Bangga Menjadi Ibu Rumah Tangga
Hai, Teman-teman... apa kabar... Semoga senantiasa dalam keadaan sehat yaa. Sebelumnya saya mau nanya nih, siapa saja di antara teman-teman yang sekarang menjadi ibu rumah tangga? Pastinya bangga menjadi ibu rumah tangga dong ya... harus! Sebab ibu rumah tangga itu ibu yang hebat. Berkarya dari rumah untuk dunia. Di tangannyalah segenap tanggung jawab dilakukan tanpa ada batasan jam kerja.
Tidak Pakai Jam Kerja
Sepanjang tahun, ibu rumah tangga itu bekerja penuh selama 12 bulan, tanpa libur akhir tahun (kecuali keluarga memang memiliki agenda libur tiap akhir tahun ya). Lalu 30 hari dalam sebulan, dan 7 hari dalam seminggu, nonstop tanpa kenal lelah. Eh, kenal lelah gak, Bun? Kalau saya ya, hehe... ya namanya juga seorang insan ya, pastilah ada rasa penat, ingin me time, dan lain-lain.
Namun ajaibnya, saat memandang raut wajah polos tanpa dosa, si kecil yang lucu, si mungil yang imut, wajah anak-anak cahaya mata pelipur lara, mendadak semua lelah dan bosan, lenyap tak berbekas. Pernah begitu nggak sih Bun? Saya seriiing, huhuu...
Apalagi kalau menatap satu persatu wajah buah hati kami yang tengah terlelap. Hiks, menyesal kalau pernah ada lintasan pikiran ingin ini dan itunya. Perasaan yang muncul adalah ingin selalu memberikan pengasuhan dan pendidikan terbaik bagi mereka semua.
Ibu Rumah Tangga Itu Serba Bisa
Yup, pasti saat kita gadis dahulu, belum terpikirkan bahwa menjadi seorang ibu haruslah serba bisa. Saat menjadi ibu barulah bisa merasakan sendiri indahnya menjadi ibu rumah tangga. Berikut profesi yang ada dalam diri satu orang ibu, saya ulangi sekali lagi, dalam diri seorang ibu.
1. Ibu adalah dokter keluarga
Saat suami atau anak sakit, siapa yang tampil dengan sigap mengambil air hangat dan kain kompres? Ibu. Siapa yang dengan cekatan menyuapkan sirup paracetamol ke ananda yang demam tinggi, pasti ibu. Yang mengobati luka lecet anak saat bermain, larinya ke ibu juga. Maka tidak berlebihan jika dikatakan ibu adalah dokter keluarga
2. Ibu adalah perawat keluarga
Di rumah sakit, profesi dokter dan perawat dipisahkan. Latar belakang pendidikan juga berbeda kan. Namun uniknya kedua profesi ini bisa-bisanya melekat sekaligus pada diri seorang ibu. Setelah ibu menentukan obat penurun panas yang biasa diminum anak, ibu pula yang memberikannya dengan disiplin. Saat ibu kelupaan atau tidak sempat, ayah pun bisa membantu.
3. Ibu adalah koki terbaik di dunia
Kata-kata ini keluar dari mulut anak ketiga saya. Pasalnya saya dianggapnya piawai menebak menu masakan apa yang ia inginkan. Ya iyalah, namanya juga ibunya ya. Rasa capeknya belanja di warung tetangga, pakai antre lagi di area yang tidak begitu besar, tetap dengan menerapkan prokes (pakai masker), lenyap seketika.
Sesampainya di rumah, bahan-bahan masakan dipilah-pilih sesuai meal plan yang telah kami susun bersama sekeluarga. Lalu melakukan food preparation, dan setiap harinya tinggal "shopping" di kulkas. Alhamdulillah puas rasanya melihat suami dan anak-anak nambah makannya karena keenakan.
Saya berterima kasih pada ibunda yang dulu getol sekali mengajari saya memasak kalau sedang tidak banyak PR sekolah. Ternyata bermanfaat banget, ditambah lagi sekarang ada aplikasi resep dan tayangan Youtube yang amat variatif.
Senang banget deh masak zaman now, semua serba mudah, yang penting ada kemauan, niat untuk menyajikan makanan dengan pedoman gizi seimbang bagi keluarga tercinta.
4. Ibu adalah akuntan keuangan keluarga
Pengelolaan keuangan keluarga biasanya dipegang oleh ibu. Bisa dengan mencatat pemasukan dan pengeluaran secara manual, maupun menggunakan aplikasi. Selain itu melakukan proyeksi keuangan ke depannya juga dianjurkan. Agar mengetahui poin-poin apa saja yang nantinya membutuhkan biaya selain tagihan rutin bulanan.
Kalau keuangan keluarga sudah dikelola dengan cermat oleh si akuntan keluarga ini, insyaallah memperkecil kesalahpahaman dengan suami. Jadi nggak ada ceritanya tuh miskomunikasi soal keuangan, karena semuanya tercatat rapi dan jelas. Keren kan.
5. Ibu adalah guru favorit anak
Zaman belum pandemi, anak-anak sudah belajar di rumah. Meski sebatas preview dan review pelajaran, cukup membantu anak memahami tugas-tugasnya. Wah, dihitung saja jika mesti membayar uang les guru privat.
Ibu adalah sekolah utama, siapa yang mempersiapkan anak-anaknya maka ia telah menyiapkan generasi terbaik (Hadits Rasulullah SAW)
Hmm, pastinya menambahi pos pengeluaran keuangan keluarga. Lain cerita kalau judulnya ingin berbagi rezeki dengan saudara yang guru les ya, hehe. Tetapi yang namanya ibu itu cepat bisa mentransfer ilmu pengetahuan ke anaknya. Karena mengajarkannya pun dengan cinta. Yang diajarkan juga tak sebatas ilmu akademis tetapi juga akhlakul karimah, moralitas, unggah-ungguh, etika, dan sopan santun.
6. Ibu adalah sopir cadangan terbaik
Kok sopir cadangan? Ya, karena saat ada ayah, ke mana-mana senangnya diantar ayah dong, pergi sekeluarga, gitu. Namun tak selamanya si ayah sempat mengantarkan bunda dan anak-anak ke tempat tujuan. Maka jika kebetulan bunda pintar mengemudikan mobil, bunda menjadi sopir pribadi yang istimewa.
Gimana nggak istimewa, di dalam mobil bisa digunakan buat ngobrol bareng anak-anak, mendengarkan murottal Alquran, lagu-lagu anak, dan tayangan bergizi lainnya. Bahkan sedang jadi sopir pun, ibu dapat mendekatkan bonding dengan anak-anaknya.
7. Ibu adalah psikolog keluarga
Bagi bunda yang punya anak remaja, hayo... suka dicurhatin nggak sama si gadis? Kalau saya ya, bahkan saya malahan yang sengaja rebahan di kamarnya. Kita juga pernah mengalami masa-masa pancaroba kan ya... meski dalam pendidikan yang ditanamkan pada diri anak belasan tahun, bahwa ketika mereka sudah baligh maka saatnya bertanggung jawab pada diri sendiri.
Sebagaimana psikolog yang berfokus pada pikiran dan perilaku seseorang, demikian pula bunda berlaku untuk buah hatinya. Jangan sampai anak berbuat sesuatu yang diketahui orang lain terlebih dahulu baru terakhir ibunya. Wah, na'udzubillahi min dzalik. Semoga kita bisa menjadi tempat bercerita yang asyik bagi anak-anak kita ya.
8. Ibu adalah manajer keluarga
Rumah dan segala isinya, tak lepas dari sentuhan manajemen ibu. Dari urusan kebersihan rumah, hingga alur cucian kotor sampai lipatan baju yang harum, semua dikoordinasi dengan baik oleh ibu. Sehingga meski mendelegasikannya kepada ART misalnya, tetap saja semua kewenangan ada pada sang manajer rumah tangga. Di tangan manajer kebaikan dan keburukan suatu rumah.
Jika dimanajeri dengan tepat dan bijak, insyaallah semua penghuni rumah akan merasa tentram dan damai, maka terwujudlah cita-cita setiap yang bernaung dalam suatu rumah, yaitu baiti jannati, rumahku surgaku. Ada surga sebelum surga sebenarnya.
9. Ibu adalah desain interior terhebat
Ayah boleh membangun rumahnya, namun siapakah yang berperan menghadirkan suasana rumah yang nyaman ditinggali. Ibu. Ibu akan mengerahkan segala kekuatannya untuk memberikan sentuhan terbaik di kamar anak, kamar utama, ruang keluarga, dapur, kamar mandi, ruang tamu, teras, termasuk tanaman-tanaman hias penyejuk mata.
10. Ibu adalah Google-nya barang hilang di rumah
Apa saja yang hilang di dalam rumah, pasti dapat kalau bertanya pada ibu. Sebenarnya bukan hilang sih, tetapi terselip. Sembari menasehati anak agar lebih cermat lagi mengembalikan barang pada tempatnya, taraaa... barang yang dicari pun ketemu. Hebat deh ibu.
Kesimpulan
Bangga menjadi ibu rumah tangga karena setidaknya sepuluh profesi ada padanya. Tanpa hari libur, tanpa pamrih dan tanpa keluh kesah tak berfaedah. Semuanya belum seberapa jika dibandingkan dengan pengorbanan merasakan sakitnya melahirkan putra-putri tercinta.
Semua yang dilakukan ibu tidaklah dipandang sebagai suatu beban tetapi sebuah kesenangan, gamifikasi kehidupan yang terlalu sayang untuk dilewatkan begitu saja. Karena seorang ibu meyakini, semua peran di atas adalah peran peradaban yang harus dijalankannya dengan bahagia, berganjar surga pula di akhirat kelak.
Pada tanggal 18 sampai dengan 22 Desember 2021 nanti, akan ada Konferensi Ibu Pembaharu. Puncak perayaan 1 dekade Ibu Profesional. Sepuluh tahun menginspirasi para ibu Indonesia. Mengubah masalah menjadi tantangan untuk kemudian menjelma menjadi solusi.
Uniknya, solusi bukan hanya untuk diri sendiri, namun menjadi inovator sosial, menebar sebanyak-banyaknya manfaat bagi ibu lainnya, bagi sekitar, dari rumah untuk dunia. Yuk, jangan sampai ketinggalan. Mari bahagia bersama-sama.
Jika ibu bahagia maka vibes positifnya akan terpancar dan dirasakan seisi rumah.
Maka nikmat Tuhan yang manakah yang kamu dustakan. (QS. Ar Rahman:13)
Salam bangga sebagai ibu rumah tangga
Sebenernya dibilang pergi berlibur pas liburan keluarga gak juga lho mba Mia...
BalasHapusCuma pindah tempat kerja juganya itu hihihihi
pakaian-pakaian keluarga tetap diurusin.
makanan tetap kita yang tentuin, walopun ndak kita yang masak.
tapi kalo liburannya ke villa, kita kadang siapin stok makanan, dan ntar diangetin. yang angetin siapa?
ya emaknya hehehehe
Liburan pun jadi sarana meraup pahala ya kan Kak .. bagi kita buibu ini .. masyaallah tabarakallah
HapusKalau saya ditanya, apakah senang dan bahagia menjadi ibu rumah tangga? Jawabannya iya. Saya sangat senang memasak setiap pagi atau masak dadakan kapan saja. Senang membuat minuman pesanan suami. Sangat bahagia mengantar anak ke sekolah. Semuanya begitu indah.
BalasHapusTapi jika ditanya, apakah saya bangga menjadi ibu rumah tangga? Jawabannya, tidak. Jujur saja, penilaian keluarga besar, penghargaan dari orang sekitar, termasuk cita-cita saya sejak kecil yang ingin menjadi wanita karir, membuat saya merasa tidak pas dan tidak nyaman menjalani peran sebagai IRT.
Sampai saat ini, kalimat "menjadi ibu rumah tangga itu mulia." Sama sekali tidak pernah mengubah kenyataan bahwa status sosial IRT tetaplah dipandang sebelah mata. 😔
Makanya kita berusaha mengubah kenyataan itu Mbak Iim... Agar masyarakat menyadari kalau peran sebagai ibu rumah tangga itu dahsyat pengaruhnya bagi dunia
HapusWah, bangga saya sebagai ibu rumah tangga punya sepuluh profesi ganda sekaligus...
BalasHapusTerima kasih sudah menuliskan artikel yang membuat saya yang IRT ini jadi mengerjap-kerjapkan mata haha
Ohya, pernah merasa jadi IRT yang gedebrukan sendiri tuh waktu tinggal di Amerika. Suami sibuk kuliah. Pas baru pindah anak sulung 4 tahun, anak bungsu 2 bulan. Semua kerjaan rumah nyaris dikerjakan sendirian, termasuk harus antar jemput anak ke halte bus sekolah tiap hari, juga les calistung, Mana jauh dari keluarga, tetangga bule, ga ada tukang sayur, ojek, mbak art pulang pergi, ga ada jual tempe jadi harus bikin dewe..hehe. Kalau inget beneran bangga pada diri sendiri hihi
Nahh kalau IRT produktid seperti Mba Dian ini, sangat dinanti kehadirannya sebagai teladan para ibu rumah tangga
HapusIbu memang kerjaannya multi tasking banget, suka salut sama ibu2 yang udah punya anak banyak tetap bisa bagi waktunya dengan paripurna membersamai anak sambil kerjain tugas domestik 24 jam
BalasHapusSemuanya bisa ditangani karena apa...? Karena cinta... Semua... Karena cinta... Hihi auto nyanyi deh Id ^^
HapusBangga banget jadi ibu rumah tangga. Apalagi ditambah sepuluh profesi tersendiri sebagai istri dalam rumah tangga di artikel ini ya...
BalasHapusMakanya jangan sepelekan dengan asisten rumah tangga. Karena kalau pakai asisten, itu tandanya sang ibu rumah tangga belum mampu mengerjakan semuanya sendiri. Apapun alasannya...
Gak perlu juga semuanya dikerjakan sendiri, Teh .. itulah gunanya ibu sebagai manajer keluarga. Sama seperti manajer operasional di suatu perusahaan, tinggal meng-hire cleaning service aja kan buat bersihin kamar mandi. Ga perlu si manajernya yg turun tangan. In case, semisal di rumah belum mampu mempekerjakan ART, ilmu manajemen RT bs mendelegasikan tugas ke seluruh anggota keluarga kan ya.
HapusTerharu baca artikel ini kak Mia.. terkadang banyak ibu yang merasa gak pede hanya karena menyandang ibu rumah tangga. Padahal peran ibu sangat besar. Dan saking gak mudahnya, belum tentu seorang ayah bisa menggantikan peran ibu.
BalasHapusBetul Cha... peran kita itu luar biasa ya... jadi bersemangat menjalankan amanah nih
HapusPastinya harus bangga menjadi ibu rumah tangga ya,Mba. Ada banyak peran yang dilakukan oleh ibu dengan beragam hal yang bisa dilakukan terbaik untuk keluarga.
BalasHapusMau ibu rumah tangga ataupun pekerja atau dua-duanya tetap harus bangga jadi IBU, hihi.. semuanya serba bisa kok, tinggal bagaimana kita menikmati semua peran yang harus dijalani, biar enjoy hehe
BalasHapusSemuanya aku setuju kak. Dan mungkin satu lagi ibu itu teman curhat terbaik dan teraman, gak perlu khawatir rahasia pribadi kita bocor keluar. Yes, bangga jadi ibu rumah tangga
BalasHapusTulisan ini seperti suplemen kesehatan buat ibu-ibu rumah tangga kak Mia. Dan bener sekali, bangga menjadi ibu rumahtangga yang kadang masih dianggap sebelah mata oleh segelintir orang. Dari 10 hal diwtas, cuma jadi sopir yang saya belum mampu. Mamak bisanya cuma duduk di boncengan aja
BalasHapusHidup Ibu Rumah Tangga!!! Nggak gampang lho menjaga kesehatan mental dengan harus menjalani peran 24 jam sehari. Kalo memungkinkan pun ditambah jadi 30 jam, wkwk. Tapi tenang.. balasannya insyaAllah syurga. Yang penting tetap disyukuri aja, hehe..
BalasHapusDulu gak kebanyang jadi ibu tuh mesti begini perjuangannya. Banyak bener yang harus dikerjakan ya kak
BalasHapusHiks.. nyesel banget rasanya dulu kadang kurang nurut ma ibu.
Menjadi ibu rumah tangga rasanya luar biasa, apalagi sudah mempunyai anak, pengorbanan bangun lebih pagi untuk menyiapkan makanan, rela tidak tidur dan begadang dengan newborn, mendahulukan membeli kebutuhan anak daripada skincare atau chekout gamis2 unyu...hee semoga lelah jadi lillah... walaupun jauh dari kata sempurna namun tetap berusaha sekuay tenaga untuk anak tercinta
BalasHapusMe too mbaa, alhamdulillah bangga jadi ibu rumah tangga. Makanya pengin segera resign biar bisa totalitas ngurus rumah <3 masyaAllaah.
BalasHapus