7 Faedah Banyak Ngobrol Dengan Anak
Membaca artikel tentang Cara Komunikasi dengan Anak Kunci Sukses Orang Tua di The Asian Parents, situs parenting terbaik di Indonesia, saya memperoleh motivasi untuk lebih sering ngobrol dengan anak. Sehingga bisa menuliskan tentang artikel 7 Faedah Banyak Ngobrol dengan Anak ini.
Mengapa banyak ngobrol dengan anak itu penting?
Anak adalah amanah dari Tuhan untuk dijaga dan dididik dengan sebaik-baiknya oleh orang tua. Ada kalanya karena alasan kesibukan ayah dan bunda tidak memiliki waktu luang ngobrol dengan anak-anaknya.
Kondisi ini diperparah pada masa pandemi dengan adanya kebijakan WFH dari kantor, sehingga hampir seluruh aktivitas kerja berpindah ke media daring. Mau tidak mau mengondisikan orang tua terus menerus menatap layar gawainya.
Lalu bagaimana dengan anak-anak, sudahkah orang tua menerapkan cara komunikasi yang produktif dengan mereka? Atau sekadar bertukar kata tetapi tidak ada kontak mata dengan anak?
Ayah dan ibu tak berpaling dari layar monitor gadget-nya. Maka jangan salahkan jika suatu saat nanti anak merasa minim kenangan dengan orang tuanya. Canggung berbincang-bincang dengan ayahnya, tidak nyaman curhat dengan ibunya, sebab tidak ada track record banyak ngobrol sedari kecil.
Hal inilah yang menjadi alasan mengapa banyak ngobrol itu penting bagi anak, dan menjadi kunci sukses orang tua dalam mendidik dan membesarkan buah hatinya.
7 Faedah banyak ngobrol dengan anak
Faedah atau manfaat banyak ngobrol dengan anak, pasti banyak sekali. Berdasarkan pengamatan saya terhadap anak-anak sendiri dan catatan pengalaman membersamai mereka, ada 7 (tujuh) faedah banyak ngobrol dengan anak.
Penekanan di sini bukan hanya ngobrol tetapi "banyak ngobrol" yang artinya dilakukan lebih dari tiga kali (jamak).
1. Anak merasa dihargai
Banyak ngobrol dengan anak, membuat ia merasa keberadaannya bersama orang tua diakui, lebih dicintai, pendapatnya dihargai, dan didengarkan oleh ayah dan bunda. Orang tua bertindak sebagai pendengar aktif, bukan pasif.
Saya sendiri bersama Ririn putri kami yang masih berusia 9 tahun, kerap menanyakan pendapatnya tentang apa saja. Tayangan yang sedang kami tonton bersama, sikap teman yang kurang disukainya, hal seru yang akan kami lakukan sekeluarga jika pandemi benar-benar berlalu. Semuanya diceritakan, setiap hari berusaha banyak ngobrol.
2. Orang tua mengetahui informasi rinci tentang anak
Pernah tidak mendapati kerabat atau nonton sinetron di televisi, ceritanya sang ibunda terkejut mengetahui bahwa anaknya ternyata tukang palak di sekolah atau preman di pasar, (maaf) pelakor perusak rumah tangga orang, bahkan pecandu dan pengedar narkoba.
Hal ini cukup mengherankan. Karena semua yang terjadi pada anak tidaklah terjadi begitu saja, sim-salabim jadi tukang palak. Ada prosesnya, ada perkembangan, dan pemicu mengapa sikap anak mengalami perubahan menjadi memiliki sikap negatif.
Dari mana mengetahuinya? Dari aktivitas banyak ngobrol setiap hari. Orang tua memang berniat dan meluangkan waktunya untuk menjalin komunikasi dengan anak. Menanyakan kabarnya, terlibat aktif menjadi pendengar masalahnya sehingga tercipta suatu kebiasaan bercakap-cakap dengan nyaman.
Dari mana mengetahuinya? Dari aktivitas banyak ngobrol setiap hari. Orang tua memang berniat dan meluangkan waktunya untuk menjalin komunikasi dengan anak. Menanyakan kabarnya, terlibat aktif menjadi pendengar masalahnya sehingga tercipta suatu kebiasaan bercakap-cakap dengan nyaman.
Tanpa perlu diminta, jika sudah merasa nyaman, anak akan melibatkan pertimbangan orang tua untuk setiap hal yang dirasakannya. Bukan bermaksud membuatnya tidak mandiri sehingga apa-apa bertanya, namun sangat baik jika keluarga membiasakan budaya saling tahu informasi secara rinci.
Sehingga orang tua dapat mengenali perubahan sikap anak, dan menutup celah rahasia yang mengarah pada tindakan atau pikiran negatif.
3. Bagi anak, orang tualah dunianya
Saat anak Anda sedang antusias menyampaikan sesuatu kepada Anda, segera respons dengan wajah sumringah. Beri apresiasi jika hal itu terkait pencapaian positifnya, entah karena belajar, atau berhasil memecahkan persoalan.
Anak-anak membutuhkan teman ngobrol. Selain kepada orang tuanya, pada siapa lagi anak-anak akan mengekspresikan isi hatinya. Rasa senang, sedih, bersemangat, penasaran, dan kadang-kadang rasa bosan. Apakah orang tua rela jika anak lebih dekat dengan ART atau tetangga? Tentu tidak, kan.
Bagi anak, orang tualah dunianya. Dan itu akan berlangsung sebentar saja, hanya pada masa mereka bayi sampai remaja. Setelah itu dunia anak akan diisi dengan dunia teman-temannya, kesibukan studinya, mereka sudah punya dunianya sendiri, perlahan-lahan beralih dari orang tua ke yang lain-lain, seiring bertambahnya usia dan munculnya kemandirian.
4. Bisa bersahabat baik dengan anak
Bagaimana perlakuan seorang sahabat karib dengan sahabatnya? Akrab dan terbuka. Inginnya ngobrol lama-lama, menceritakan perihal diri dan peristiwa-peristiwa yang dialami. Bisa tidak orang tua bersahabat baik dengan anak? Jawabannya bisa ya bisa juga tidak.
Orang tua yang memiliki niat jadi sahabat kental anak, mestinya mengetahui persis apa yang disukai dan tidak disukai anaknya. Piawai menebak cuaca hatinya, pandai meredam emosi dan menenangkan anak. Karena bonding orang tua dan anak sudah terjalin erat.
Keuntungan lainnya jika berhasil menjadi sahabat akrab anak, orang tua dapat dengan mudah menanamkan nilai-nilai pendidikannya pada anak tanpa terkesan memerintah, menyuruh, dan hal tak asyik lainnya, khas orang tua atau gurunya di sekolah.
Tidak mungkin anak yang sudah bersahabat baik dengan orang tuanya dengan sengaja tega mengingkari janji, atau melakukan hal-hal yang merugikan dirinya sendiri. Sebab jauh di dasar hati nuraninya, ia telah merasa sayang, cinta, dan nyaman bersahabat dengan ayah bunda.
5. Menghindarkan anak dari pergaulan yang buruk
Anak-anak yang dibesarkan di lingkungan yang sudah terbangun dengan baik budaya banyak ngobrol dengan orang tuanya, akan berpikir berulang kali jika akan berteman dengan kawan yang buruk.
Sebab ia pasti bisa memprediksi, di rumah, ayah dan ibu akan menanyakan tentang teman-temannya, aktivitas yang dilakukan bersama teman, bahkan sebelum orang tua bertanya, si anak akan bercerita sendiri. Inilah yang menjadi pagar bagi anak untuk terhindar dari pengaruh pergaulan yang buruk.
6. Melejitkan prestasi anak
Banyak ngobrol dengan anak juga dapat membantu melejitkan prestasinya. Anak merasa ia memiliki tujuan yang jelas dalam berprestasi. Ingin membuat ayah dan bunda tersenyum. Meski orang tua tidak memaksakan anak harus meraih ranking satu dengan sendirinya anak bersemangat menunjukkan bahwa ia bisa jadi yang terbaik.
Tentunya semua anggapan ini diperolehnya dari banyak ngobrol dengan orang tua. Orang tua mencontohkan bagaimana profil orang-orang sukses, menceritakan tentang biografi tokoh terkenal, mengaitkannnya dengan sikap positif pahlawan super, akhirnya anak memiliki kepercayaan diri untuk meraih prestasi.
7. Meminimalisasi konflik dengan anak
Konflik bisa bermula dari komunikasi yang macet antara orang tua dan anak. Terdapat mental barrier (halangan yang bersifat psikis). Biasanya terjadi saat anak mulai menapaki usia remaja. Kendati demikian, dasarnya diletakkan pada saat usia anak 0-12 tahun. Di usia inilah orang tua harus benar-benar memanfaatkan momen banyak ngobrol dengan anak
Saat ia remaja kelak, semisal ada konflik, dapat diatasi dengan baik atau diminimalisasi. Sebab orang tua dan anak sudah memiliki kebiasaan menyelesaikannya dengan komunikasi produktif. Ngobrol dari hati ke hati, fokus pada solusi.
Orang tua yang baik adalah orang tua yang tidak berhenti mendidik anaknya
Kesimpulan
Ngobrol dengan anak bukan sekadar bertukar kalimat saja. Tetapi "banyak ngobrol", bertanya dengan kalimat terbuka, mengenali perubahan sikapnya dan menjadi pendengar aktif.
Ada 7 faedah banyak ngobrol dengan anak, yaitu anak merasa dihargai, orang tua mengetahui informasi rinci mengenai anak, anak sangat membutuhkan teman ngobrol, karena baginya orangtuanyalah dunianya saat ini. Bisa bersahabat baik dengan anak, menghindarkan anak dari pergaulan yang buruk, melejitkan prestasi anak, dan meminimalisasi konfilk dengan anak
Semoga para orang tua terus menerus memiliki semangat banyak ngobrol dengan anaknya. Kata orang bijak, orang tua yang baik adalah orang tua yang tidak berhenti mendidik anaknya. Dengan banyak ngobrol, banyak hal baik yang bisa dicapai bersama anak.
Semoga para orang tua terus menerus memiliki semangat banyak ngobrol dengan anaknya. Kata orang bijak, orang tua yang baik adalah orang tua yang tidak berhenti mendidik anaknya. Dengan banyak ngobrol, banyak hal baik yang bisa dicapai bersama anak.
Salam,
Wah reminder bgt nih buat para orang tua, jangan sampai kesibukan jadi bikin lupa ngobrol sama anak. Penting banget ternyata
BalasHapusWajib ya Mas, ngobrol sama orang lain bisa, sama anak sendiri harus bisa ya
HapusMenjadi sahabat baik sekaligus orang tua adalah impianku. Aku ingin anakku bercerita segala apa yang dia rasa untuk memastikan akulah orang yang bisa membantu menenangkan permasalahannya
BalasHapusSepakat Mbak, kl udah biasa banyak ngobrol ama anak, anak juga gak tega nyakiti ortu ya
HapusAku kadang garing ngerasa nya ngobrol dengan anak. Wkkka. Secara obrolan mereka ttg dunia anak2. Mainan, tontonan, hewan2 peliharaan, berasa anak2 banget lah. Bingung jadinya
BalasHapusBiasanya ngobrol ama anak mereka mengajukan banyak pertanyaan terkait sesuatu yang harus ortu jawab2in, nah di situ letak banyak ngobrolnya
HapusBener banget aku sama anak biasa ngajak ngobrol biar tau seperti apa sih kemauannya, belajar bareng biar anak belajar berkomunikasi dan kita belajar memahami anak
BalasHapusIni juga melatih anak tidak bungkam alias mau bersuara ya. Kadang anak-anak sekarang, bahkan kita sendiri sukanya nyari aman. Kita sudah tahu apa yang terjadi, tahu apa yang hendaknya disampaikan, tapi kita memilih diam dan menyimpulkan, "Itu bukan urusan saya." Anak-anak perlu kita ajarkan berani speak-up, salah satunya dengan ajak mereka sering ngobrol.
HapusYup, benar sekali. Meski sudah tahu apa yang akan disampaikannya, ortu memanfaatkan momen kebersamaan ngobrolnya itu
HapusTambah ke-8 uni, biar anak cepat bisa ngomong. Hehehe. Sekarang saya pribadi harus kayak burung yang berkicau terus di depan anak, biar si kembar cepat bisa ngomongnya.
BalasHapusIya, si kembar kan keliatannya diem ya pas bundanya berkicau, tp sebenarnya itu merekam, insyaallah cpt pinter ngomongnya tuh
HapusJadi ingat kisah Ronny Pattinasarany (legenda sepak bola Indonesia) yang ikut masuk jaringan narkoba Demi membantu anaknya lepas dari kecanduan
BalasHapusOrang tua selalu all out ya?
Masyaallah ya Ambu.. segitunya mensupport anak, kasih ayah sepanjang jalan ya
HapusMakasih tulisannya Mba, reminder banget buat saya yang akhir-akhir ini terlalu sibuk.
BalasHapusSampai agak jarang bisa ngobrolsama si kakak yang memang cerewetnya bikin puyeng.
kasian sih, udahlah nggak boleh main di luar, di dalam rumah nggak ada teman ngobrol, padahal ya kalau ngobrol dia terbuka banget tentang dirinya :')
Iya Mbak itu jadi masalah kita bersama ya apalagi di WFH ini semuanya pada fokus ke hp. Tp insyaallah dengan niat yang kuat, pasti bs kok banyak ngobrol dengan anak
HapusBener banget ini
BalasHapusNgobrol sama anak itu penting banget
Jangan sampai kita kehilangan momen-momen penting dalam hidupnya sampai tiba-tiba anak kita sudah gede dan punya dunia sendiri, lalu kita rasanya ingin memutar waktu. Semoga kita bisa jadi orang tua yang baik ya
Bener Mba Arni... time flies so fast yahh gak bs dimundurkan walaupun 1 detik
Hapusreminder banget
BalasHapusAnak-anak sekarang memang berbeda kondisi penanganannya. Jaman saya dulu dipelototin sedikit langsung mingkem. Sekarang anak-anak sudah lebih berani bersuara dan berdebat. Jadi kalau orang tua tidak pandai mengelola komunikasi pribadi dengan anak, biasanya akan muncul banyak akibat yang tidak diinginkan.
BalasHapusOrang tua dituntut untuk bisa jadi sahabat anak.
Iya, seneng banget kl diperhitungkan anak jd sobat kentalnya
HapusOrang tua merupakan dunia bagi anak. Mantap. Jadi makin pengen Deket dsama anak. Bener2 ilmu yang pas banget buat parents nih
BalasHapusBetul bangett Mba Mia.
BalasHapusAnak2 itu butuh komunikasi yg efektif dan intens dgn ortunya
Jangan sampe nyesel d kemudian hari ya
Makasii artikelnya
Terima kasih sharing informasinya mba. Hal inilah yang saat ini aku terapkan kepada bayi kami. Rupanya kemampuan komunikasinya lebih cepat karena kami sering mengajaknya mengobrol apa saja yang terlihat di sekelilingnya.
BalasHapusMaa syaa Allaah ternyata ada banyak ya manfaat yang didapatkan jika kita sering mengobrol dengan anak. Tentunya ini jadi reminder jiga buat saya sebagai orang tua
BalasHapusDengan sambil ngobrol saling mengenal dan mengetahui karakternya ya, sehingga anak-anak makin bersahabat menceritakan apa saja dengan orangtuanya
BalasHapusKalau orang tua zaman dulu, atau mungkin hanya di kampung saya saja, khususnya orang tua laki-laki, hemat banget dalam hal mengobrol dengan anak. Jadi seperti ada jarak yang tercipta. Ajaran itu mungkin turun temurun dan relevan bagi zaman orang tua saya kecil dulu, tapi kalau orang tua zaman sekarang baiknya memang lebih banyak berkomunikasi dengan anak karena tantangan orang tua dan anak semakin berbeda dan sulit
BalasHapusBenar, Mbak Mia ngobrol dengan anak banyak faedahnya. Bisa membangun kedekatan dengan anak. Apalagi kalau anak dah remaja seperti anak saya yang kadang mulai susah tebuka, harus pandai-pandainya kita membangun kedekatan dan menciptakan obrolan hingga dia tetap percaya jika kita orangtuanya ada untuknya
BalasHapusWah mba dian.. pasti rasanya waktu cepat banget berlalu ya.. soalnya anaknya udah remaja aja ya..
HapusKalo dulu anak kita selalu ada di mana pun kita berada, sekarang dia punya dunianya sendiri.
Di rumah kami terbiasa ngobrol sama anak sejak dini kak.
BalasHapusTakut kalo dia mengalami fase udah gede dan orangtua bukanlah dunia nya lagi, bisa berabe ya kan kak.
Jadi, kita sebagai orangtua''kenal anak" luar dalam. Tau apa makanan favoritnya, tau kawan terdekatnya. Jadi si anak merasa spesial di mata orangtuanya.
betul nih, aku pun selalu berusaha meluangkan waktu untuk ngobrol sama anak, minimal sebelum tidur, seru sih mendengarkan mereka bercerita tentang harinya dan kadang lucu aja sama cara pikir mereka tuh
BalasHapusManfaat ngobrol dg anak banyak sekali ya mba. Mumpung anak masih kecil pingin bgt memanfaatkan waktu. Menurut saya, salah satu cara bikin anak selalu terikat sama org tuanya meski dia sudah dewasa adalah karena si anak memiliki kenangan indah bersama orang tua. Mau terbuka karena memang biasa curhat. Punya hubungan dekat, nurut karena posisi kita bisa akrab sama dia. Pandemi gini memang banyak adaptasi, salah satunya ttg gimana caranya pekerjaan bisa beres tanpa dinilai terlalu asyik sama hp oleh anak.
BalasHapusSejak anak-anak masih kecil saya selalu berusaha mengajaknya sering ngobrol dan menjadi teman ngobrolnya yang asyik. Alhamdulillah sampai sekarang apa-apa minta pendapat ke ayah ibunya ini serta mau terbuka tentang hal apapun.
BalasHapusNgobrol dengan anak memang gunanya mendekatkan diri kita dengan anak ya bun, dengan ngobrol kita seperti bisa menjaga bonding dengan anak juga agar mereka tetap nyaman karena punya tempat bicara
BalasHapusSaya bersyukur punya orangtua yang dari kecil memang sering ngobrol. Bahkan dengan Ibu, sampai sekarang malah kayak temen. Beda pendapat, ngotot-ngototan, sampe sedih bareng haha. Tapi sepakat sih, sering ngobrol antara orangtua dengan anak bisa menghindarkan dari pergaulan buruk
BalasHapusNgobrol sama anak memang butuh banyak usaha. Apa yang dianggap sepele, ternyata berimbas besar ya. Kadang2 kitanya sibuk di rumah, dianya butuh diperhatikan sejenak, tapi kita bicaranya sambil menatap monitor laptop.
BalasHapuskarena sok sibuk atau keisbukan masing - masing anggota keluarga, family time untuk sekedar chit chat dan ngobrol santai jadi agak susah ya. apalagi sama anak. jangankan ngobrol, nemenin mereka main aja kita nya masih sambil pegang hp. hadeeuuhhh. thanks for sharing this amazing wrtiing, jadi inget kalo lagi sama anak lepas hp dan fokus aja sama anak. masuk dunia mereka dan ngobrol dengan mereka. karena momennya akan hilang seketika tau tau kita ngerasa jauh aja sama anak. padahal karena jarang ngobrol.
BalasHapusKayak orang pacaran ya kan kak, banyak ngobrol ngidul, hehe, pun ngobrol dengan anak biar berpaedah kudu latihan juga ya kan kak
BalasHapusBetul bu mia...kedekatan dengan anak2 dpt menumbuhkan sikap saling percaya, kasih sayang dan tentunya secara emosional akan semakin erat. Sy juga sebagai anak juga harus melakukan ini kpd ortu 😊
BalasHapussuka banget dengan artikel parenting, sebagai calon ibu ini memperkaya pengetahuan saya tentang pola asuh anak yang benar dan baik, dna tenyata manfaat mengobrol banyak juga ya
BalasHapusReminder dan PR banget nih buat awak, perbanyak ngobrol biar tau apa yg ia rasakan, banyak sekali manfaatnya ngobrol dengan anak ini ya kak
BalasHapusTernyata banyak sekali ya ilmu parenting itu. Di zaman gadget ini, mengajak anak untuk berkomunikasi atau bersosialisasi itu penting untuk mengurangi intensitas karena mungkin sang anak bermain gadget.
BalasHapusSetuju nih! Aku sering ngobrol sama ibuku jadi kita sekarang kayak temenan 😀 lebih percaya curhat ke ibu daripada ke temen kalo aku
BalasHapuswah bener banget, orang tua yang bisa menjadi tempat bicara anak-anaknya itu asik banget,,,
BalasHapusaku juga sekarang berusaha seperti itu ke ayah ibuku.
Setuju kak. Saya termasuk yg gak banyak ngobrol dengan ortu, terutama bapak. Bapak ga ngajak, saya pun segan hehe. Sama mamak sih yang banyak ngobrol, tp bukan dari hati ke hati haha..
BalasHapusJd kl curhat pribadi atau asa masalah, disimpan sendiri 😀🙏
Karena orangtua adalah dunia anak. Ini paling diingat,karena dulu waktu kecilpun,apa apa cerita ke ortu.
BalasHapusKebiasaan baik,harus diwariskan.
Mari mengobrol, eh. Yang ada dalam benak saya malah terjalinnya kedekatan. Asek. Pengen banget sih bisa gitu suatu hari nanti. Gimana kalau berada di situasi sebaliknya? Si anak yang hmm ingin ngobrol, tetapi si orang tua enggak mau dengar. Ya, orang tua hanya ingin didengarkan saja. Hm, komunikasi pun kadangkala hanya sekadar perintah doang.
BalasHapusBanyak sekali ternyata manfaatnya kak, terutama yang no. 7 belum kepikiran sampai kesitu, benar juga kalau sdh biasa ngobrol kelak kalau ada perbedaan pendapat lebih mudah menyampaikannya
BalasHapusBener mbak ngobrol dekat dengan anak bisa membangun keakraban dan kepercayaan ya jadi anak ga rikuh kalau mau curhat apapun
BalasHapusbener mba Mia. Apalagi ketiga anak saya itu, selain jadi boboboi, suka sekali ngobrol.
BalasHapusKadang kami malah membahas boboboi... Saya jadi tau kalau ada boboboi tanah, boboboi api, air, daun, tendangan halilintar. Ada musuh yang namanya Adudu (kayak lagu dangdut), gegara ngobrol ini...
Berat lah pembahasan kami hihiy
Nanti, kita akan punya kenangan sendiri sama anak kalau mereka sering kita ajak ngobrol.... Anakku yang masih belum lancar bicara sangat suka diajak ngobrol. Meskipun hanya sepatah dua patah kata Alhamdulillah masih bisa ngobrol dengan menatap matanya....
BalasHapusAlhamdulillah... aku tiap hari ngorbol sama anakku mbak. bahkan sering aku ajak diskusi dan aku mintai pendapat. berusaha jadi temanlah, dan syukurnya anakku jadi makin dekat denganku. papanya juga gitu.manfaatnya beragam juga ya ternyata.
BalasHapusBerbicara dengan anak memang efeknya sangat besar ya mba, dan itu akan kita rasakan secara langsung.
BalasHapusDimana sang anak akan lebih terbuka dengan kita segala hal yang ia lakukan sehari hari, dengan begitu kita dengan mudah memantau dengan siapa saja ia berteman maupun kesehariannya saat diluar rumah.
Saya kl ngobrol dengan ibu saya. Kl ma ayah hampir ga pernah ngobrol. Ga tau kenapa, karakter bokap sih pendiam.
BalasHapusMakasih sharingnya kak
Tar kl saya dikaruniai anak akan saya terapkan 🙏