Kimin Tanoto dan Institut Pertanian Bogor Berkolaborasi Dalam Memperkuat ESG Indonesia

Dewan Komisaris PT Gunung Raja Paksi, Kimin Tanoto baru-baru ini mengumumkan kerjasamanya dengan Institut Pertanian Bogor untuk memperkuat sektor environmental, social dan governance atau dikenal dengan ESG.

Sejak Kimin Tanoto menjadi bagian dari jajaran direksi Gunung Raja Paksi, perusahaan baja terbesar di Asia Tenggara ini tengah berupaya untuk memperhatikan tentang lingkungan dan melakukan kampanye keberlanjutan lingkungan serta mengambil langkah untuk terlibat lebih lanjut untuk memerangi perubahan iklim yang terjadi di Indonesia.

Tidak mudah bagi perusahaan besar manapun untuk menjalankan strategi berbasis lingkungan, namun dengan strategi yang diterapkan Kimin Tanoto pada Gunung Raja Paksi, hal itu mungkin saja terjadi. Hal ini dibuktikan dengan melakukan kolaborasi dengan salah satu universitas terkemuka di Indonesia yaitu Institut Pertanian Bogor dan membentuk kerangka kerja yang Transparan, Akuntabel dan Profesional sebagai bentuk komitmen terhadap ESG.

Apa itu ESG?

Singkatan dari ESG adalah Environmental. Social and Governance yang berarti pendekatan yang berpusat pada sektor lingkungan, sosial dan pemerintahan yang berhubungan langsung dengan stakeholder untuk melakukan bisnis. Kini, ESG semakin menjadi bahan pertimbangan para direktur termasuk Kimin Tanoto untuk lebih mempertimbangkan isu-isu yang termasuk dalam ESG ini, antara lain sebagai berikut:

Environmental: Pelestarian pada alam yang semakin berubah karena adanya pengaruh perubahan iklim, pengurangan emisi karbon, pencemaran air dan kelangkaan air, polusi udara serta penggundulan hutan.
Social: Peran manusia agar saling bergantung sama lain. Misalnya keamanan data konsumen yang terjaga, inklusi gender dan keragaman, keberhasilan pelanggan serta hubungan antar masyarakat.
Pemerintahan: Memperhatikan peranan pemerintah dalam proses logistik seperti bekerja sama dengan mitra ventura, membuat pedoman kompensasi eksekutif.

Langkah awal Kimin Tanoto berkolaborasi bersama Institut Pertanian Bogor bertujuan untuk mendukung pelestarian lingkungan dengan mengoptimalkan keahlian akademik universitas. Adanya kolaborasi GRP ini, Kimin Tanoto berharap dapat memperkuat ekosistem publik dan swasta di Indonesia serta tetap mendorong ekonomi hijau.

Kimin Tanoto dan Kolaborasi ESG

Saat ini, Kimin Tanoto tidak hanya menjadi Komisaris Gunung Raja Paksi saja, namun beliau juga memimpin Gugus Tugas ESG untuk Asosiasi Industri Besi dan Baja Indonesia. Kimin Tanoto juga berencana untuk melakukan investasi dalam teknologi baru yang dapat mengurangi jejak karbon di sektor manufaktur agar memberikan pengaruh pada lingkungan sekitar yang lebih baik.

Melalui kolaborasi ini, Kimin Tanoto dan Institut Pertanian Bogor berharap dapat mendidik, menginspirasi dan memberdayakan bisnis Indonesia agar lebih baik lagi serta bertanggung jawab secara lingkungan dan sosial. Walaupun belum banyak perusahaan yang menjalankan ESG, Kimin Tanoto juga berharap bahwa kolaborasi ini dapat menjadi contoh dan pertimbangan bagi stakeholder dan perusahaan lainnya di Indonesia.

Sebab, perusahaan yang berfokus pada lingkungan yang berkelanjutan akan berperan penting dalam memperhatikan dampak sosial yang positif bagi karyawan, masyarakat dan lingkungan. Dalam pengambilan keputusan bisnisnya pun akan memperhatikan lingkungan, sosial dan pemerintahan. Dengan adanya tantangan perubahan iklim ini, Kimin Tanoto semakin bersemangat untuk menyusun strategi dan inovasi agar perusahaan Gunung Raja Paksi seimbang dalam berbisnis namun tetap mengedepankan lingkungan sekitar.

Kimin Tanoto yakin bahwa dengan adanya kolaborasi ESG ini, masa depan ekonomi hijau dan bisnis yang berkelanjutan pun akan seimbang dan dapat mengajak perusahaan lainnya untuk melakukan hal yang sama.

Kesimpulan

Kimin Tanoto dan Institut Pertanian Bogor berkolaborasi dalam memperkuat ESG atau Environmental. Social and Governance Indonesia. Tentunya hal ini memiliki dampak positif bagi masa depan ekonomi yang memiliki kepedulian pada pelestarian lingkungan yang berkelanjutan.

Bagaimana menurut, Teman-teman pembaca, jadi tahu kan tentang kolaborasi dua lembaga ini? Jika ada yang ingin ditanyakan boleh ya, tinggalkan di kolom komentar. Terima kasih.

Salam,