Puisi Menyambut Tahun Baru 2021
Menyambut tahun baru 2021 ini banyak yang dilakukan orang, termasuk membuat puisi dan mengunggahnya di media sosial. Saya dan keluarga tidak mempunyai tradisi khusus menjelang tahun baru masehi ini.
Hanya saja keluarga besar pihak suami kerap menggelar kumpul bersama di rumah salah satu saudara, bakar-bakar ayam, ikan atau jagung di sana.
Tahun 2021 / Kompas |
Puisi menyambut tahun baru 2021
Nah, kali ini saya ingin memuat puisi menyambut tahun baru 2021 menjadi artikel blog. Sebelumnya puisi ini diposting terlebih dahulu di kanal Youtube saya. Puisi ini pastilah diilhami oleh tahun pagebluk Covid-19 yang mengubah tatanan kehidupan manusia.
Banyak ahli yang mengatakan kalau Covid-19 ini merupakan salah satu bentuk disrupsi yang terjadi di masa kini. Menjelma ke dalam bentuk virus menular yang telah menelan korban jiwa nyaris tembus satu juta jiwa di seluruh dunia. Sementara jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 31 juta orang.
Berikut puisinya
Menapaki Tahun Harapan
karya: Nurhilmiyah
Telah banyak yang terjadi
sepanjang tahun 2020
ada suka maupun duka
namun yang akan paling diingat umat manusia di dunia pada tahun 2020 adalah...
pandemi Covid-19
Lelah sudah menghitung korban yang bertumbangan
PHK di mana-mana
ekonomi jatuh terpuruk
saudara tak bisa bersua saudara
anak terpisah dari orang tuanya
bahkan bekerja pun di rumah saja
Setangkup asa kita panjatkan bersama
agar di tahun yang baru ini
wabah menular tak menghantui kita lagi
menapaki tahun 2021 tahun semangat dan harapan
Cara menyadur puisi
Saat menyadur, kita diperbolehkan memperbaiki bentuk ataupun bahasa karya orang lain, entah itu menginterpretasikannya dengan diksi lain dengan catatat tidak menambahkan ide atau opini subjektif yang bisa melenceng dari ide pokok penulis awalnya.
Cara menyadur puisi bisa dilakukan sebagai berikut:
- Pahami isi puisi dengan membacanya berulang-ulang. Puisi biasanya menggunakan gaya bahasa yang unik dan dengan pilihan kata yang menggugah perasaan pembacanya. Ada kalanya penikmat puisi tidak mengerti maksud dan tujuan dari si penulis puisi. Maka dengan membaca berkali-kali puisi, akan mempercepat pemahaman pembaca.
- Mencari padanan kata-kata yang sulit atau tidak biasa digunakan dalam bahasa sehari-hari.
- Menambahkan tanda baca pada kata-kata hasil saduran dan dibuat di dalam kurung, untuk membedakan dengan tulisan asli puisi. Coret kata-kata asli puisi.
- Mengubah susunan kalimat yang lazim diterapkan pada puisi (rata tengah atau yang lain), menjadi paragraf demi paragraf agar seperti karangan biasa. Intinya, mengubah bait menjadi paragraf.
Proses menyadur puisi di atas
(Banyak peristiwa yang terjadi sepanjang tahun 2020) Telah banyak yang terjadi sepanjang tahun 2020 (Ada kejadian yang membahagiakan dan ada pula berita yang menyedihkan) ada suka maupun duka (Hal yang paling diingat dan meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh manusia di muka bumi pada tahun 2020 adalah mewabahnya Covid-19) namun yang akan paling diingat umat manusia di dunia pada tahun 2020 adalah... pandemi Covid-19.
(Sampai merasa lelah saking banyaknya jumlah korban tertular Covid-19 yang setiap hari terus bertambah), Lelah sudah menghitung korban yang bertumbangan (Kita ramai mendapatkan berita bahwa para pekerja banyak yang di-PHK karena terimbas pembatasan sosial berskala besar) PHK di mana-mana (ekonomi masyarakat menjadi tidak menentu) jatuh terpuruk (Pertemuan tatap muka langsung dihindari) saudara tak bisa bersua saudara (mudik pun tidak menjadi suatu rutinitas tahunan lagi) anak terpisah dari orang tuanya (kantor-kantor menerapkan WFH sekolah-sekolah memberlakukan PJJ) bahkan bekerja pun di rumah saja.
Setangkup asa kita panjatkan bersama agar di tahun yang baru ini wabah menular tak menghantui kita lagi 2021 tahun semangat dan harapan.
Bila ada kata-kata yang sukar, sisihkan dahulu untuk dicarikan maknanya. Contohnya, setangkup menurut KBBI = sama besar ukuran kedua belah bagiannya; asa = harapan, semangat.
(Sebesar kekhawatiran kita terhadap momok Covid-19 ini, sebesar itu pula harapan yang digantungkan untuk keluar dari masa pandemi ini) setangkup asa kita panjatkan bersama (keinginan semua orang agar di tahun yang baru Covid-19 bisa menghilang) agar di tahun yang baru ini wabah menular tak menghantui kita lagi (banyak cita-cita dan rencana yang akan direalisasikan pada tahun 2021) 2021 tahun semangat dan harapan.
Tahun 2021 tahun penuh harapan dan semangat terbebas dari masa pandemi / Rencanamu |
Hasil saduran puisi
Sebesar kekhawatiran kita terhadap momok Covid-19 ini, sebesar itu pula harapan yang digantungkan untuk keluar dari masa pandemi ini. Keinginan semua orang agar di tahun yang baru Covid-19 bisa menghilang. Karena tentunya banyak cita-cita dan dan rencana yang akan direalisasikan pada tahun 2021.
udah lama banget rasanya nggak mendengar atau membaca puisi hihihi, terakhir kayanya pas masih jaman smp/sma nih tugas sekolah hehhehe
BalasHapusHehe... Jadi dengerin puisi lg ya Mbak...
HapusDulu suka banget buat puisi, entah sekarang sudah terasa tidak bergairah lagi untuk menuliskan nya.
BalasHapusBetul kerap kali ada sajak puisi yg sulit dipahami karena banyak mengandung kata kiasan,
Dan puisi awal tahun mba Mia seperti ungkapan akan Pandemi yg belum berkesudahan yg juga dirasa banyak orang
Waah asyik nih ilmunya. Anak-anaknsekarang suka menyadur puisi gak yah? Dulu mah ini saat-saat asyek belajar bahada Indonesia. Trus karya kita dipajang di mading sekolah. Banggaaa bangets 😄
BalasHapusAku lemah banget nih kalau soal bikin puisi. Harus mencari padanan kata dari kalimat yang biasa kita ungkapkan, tapi harus cari yang versi antimainstreamnya.
BalasHapusDulu pas masih SMA aku sering bgt bikin puisi sosial gt. Maklum kebawa semangat reformasi 🤭🤭. Sekarang udah nggak pernah. Tp abis baca tulisan ini jd kepengin deh coba nulis puisi lg
BalasHapusUdah besar begini aku baru paham gimana menyadur puisi, hihi.. dulu waktu pelajaran bahasa gak ngerti sama sekali, karena memang malas membaca berulang-ulang sampai paham
BalasHapusBener-bener tahun harapan baru sih 2021 ini dan tahun 2020 adalah tahun kelam. Semoga kita semua selalu dimudahkan dalam segala hal. Amien. 😊
BalasHapusTerakhir nulis sama baca puisi itu waktu jaman sekolah dah lama banget ya. Tapi mengenai puisi kadang masih ku nikmati soale mas Uwan temen blogger sering bikin puisi hehe.
BalasHapusdulu ngerti polanya bikin puisi, tapi sekarang nggak lagi, emang butuh banget latihan ya biar nggak kaku nih otak
BalasHapus