Adopsi Hutan Online Blogger Gathering
Online Blogger Gathering
Saya menerima undangan untuk mengikuti Adopsi Hutan Online Blogger Gathering ini melalui surel pada 23 September 2020 lalu.
Senang sekali bisa mengikuti acara yang diadakan Hutan Itu Indonesia bekerjasama dengan Blogger Perempuan Network tentang adopsi hutan. Bermula dari artikel lomba blog yang saya kirimkan dalam rangka Hari Hutan 7 Agustus 2020.
Online Blogger Gathering atau pertemuan bloger daring ini menghadirkan 30 bloger terpilih dari sekitar 200-an bloger yang men-submit artikelnya melalui panitia lomba blog Adopsi Hutan.
Gathering diadakan secara daring melalui Zoom Meeting. Host acara dibawakan dengan menarik oleh Rian Ibram.
Ingat sama Rian Ibram tidak? Kalau saya sebutkan beberapa acara yang pernah dan masih ngehits mungkin tahu ya. Eatbulaga! Indonesia, Insert, Selebdotkom.
Dua yang terakhir adalah tayangan infotainment yang sepertinya masih wara-wiri terus di TV sampai kini.
Selain biasa jadi presenter di mana-mana, Rian Ibram juga penyiar di Hardrock Cafe. Wah, kebayang dong gathering-nya berjalan seperti apa, yup! Tidak membosankan, tetap ceria, dan bikin peserta setia menghidupkan video terus.
Diawali dan diakhiri dengan games yang seru
Sebelum ke inti acara, host Rian menampilkan beberapa slide dengan instruksi menghitung jumlah flora dalam satu gambar. Lalu slide berikutnya menghitung cepat jumlah fauna dan juga jumlah manusia.
Rekan-rekan bloger temasuk saya beradu cepat mengetikkan jawaban kuis melalui chat box. Lalu berikutnya Rian memberikan beberapa permainan Tebak Kata mengenai hutan. Hutan adalah paru-paru dunia, yuk jalan-jalan ke hutan, dan kata-kata yang berkenaan dengan hutan Indonesia.
Kecepatan menjawab merupakan kunci memenangkan gim ini, dan di akhir acara akan diumumkan nama pemenang kuis, penanya terbaik dan tentu saja pengumuman lomba blog Adopsi Hutan tahun ini.
Siapa saja nih narasumbernya dan apa pesan yang mereka sampaikan untuk kita?
Rasanya beruntung sekali bisa terpilih mengikuti Adopsi Hutan Online Blogger Gathering HIIXBPN ini. Selain bisa bertatap muka online dengan ke-29 teman bloger lainnya yang biasa hanya bertemu di grup-grup WhatsApp bloger, host yang juga selebriti, Rian Ibram, kami mendapatkan wawasan dari para narasumber acara.
1. Christian Natalie
Akrab disapa Mas Tian, lulusan ITB, program manager di Hutan Itu Indonesia. Mas Tian ini menekankan banyaknya benefit yang diperoleh dari aktivitas menjaga hutan. Dengan mengonsumsi hasil hutan masyarakat produksi hasil hutan, tentunya akan membantu pelestarian hutan.
Masyarakat bisa terjaga dari datangnya bencana yang diakibatkan oleh ulah manusia. Banyak manfaat dari merawat hutan, dengan terjaganya hutan maka sungai yang mengalir di dalam hutan dapat digunakan sebagai pembangkit listrik tenaga air, dan masyarakat bisa mendapatkan penerangan.
Mas Tian menyampaikan juga di hadapan para bloger, bahwa sebagai penulis, bloger itu harus kepo dengan apa yang terjadi dengan hutan Indonesia. Kebanyakan masyarakat perkotaan tidak mengetahui kondisi hutan sebab berada di lokasi yang jauh dari hutan, sehingga kesannya tidak peduli dengan kegiatan menjaga hutan.
Keberadaan Hutan Itu Indonesia sejak tahun 2016 bertujuan membangun kampanye donasi untuk mendanai operasional para penggerak peduli hutan. Pandemi Covid-19 sekarang ini membuat alam beristirahat dulu maka tugas kita adalah melakukan kampanye lewat tulisan.
Terkadang kita memang harus diingatkan baru kemudian mengetahui keadaan hutan Indonesia. Maka yang bisa dilakukan adalah fokus pada solusi, membagikan cerita-cerita positif mengenai program peduli hutan seperti Adopsi Hutan yang bisa dilakukan dari rumah masing-masing.
Problem hutan terkait erat dengan pembalakan liar, terancam punahnya kehidupan satwa liar di hutan seperti mega fauna yang ada di Hutan Leuser. Harimau Sumatera, badak, gajah dan orangutan. Menjadi tanggung jawab kita semua menjaganya di habitat hutan agar keseimbangan alam senantiasa berjalan dengan semestinya.
2. Irham Hudaya Yunardi
Bang Irham ini asli orang Aceh, lulusan dari St. Olaf, Minnesota, Amerika Serikat. Ia Campaign and Communication Officer di Forum Konservasi Leuser (FKL). Banyak menampilkan slide tentang program-program yang dilakukan oleh FKL, terutama ranger-ranger-nya di hutan Leuser.
Ranger adalah pasukan terdepan penjaga paru-paru dunia, hutan Leuser dari kerusakan akibat perbuatan pemburu satwa liar, illegal logging dan berbagai macam aktivitas yang mengancam eksistensi flora dan fauna hutan.
Ranger direkrut dari unsur masyarakat setempat, baik warga biasa, mantan anggota GAM, maupun mantan pemburu. Bergabungnya mereka memberikan keuntungan tersendiri bagi kerja-kerja penyelamatan hutan. Mereka tahu persis medan yang dihadapi di hutan Leuser.
Di hutan Leuser ada Stasiun Penelitian Soraya yang tepatnya berada di Kecamatan Sultan Daulat, Subulussalam, Provinsi Aceh. Sebelumnya stasiun ini sudah beroperasi namun sempat dibakar oleh OTK karena adanya konflik bersenjata.
Kini stasiun riset ini siap menanti hadirnya para peneliti satwa dan tumbuhan hutan baik dari mancanegara maupun domestik, untuk melakukan penelitian di hutan Leuser. Saat ini staf stasiun memasang kamera pemantau agar tindakan merusak hutan, memburu faunanya dapat diatasi, bekerjasama dengan polhut.
Kini stasiun riset ini siap menanti hadirnya para peneliti satwa dan tumbuhan hutan baik dari mancanegara maupun domestik, untuk melakukan penelitian di hutan Leuser. Saat ini staf stasiun memasang kamera pemantau agar tindakan merusak hutan, memburu faunanya dapat diatasi, bekerjasama dengan polhut.
Demikian pula kegiatan menjaga kehidupan satwa liar seperti orangutan di Kecamatan Ketambe, Aceh Tenggara, yang berbatasan langsung dengan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). Maka dengan ikut terlibat aksi-aksi kecil seperti Adopsi Hutan, kita telah turut menjaga hutan, meskipun tidak langsung menjadi ranger di hutan Leuser, misalnya.
3. Satya Winnie
Kak Satya Winnie Sidabutar ini ternyata asli Sibolga, Sumatera Utara, lulusan Trisakti dan pegiat mapala Universitas Indonesia. Woman travel blogger nasional ini menampilkan foto-fotonya yang ciamik saat berada di tengah hutan.
Satya ini suka sekali berkunjung ke hutan, masuk ke hutan terus berdiam di sana. Ke Hutan Leuser sudah tiga kali dan memang hutan Leuser itu lengkap sekali. Ada pohon-pohon raksasa, sungai, satwa hutan. Bisa melihat langsung orangutan, kalau beruntung bisa melihat gajah, tetapi kalau untuk melihat badak cukup sulit sebab badak bisa dikatakan hewan yang pemalu.
Hal yang dirasa ironis menurut Satya, ke hutan itu banyak norma yang harus kita patuhi, saat melihat orangutan tidak boleh berisik, tidak boleh menimbulkan gangguan, ke hutan juga dilarang membuang sampah sembarangan, buang air seenaknya, dan aneka kelakuan tidak pantas lainnya, dipercaya di hutan banyak hantunya. Ironisnya, kalau suatu oknum perusahaan melakukan pembalakan liar tidak diapa-apakan ya sama hantunya.
Tanpa gadget manusia bisa hidup tetapi tanpa hutan manusia tidak bisa hidup. Udara bersih berasal dari hutan, air jernih juga dari hutan, kita mesti bersyukur masih punya hutan, bersyukur jadi orang Indonesia yang tanah airnya diberkahi dengan hutan Leuser sebagai paru-paru dunia.
Berkunjung ke hutan berbeda dengan mendaki gunung. Pergi ke gunung fokus kita tujuan utamanya bagaimana agar bisa sampai ke puncak gunungnya. Sementara kalau di hutan semuanya datar saja, cuma nanti uniknya ketemu fauna yang unik, ada cicak spesis apa, berbagai varian jamur, dan sebagainya.
Oya, kalau ingin camping ke hutan, untuk dua hari biayanya 1 jutaan di Desa Ketambe, kita bisa menggunakan guide lokal dari masyarakat setempat. Untuk mencapai Desa Ketambe di Kutacane, Aceh Tenggara ini bisa dicapai melalui Provinsi Sumatera Utara. Dari Kuala Namu International Airport (KNIA) Medan, sekitar 7 jam perjalanan mencapai Desa Ketambe. Kalau dari Banda Aceh malah lebih lama yaitu 13 jam.
Sumatera Utara paling banyak kasus pengalihfungsian lahan hutan menjadi kebun kelapa sawit. Sebagai bloger dan influencer kita harus "berisik" kepada pemerintah pemprov agar menyadari pentingnya keberadaan hutan di wilayah Sumut. Bukan tidak mungkin yang muda yang berkarya, yang muda yang punya suara dan aksi untuk mengembalikan fungsi hutan seperti sedia kala.
Siapa saja pemenang lomba blog Adopsi Hutan tahun 2020?
Wah, pastinya semua bloger yang diundang hadir di acara Adopsi Hutan Online Blogger Gathering ini deg-degan dong ya.
Siapa coba yang tak ingin namanya disebutkan sebagai pemenang. Namun kemenangan itu memang akan diberikan kepada yang terbaik dari semuanya. Saya pribadi sudah bersyukur sekali masuk di 30 besar bloger dari ratusan artikel yang dikirimkan seluruh peserta.
Juara 1 Nabila DP
Nabila menulis di blognya bundatraveler tentang hutan bambu di Lumajang. Hutan bisa menaikkan debit air, meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar.
Sempat melakukan penelitian juga di sana bersama suaminya. Hutan bambu Indonesia juga banyak hanya gerakan adopsi hutan bambu belum gencar dilakukan.
Juara 2 Panji Gusti Akbar
Panji di blognya (Yogyes) memang sudah banyak menulis artikel tentang hutan. Sehingga tak heran jika ia memenangnkan kompetisi ini.
Juara 3 Fajar Laksana
Nama lainnya adalah Jawa Sastra, mas yang satu ini sepertinya rada kaget ya namanya disebut host Rian sampai harus mengenakan jaket dulu baru online, hehe. Tetapi hebat ya bisa jadi juara di lomba blog Adopsi Hutan tahun ini.
Foto bersama host, narasumber, dan para peserta |
Kesimpulan
Gerakan Adopsi Hutan yang diinisiasi oleh Hutan Itu Indonesia ini selayaknya mesti kita dukung bersama. Dengan memberikan support donasi dari rumah saja, kita sudah bisa turut serta berpartisipasi menjaga hutan.
Yuk, salurkan donasimu ke Hutan Itu Indonesia, bahkan bisa dimulai dari Rp. 10.000 sudah memiliki arti bagi para penggerak peduli hutan.
Salam,
Keren mba Mia, masuk finalis lomba Adopsi Hutan. Aku ya ikut, tapi kelaut aje...hehe...Memang pantes juara ya penulis-penulisnya. Aku baca, emang terlibat dng pelestarian hutan ya. Selamat yaa, bisa ikutan gatheringnya...
BalasHapusGak ke laut ah Mba Hani,, peserta lomba itu sudah menang dari yang gagal ikutan, hehe,,, paling tidak semua ide sudah dicurahkan lewat blog kan ya
HapusMasyaAllah memang benar nih, kita harus gencar memperhatikan paru-paru dunia. Salut banget pada para pemenang bahkan ikut andil dalam hutan. Tidak hanya tulisn yg menarik namun juga action ya mbak Mia. Selamat mbak Mia, masuk juga dalam finalis lomba.....kereeen deh:)
BalasHapusNah bener Mba Dewi, action ikutan gerakan Adopsi Hutan nya
HapusKita emang harus aware sama lingkungan.
BalasHapusyups, siapa lagi yang mesti peduli kl bukan kita
HapusKeren banget mbak bisa diundang dan terpilih ikut gathering dari ratusan peserta lomba blog
BalasHapusBeruntung sekali mbak termasuk salah satu dari 30 blogger yang terpilih untuk mengikuti acara ini.
BalasHapusAcaranya menarik ya, memberikan banyak pengetahuan juga. ditambah ada game seru pula
Congrats once again kak Mia.
BalasHapusProfil narasumbernya juga lengkap sekali Kak.
Acara online gathering ini memang membuka mata, terutama jadi tahu bagaimana ecotourism di desa Ketambe ini. Selain tertarik dengan alamnya, juga ada perasaan kita telah membantu perekonomian masyarakat lokal disana.
Aku selalu kagum sama mereka para pegiat lingkungan deh
BalasHapusLuar biasa dedikasinya untuk menghijaukan bumi
Buat kita, walau gak sebesar itu perannya, minimal memulai dari yang kecil seperti menanam phon di rumah dan tidak buang sampah sembaranngan
Semoga hutan Indonesia lestari selamanya
Adopsi hutan adalah salah satu usaha untuk memberikan konstribusi pada hutan dari masyarakat urban bahwa keberadaan hutan itu penting bagi paru-paru udara kita. Keren banget bisa ikutan gathering Mbak Mia.
BalasHapusSeru banget nih acaranya mba, bener banget masyarakat di kota kurang aware dengan keadaan hutan di Indonesia
BalasHapusBarakallahu kak Mia terpilih sebagai finalis, jadi makin banyak tahu lagi tentang adopsi hutan dan tentunya bisa kita terapkan yak
BalasHapusmasyaAllah semakin dekat dengan kebaikan , semakin mudah , selalu ada jalannya. kl bukan kita yang melestarikan hutan. siapa lagi?. semoga acara kaya gini lebih sering lagi yah
BalasHapusAcaranya keren, bisa makin menyadarkan pentingnya hutan buat kehidupan mansuiamanusia ya Kak. Para pemenang pun pantas karena tulisannya beneran unggul. Asyik ya webinar-nya!
BalasHapusseru banget ya mbak Mia, nggak terasa 2 jam. biasanya kl aku ikutan webinar gini baru 20 menit udah bosan banget. wkwkwk
BalasHapuskeren memang program Adopsi Hutan ini, biar semua orang bisa bareng2 jaga hutan :)
Alhamdulillah saya sangat bersyukur bisa mengikuti acara gathering online ini. Semakin menambah level cinta kepada hutan.
BalasHapusApalagi saya sangat merasakan efek dari menipisnya hutan. Seperti ikan tawar yang makin menipis.
Acaranya keren sekali ya. Yang jelas sih, bikin wawasan lebih terbuka dan jadi lebih sayang sama hutan Indonesia :)
BalasHapusSelamat mba, jadi finalis! sebagai blogger kita bisa bantu kampanye adopsi hutan via blog ya..
BalasHapusWah keren deh mbak jadi finalis, aku ikutan juga tapi gak kejaring. Hihihi. Selamat bagi pemenang. Keren keren sih.
BalasHapusHarus banget adopsi hutan ini kita galakkan dan lakukan bersama, karena ya itu tadi. Kalau bukan kita lalu siapa lagi? Berharap alam akan membaik sendiri, sedangkan manusia semakin rakus. Tentu tidak bisa begitu
BalasHapuswah seru banget yaaa, neyesel ga ikutan. Waktu lomba pun telat ngejar deadline. Selamat buat para pemenang dan selamat buat mba yang udah sampai finalis. Mudah-mudahan melalui cerita yang kita buat mampu membuka mata setiap orang untuk peduli dnegan alam
BalasHapusNabila memang kece banget tulisannya, apalagi sekarang tampilan blognya ikutan makin kece.
BalasHapusArtikelnya juga bermanfaat banget.
Salut deh.
Selamat ya buat para pemenang, semoga semakin semangat menginspirasi pembaca tentang kelestarian hutan :)
senang ya baca kiprah anak anak muda?
BalasHapusTian ini bareng dengan saya sejak dia masih menjadi mahasiwa TL ITB
Bergabung dengan Greeneration Indonesia dan sekarang rupanya berkiprah di Hutan itu Indonesia
Semoga semakin banyak anak muda seperti mereka ya?
Wah, selamat ya jadi finalis. Acaranya keren ya. Harusnya lebih banyak lagi acara begini biar makin banyak orang yg aware ama pentingnya hutan. Penyumbang oksigen di dunia salah satunya hutan di Indonesia euy
BalasHapusDaku juga ikutan lombanya, dan nggak menang hehe. Walau begitu jadi semangat dan pengingat untuk kita selalu melestarikan hutan dan semakin peduli dengan bumi kita ini
BalasHapusTampaknya seru eventnya ya Mbak. Apalagi pematerinya keren-keren begitu. Benar-benar mereka yang terlibat langsung dengan kelestarian hutan dan alam. Pengetahuan dan pengalaman yang pastinya sangat berharga.
BalasHapusBaguuss bgt nih semangaatnyaaaa
BalasHapusKita memang kudu bahu membahu utk kelestarian hutan Indonesiaaaa
Pemandu acaranya yang menarik membuat acara makin seru pastinya ya mbak. Btw,kita memang penting banget untuk menjaga kelestarian hutan. Kemarin sempat tahu juga tentang acara ini tapi enggak ikutan. Btw,semangat untuk kita semua yah untuk menjaga hutan Indonesia.
BalasHapusWah, kopdarnya plus pengumuman pemenang ya Mbak. Keren, masuk 30 besar. Pesertanya banyak dan bagus-bagus.
BalasHapusSaat baca ilegal logging saya jadi ingat 15an tahun lalu sangat marak, dan katanya diizinkan oleh presiden sebelumnya.
Programnya sangat bagus, karena belakangan banyak yang kurang peduli dengan keadaan hutan Indonesia sekarang. Dengan mengajak para blogger, dapat meng-influence kepada yang lain untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian kita akan hutan 😊
BalasHapusWuahh sekalian diinfokan nama pemenangnya juga yaa. Selamat yaa buat para pemenang. Keren ih Mbak Nabilla DP, juara 1... dan beberapa kali udah menoreh prestasi di lomba blog lainnya.
BalasHapusSyuka banget sama program adopsi hutan ini ya mba, namanya eye-catching gitu jadi bikin orang penasaran plus memang keren idenya. Jadi pingin diajakin gathering juga biar bisa nambah wawasan dan concern
BalasHapuskeren bgt aku salut sama program adopsi hutanna, cukup menyita perhatian krna penasaran "apasih adopsi adopsi hutan ini"
BalasHapusmoga tujuannya tercapai ya kak
Menjaga hutan dulu tuh kupikir ya musti di area hutan dan menjaga dari pembalak liar secara fisik. Makin ke sini, ternyata terbuka wacana aku, bahwa menjaga hutan bisa dilakukan dengan apa yang kita bisa. Termasuk dengan campaign menjaga hutan dari para blogger.
BalasHapus