Cara Lakukan Penilaian Kinerja Karyawan saat Pandemi (WFH)
Di tengah budaya kerja WFH akibat pandemi, banyak pertanyaan yang muncul; apakah perlu perusahaan melakukan penilaian kinerja karyawan dan jika iya, bagaimana cara melakukannya?
Pandemi COVID-19 hampir memasuki satu tahun. Banyak perusahaan yang memulai budaya kerja dari rumah atau WFH sedari awal tahun dan tidak sedikit pula yang terus melanjutkan bekerja dari rumah bahkan hingga pertengahan tahun depan.
Kondisi tersebut menyebabkan situasi abu-abu terkait penilaian kinerja karyawan. Salah satu alasannya adalah feedback dan tujuan dari penilaian itu sendiri.
Cultureamp |
Pentingkah Melakukan Penilaian Kinerja Karyawan saat Pandemi (WFH)?
Banyak perdebatan di antara para pakar terkait penting-tidaknya melakukan penilaian kinerja di tengah pandemi. Sebagian berpendapat bahwa penilaian kinerja di tengah pandemi dirasa tidak perlu atau bukan prioritas utama.
Pasalnya penilaian kinerja berkaitan dengan feedback yang bisa diberikan perusahaan kepada karyawan. Sedangkan di masa pandemi sulit bagi perusahaan untuk bisa memberikan feedback tersebut.
Sebagian lainnya berpendapat penilaian kinerja tetap harus dilakukan karena tujuan dari penilaian kinerja sendiri berbanding lurus dengan penilaian performa perusahaan. Di tengah pandemi, perusahaan mau-tidak-mau wajib mempertahankan performanya.
Lalu bagaimana jawabannya?
Menurut Hannah Wilken, People Scientist dari Culture Amp menyatakan perusahaan perlu menjawab tiga pertanyaan berikut untuk mengetahui perlu-tidaknya perusahaan melakukan penilaian kinerja di tengah pandemi.
Apakah penilaian kinerja rutin dilakukan dua bulan terakhir selama pandemi?
Apakah jumlah karyawan Anda saat ini tetap stabil, artinya tidak ada layoff yang parah selama pandemi?
Apakah tujuan penilaian kinerja bertujuan memberikan bonus pada karyawan?
Menurut Hannah, jika dua pertanyaan pertama memiliki jawaban, “ya” maka perusahaan tetap bisa melakukan penilaian kinerja seperti biasanya.
Namun jika jawaban pertama saja adalah, “tidak” perusahaan wajib mempertimbangkan kembali untuk melakukan penilaian kinerja. Entah itu menyederhanakan proses atau menunda pada periode yang lebih stabil.
Cara Melakukan Penilaian Kinerja Karyawan saat Pandemi (WFH)
Jika Anda tetap ingin melakukan penilaian kinerja, ada beberapa strategi yang bisa Anda lakukan agar proses penilaian tetap efektif dan karyawan pun tetap mendapatkan feedback.
Ubah Tujuan Penilaian Kinerja
Alih-alih mengeliminasi karyawan yang berpenampilan buruk saat pandemi guna mengurangi beban perusahaan, berpikirlah bahwa penilaian kinerja berfungsi untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
Menurut The Boston Consulting Group, penting bagi perusahaan untuk berpikir maju guna mengembangkan kemampuan karyawan di masa krisis alih-alih membuang karyawan berkinerja buruk.
Perusahaan juga harus berpikir bahwa penilaian kinerja saat pandemi bertujuan untuk membangun komunikasi, empati, dan mendorong motivasi karyawan di tengah perbedaan kondisi kerja.
Ubah Matriks Penilaian
Kondisi kerja sebelum dan sesudah krisis jelas berbeda. Baik mental, situasi, kondisi, dan juga ritme kerja jauh berbeda. Sehingga matriks penilaian kerja pun juga berubah.
Menurut Mark Mortensen, profesor bidang perilaku organisasi ISEAD berpendapat bahwa daripada berfokus pada aspek transaksional kinerja, di masa krisis seperti ini perusahaan dianjurkan menggunakan pendekatan empati, ketahanan, cara adaptasi sebagai matrik penilaian kinerja.
Ubah Metode Penilaian
Cara terbaik untuk tetap melakukan penilaian kinerja saat krisis adalah dengan mengganti metode penilaian.
Pertama, hindari proses penilaian menggunakan rating atau peringkat. Hal tersebut akan sulit dilakukan apalagi jika perusahaan Anda menerapkan cross function.
Kedua, lebih utamakan penilaian jejak pendapat atau naratif. Hal tersebut lebih efektif terlebih tantangan ketahanan dan komunikasi dengan teman setim teruji di masa krisis.
Ketiga, biarkan karyawan Anda berbicara. Maksudnya adalah gunakan pendekatan empati dan emosional kepada karyawan. Terlebih situasi krisis biasanya akan memberi tekanan besar pada karyawan tertentu.
Terakhir, kedepankan metode 360 degrees. Itu artinya biarkan karyawan Anda menilai diri mereka sendiri. Hal ini juga sebagai wadah perusahaan menerima masukan dari karyawan selama masa krisis.
Tetap Beri Penghargaan
Di masa krisis, ada beberapa elemen feedback karyawan yang hilang misalnya saja bonus gaji. Namun perusahaan tetap bisa mendorong kinerja karyawan yang lebih baik dengan penghargaan lain.
Misalnya saja, perusahaan mengakomodasi cek kesehatan cuma-cuma, imunisasi, atau sekadar mengakomodasi pulsa internet ketika work from home.
Penghargaan juga bisa dalam bentuk moral misalnya mengapresiasi kinerja, mengadakan fun games di tengah pekerjaan, atau sekadar mengadakan kuis.
Pemberian penghargaan ini bukan masalah sepele, namun menjadi salah satu bentuk feedback karyawan terhadap penilaian kinerja selama krisis.
Gunakan Tools Penunjang
Satu hal yang tidak kalah penting untuk melakukan penilaian kinerja di saat krisis adalah menggunakan tools yang mendukung penilaian kinerja jarak jauh.
Seperti halnya aplikasi penilaian kinerja berbasis web Talenta. Software atau aplikasi Talenta memudahkan Anda untuk tetap melakukan penilaian kinerja di tengah krisis pandemi.
Bukan hanya sebagai alat ukur kinerja, Talenta juga berfungsi sebagai platform HRIS terintegrasi dimana karyawan bisa melakukan absen secara daring.
Karyawan juga bisa mengakses benefit dan juga mengajukan cuti dalam satu aplikasi. Data yang masuk pada aplikasi secara otomatis juga akan terintegrasi dengan perhitungan gaji.Temukan segera segala kemudahan operasional HR dengan mengikuti free demo bersama aplikasi Talenta!
Demikian informasi mengenai cara melakukan penilaian kinerja karyawan saat pandemi, khususnya untuk kerja yang dilakukan dari rumah (WFH).
Yuk, sharing di kolom komentar, bagaimana pendapat Anda. Terima kasih.
Salam,
Dari cerita suami, penilaian kinerja, promosi dan mutasi tetap jalan seperti biasa di kantornya tapi mungkin disesuaikan poin penilaiannya. Bahkan training sebagai peningkatan performa kerja tetap berjalan seperti biasa. Cuma enggak enaknya, trainingi dilakukan online dibanding dulu yang biasanya di hotel dengan mendatangkan mentor profesional face to face. Tapi meski online, doorprize training tetap ada dikirim hadiahnya di rumah, seperti waktu ini dapat kiriman powerbank
BalasHapusSenengnya dapet doorprize dari training online nya ya Mbak... makin semangat kerjanya pasti beliau ya
HapusWah menarik nih aplikasi Talentanya mbak. Berguna bgt buat penunjang penilaian karyawan selama WFH ya
BalasHapusIya Mba Ella... Jd meskipun WFH kinerja bisa tetap dinilai.
HapusSistem bekerja yg baru mmg mengharuskn untuk memperbarui sistem penilaian pegawai jg ya Bu. Informasi baru untuk saya. terima kasih bnyk 🌹 ^^
BalasHapusPandemi memang bikin semua berubah termasuk dalam penilaan kinerja karyawan. Untunglah sudah ada aplikasi Talenta.
BalasHapusIlmu baru buat saya...
BalasHapusbagaimanapun juga dengan adanya pendemi ini tlah memunculkan banyak inovasi baru tuk menunjang sistem baru diberbagai bidang
Aplikasinya bisa jadi memudahkan banget dong ini secara semua bisa dilakukan disitu. Tidak hanya penilaian kerja, cek benefit bahkan pengajuan cuti pun juga bisa.
BalasHapusTempatku kerja dulu juga ada sistem sendiri yang kayak gini, jadi kita ajukan cuti, lihat sisa cuti dsbnya di aplikasi/program itu.
Memang masa pandemi ini merubah segala aspek kehidupan salah satunya penilaian kinerja karyawan yang harus WFH. Tidah mudah ya. Tapi dengan aplikasi sepertinya kan bisa mengurangi kesulitan itu
BalasHapusWah baru tahu ada software absensi seperti ini. Bagaimana rasanya ya absen gitu, maklum bukan orang kantoran
BalasHapusDengan mengubah hal apa yang dinilai dari karyawan itu bener sih, karena bekerja langsung dikantor dengan WFH tentu berbeda, jadi biar sama-sama enak
BalasHapuswaaah pandemi ini bikin survive ya kak
BalasHapusada kemarin lihat berita : karena pandemi yang harus teknologi berkembang 1-2 tahun jadi 6 bulan aja
well mari berdoa agar dunia segera pulih
dengan adanya penilaian kerja di masa WFH ini supaya sama-sama enak antara kedua belah pihak ya mba. semoga badai lekas berlalu
BalasHapusWah iya ya, udah akhir tahun. Hari hari yang ditunggu para pekerja. Appraisal tahunan.
BalasHapusDi kantor suami kantor swasta sih, hanya 4 orang juga jadi masalah penilaian gini mungkin nggak sekomplek perusahaan-perusahaan besar. Tapi memang terasa kantor pun terkena imbas pandemi ini. Terasa banget malahan. Sementara ini sih kalau performa suami saya amatai tetap seperti biasa, meskipun bonus dll sangat jauh berbeda. Apapun itu bersyukur sajalah.
BalasHapusWah bermanfaat banget nih cara penilaian kinerja karyawan dengan talent ya mbak, Kami suami istri pasangan honorer tidak merasa ada sebuah penilaian sih, tapi imbasnya terasa banget, suami yang di sekolah swasta, Orang tua jarang yang bayar SPP, sementara saya yang di honorer negeri, sudah bulan ketiga tidak gajian. Kalau kerjanya sih sama beratnya ya, meskipun WFH.
BalasHapus