Cara Asyik Bersosialisasi
Pernah tidak kamu merasa minder ketika bertemu orang lain terutama teman baru. Ada semacam rasa tak percaya diri ketika melihat seseorang yang lebih luwes bergaul dengan kawan lainnya, tetapi tidak demikian mudahnya dengan kita. Artikel ini membahas tentang cara asyik bersosialisasi yang mudah-mudahan bermanfaat bagi para pembaca semua.
Mengapa Kita Perlu Memperhatikan Cara Bersosialisasi
Tentu saja sebagai makhluk sosial kita penting mengetahui cara berinteraksi yang baik dan bisa diterima di tengah-tengah masyarakat. Berikut alasan mengapa kita perlu memperhatikan cara bersosialisasi.
Untuk mengembangkan potensi kemanusiaan
Manusia tidak bisa hidup sendiri, ia pasti membutuhkan teman, keluarga, teman-teman dalam bekerjasama, menjadi anggota masyarakat, dan ruang lingkup bersosial lainnya. Jika ia tidak bersosialisasi dengan sebaik-baiknya, maka bisa disebut ia gagal dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitar lalu menarik diri, dan bisa-bisa dijuluki makhluk "ansos" atau antisosial.
Memperluas jaringan pertemanan
Di masa seperti sekarang ini, memperluas jaringan pertemanan itu sangat penting. Hal ini didukung dengan bermunculannya di media berbagi pesan seperti WhatsApp dan Telegram, juga di media sosial Facebook Group, berbagai macam komunitas berdasarkan passion, kesamaan profesi, dan kepentingan.
Sehingga tak jarang, orang yang tidak tahu cara bersosialisasi yang asyik, jadi kehilangan akses di lingkaran pertemanan.
Menambah pundi-pundi rezeki
Yup, semakin luas jaringan pertemanan, maka bukan tidak mungkin akan membuka peluang dan pintu rezeki kita. Karena bagi kamu yang pemilik bisnis, promosi dari mulut ke mulut sudah lama diyakini sangat efektif ketimbang jor-joran memasang iklan di platform tertentu.
Ada saja teman yang bakal merekomendasikan kamu job yang sesuai dengan bidang yang dikuasai, sehingga bisa dikatakan banyak teman banyak rezeki.
Bisa menjadi semakin bahagia
Idealnya kalau orang punya banyak teman ia berpotensi menjadi lebih berbahagia, karena ia bisa memiliki alternatif kawan yang lainnya ketimbang dihadapkan dengan lagi dengan orang yang sama. Bukan rahasia lagi jika dalam suatu hubungan pertemanan terkadang ada naik turun suhunya.
Nah, jika temanmu banyak, jika sedang kurang sreg dengan seseorang daripada saling menyinggung perasaan, bukankah lebih baik beralih ke teman-teman lainnya? Biarkan waktu yang mengademkan suasana terlebih dahulu.
Membentuk pola pikir yang matang
Orang yang terbiasa berinteraksi dengan banyak orang biasanya menjadi pribadi yang matang, dewasa dalam berpikir dan mengambil sikap. Bandingkan dengan orang yang "gak gaul" ia akan menjadi pribadi yang berpemikiran sempit, cenderung egosentris, dan kurang asyik dijadikan rekan atau teman.
Mommyasia |
3 Cara Asyik Bersosialisasi
Lalu bagaimana cara asyik bersosialisasi? Berikut pembahasannya, dibaca sampai habis ya.
Tidak memaksakan orang harus menerima diri kita
Setiap orang adalah pribadi yang mandiri, bebas, dan tidak mau didikte orang lainnya. Maka ketika bertemu teman khususnya orang yang baru kamu kenal, misalnya kawannya kawan kamu, bersikaplah biasa saja. Tidak perlu berpikir dia harus jadi teman kamu juga.
Ada orang yang pada akhirnya hanya sebatas menjadi kenalan saja, tidak lantas menjadi teman apalagi sahabat karib. Jadi tidak perlu memaksakan kondisi agar orang lain harus bisa menerima diri kita apa adanya.
Ada orang yang pada akhirnya hanya sebatas menjadi kenalan saja, tidak lantas menjadi teman apalagi sahabat karib. Jadi tidak perlu memaksakan kondisi agar orang lain harus bisa menerima diri kita apa adanya.
Dalam bersosialisasi orang-orang membutuhkan kenyamanan untuk bisa menerima orang lain. Saat orang belum nyaman dengan kita ya biarkan saja.
Orang-orang membutuhkan kenyamanan dalam bersosialisasi, tidak butuh kesempurnaan
Menerima diri sendiri sepenuhnya
Saya pernah menyaksikan teman yang difabel tetapi dia bisa membuat orang-orang di sekitarnya nyaman bergaul dengannya. Kalau dipikir-pikir kok bisa ya dia begitu, padahal kalau kamu becermin, mungkin lebih "sempurna" diri kamu (secara fisik).
Ternyata rahasianya adalah dia menerima dirinya sepenuhnya. Dia nyaman dengan kondisi diri dan hal itu membuat teman-temannya merasakan perasaan yang sama pula. Maka belajar dari dia, buat diri nyaman senyaman-nyamannya, dengan demikian saat bersosialisasi, orang lain juga akan nyaman bersamamu.
Jangan pelit untuk tersenyum
Senyum adalah bahasa universal yang dimengerti sebagai hal positif bagi setiap orang di mana saja berada. Wajah yang murah senyum tentu memberikan kesan berbeda dengan yang pelit senyuman. Bahkan tidak hanya kepada sesama manusia, pada alam semesta pun kita mestinya memberikan senyuman.
Agama juga memberikan tuntunan bahwa senyum di depan orang lain adalah sedekah. Membiasakan punya wajah suka tersenyum bisa dimulai dengan membuka jendela di pagi hari, memandang langit yang luas di atas kepala seiring rasa syukur kepada Sang Pencipta bahwa kita diberikan tambahan usia satu hari lagi.
Eit, jangan disamakan dengan senyum orang tidak waras ya, yang suka senyum-senyum sendiri. Beda kualitas dan tujuan tersenyumnya kalau ODGJ.
Tiga cara asyik bersosialisasi di atas, relatif mudah dilaksanakan, karena kontrolnya ada pada diri kita sendiri. Jadi, asyik tidaknya bersosialisasi dengan orang lain, sangat dipengaruhi dengan motivasi internal dari dalam diri kita sendiri.
Kesimpulan
Cara asyik bersosialisasi ada 3 yaitu, yang pertama, tidak memaksakan orang lain harus menerima diri kita, yang kedua, kita justru yang harus menerima diri kita sepenuhnya, dan yang terakhir adalah jangan pelit untuk tersenyum. Hal yang paling sederhana justru yang paling mudah memberikan kenyamanan bagi orang lain.
Selamat mempraktikkan (lagi) ya.
Salam,
Setuju banget mbak Mia. Kadang ada orang yang ingin berteman dengan aku malah terkesan memaksakan kehendak. Adudu, aku jadi ilfeel kan ya bergaul dengan itu orang. Yang penting kita jangan membatasi pergaulan ya mbak
BalasHapusIyepp, lepaskan aja pemikiran semua orang harus menerima dan suka dg kita. Sudah sunnatullah kan ya, ada siang ada malam, ada teman yg suka ada yg gak suka, ada fans ada hater, hihi
Hapussebagai mahluk sosial kerasa banget pentingnya kemampuan bersosial
BalasHapusjangan sampai mau berteman malah dijutekin karena gak tau caranya
Manusia makhlik sosial, tidak sedikit minder jika ingin membangun jejaring teman dan ketrampilan. Tulisan ini membantu cara sosialisasi.
BalasHapusHallo mbak mia, salam kenal ya. Anyway bener mbak dengan bersosialisasi cara pandang kita itu berubah. Bersosialisasi mungkin sekarang gak sebebas dulu ya mbak mia, sebatas tetangga saja mungkin, bersosialisasi lewat online pun sekarang banyak terjadi. Cara pandang saya berubah saat ikut komunitas mbak...jadi tahu manajemen ibu rumah tangga yang produktif ala X,Y dan Z. Intinya adalah semakin berbenah diri lebih baik
BalasHapusYup, sosialisasi bisa dibilang susah susah gampang ya Mba
BalasHapusApalagi, jaman now tuh makin banyak yg sensitif, jadinya kita kudu patuhi betul rambu2 sosialisasi
Poin satu ngenak bgt. Kita kadang memaksa orang lain menerima kita atau sebaliknya. Dan benar sekali, bersosialisasi membuat bahagia hehe
BalasHapusSetuju banget dengan 3 poin di atas Mbak Mia. Nyatanya bersosialisasi itu membutuhkan niat untuk menurunkan ego pribadi dan meninggikan penerimaan kita akan orang lain. Kita pun belajar banyak hal dari orang lain begitu juga sebaliknya.
BalasHapusbetul sekali mbak. sosialisasi itu penting untuk membuka link pertemanan dan bisnis.
BalasHapus