanya dalam agendanya masing-masing.
Sebagai dosen untuk mahasiswa S1, saya berkepentingan memperbaharui terus bahan ajar yang saya sampaikan kepada mahasiswa, melaksanakan kewajiban tri dharma perguruan tinggi lainnya, berupa penelitian dan pengabdian masyarakat.
Biasanya saya menghabiskan waktu sebanyak 2-3 jam untuk jenis pekerjaan ini di siang hari di kampus, di ruangan saya.
Sebagai mahasiswa S3, saya mengumpulkan sebanyak-banyaknya artikel jurnal ilmiah bereputasi dari situs web pengindeks terpercaya, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Biasanya saya mengalokasikan waktu sebanyak 2-3 jam juga mengunduh banyak artikel dari jurnal yang berbeda-beda, saya lakukan saat sesudah salat tarawih atau sebelum menyiapkan makan sahur.
Tentunya butuh internet menyatukan pekerjaan yang banyak itu. Senang sekali ada IndiHome yang begitu memudahkan profesi saya.
Ditambah lagi untuk mengharmoniskan suasana hati, saya melihat-lihat media sosial dan menonton drama Korea di aplikasi streaming berlangganan, meski di bulan penuh berkah ini, aktivitas menonton saya kurangi dulu.
Untuk keperluan hiburan bagi saya 1-1,5 jam cukuplah, karena harus cermat dibagi pula dengan waktu beribadah, tadarus Alquran, berbelanja untuk makan sahur dan berbuka puasa.
Tak lupa mengurusi anak-anak dan keperluan suami. Ya, begitulah indahnya keseharian seorang ibu sekaligus dosen dan saat ini sedang jadi pejuang doktor juga. Doakan dipermudah meraihnya ya, Teman-teman.
Kesimpulan
Kontribusi IndiHome memudahkan dosen dan mahasiswa sangat besar, dengan internet stabil, IndiHome tampil menjadi internet menyatukan Indonesia.
Bisa dikatakan keberadaan IndiHome turut membantu menyukseskan proses mencerdaskan kehidupan bangsa yang menjadi amanat konstitusi kita. Terima kasih IndiHome.
Salam,
Setuju saya permudah lah urusan orang. Dan urusan kita akan di permudah Allah.
BalasHapusIya insyaallah karena orang-orang yang dipermudah auto mendoakan yg baik2 ya kan,,
HapusmasyaAllah kk, keren kali dosen kayak kk, yg mempermudah mahasiswa, kadang awak merepet juga samak pak dosen di rumah wkwk
BalasHapusMemang kalau jaringan internet tidak stabil bisa bahaya. Alfie aja sampai kesal misalkan kirim berita telat. Untungnya memang ada Indihome di Natuna. Bisa cepat kirim berita.
BalasHapusAlfie jadi ngebayangi kakak yang kalau tak ada Indihome, gimana ya jadinya para mahasiswa tersebut. Memang manfaat IndieHome ini banyak ya, kak.
pandemi ini bikin tandatangan nih jadi hal yang perlu diperhatikan ya kak, selain sinyal, device kita, tapi biasanya kami dari kantor pakai aplikasi khusus sign in gitu hehe. btw enak ya sekarang ngWA dosen dibalesnya cepet, bisa online aja lagi wkwkwk maka nikmat Tuhan mu manakah yng kamu dustakan *colek mahasiswa dimasa pandemi.
BalasHapusAlhamdulillah, asyik juga di UMSU ya kak. Pake tanda tangan elektronik pun bisa legal. Berarti gak kaku kali.
BalasHapusSyukurnya lagi IndiHome mendukung semua kegiatan kita yang berhubungan dengan internet. Mudah dan cepat.
Internet yang stabil bukan saja dibutuhkan oleh suatu instansi, untuk keperluan pribadi juga butuh ya mba...
BalasHapusInternet yang stabil seperti indihome ini sudah bisa dimasukkan ke kebutuhan pokok.
Walau pun internet menyatukan dunia, tapi si abang tidak mengizinkan LDR ya ka..lelah di dera rindu..
BalasHapusPaten kali dapat singkatan baru..😁
Asyiknya kalau kita memasang wifi, banyak hal yang bisa dilakukan walau dari rumah ya ka..
Sepertinya wifi ini memang menjadi kebutuhan masa kini ya..
IndiHome ini keluaran perusahaan negara atau swasta kk, beneran gak tau awq, kami dirumah sangat bergantung pada internet, kebetulan sumber satu2nya internet berasal dari jaringan di HP awq ini karna pake T-sel Halo. Ya udah lah alhasil kalau awq pigi nunggu pulang baru bisa pake internet dirumah hehee
BalasHapusMemang zaman now butuh kali akses internet. Apa-apa serba internet, jadi memang kudu pilih provider yang jaringannya no lelet ya kan kak. Boleh juga nih dicoba.
BalasHapus