Mendengar Aktif Suatu Cara Memberikan Kenyamanan
Mengapa perlu memahami cara mendengar aktif?
Ma, aku bosan belajar kaya gini terus, aku udahan ya buka bukunya
Ah, masa' gitu aja kamu udah bosan sih, baru jam berapa... Mama dulu pas masih seumur kamu suka banget lho belajar, blablablabla....
Kira-kira kalau kamu jadi anaknya si mama, bagaimana perasaanmu?
A. Merasa tidak didengarkan
B. Ingin lari dari rumah
C. Melanjutkan belajar
D. Ternyata Mama memang tidak bisa jadi sahabatku
Mungkin kita sudah biasa mengalami curhat kepada teman kemudian malah si teman itu yang lebih banyak berbicara. Atau ketika seorang sahabat bercerita tentang masalahnya kepada kita, tanpa disadari keluarlah kisah tentang diri kita dalam menghadapi masalah yang sama dulunya (padahal tidak ditanya) dan akhirnya si sahabat hanya bisa mengangguk, entah menerima saran dan masukan atau apa, yang jelas mendengar aktif tidak demikian.
Diolah dengan Canva |
Mendengar aktif adalah
Prinsip Mendengar Aktif
- Berikan perhatian: menghadap ke pembicara, seluruh perhatian kepada pembicara, jangan melalukan aktivitas lainnya, perhatikan seluruh pembicaraannya.
- Tunjukkan Anda mendengarkan: perhatikan bahasa tubuh Anda, respon pembicara, selalu dalam posisi terbuka, ekpresi wajah sesuai.
- Berikan umpan balik: refleksi dengan parafrase, lakukan klarifikasi, ajukan pertanyaan yang relevan dengan pembicaraan, ringkas seluruh percakapan di akhir pembicaraan.
- Respon sesuai: jangan memotong pembicaraan, perlakukan orang lain seperti Anda ingin diperlakukan, jangan melakukan aktivitas lain.
- Jangan menghakimi: jangan membuat asumsi, lebih empatetik dan tidak menghakimi, coba lihat perspektif pembicara, biarkan pembicaraan berjalan sendiri tanpa Anda arahkan, perhatikan seluruh pembicaraan dan jangan membuat kesimpulan di awal.
Jangan pernah lakukan ini
Memperbaiki
Memerintah, menyarankan, menasehati, mendiagnosis
Mengevaluasi
Mengalihkan
Menginterupsi
Freepik |
Teknik Parafrase
Tangkap informasi - tangkap emosi - bahasakan kembali - ungkapkan dalam bentuk kalimat tanya
Contoh latihan:
Bahasakan kembali atau parafrasekan: "Jadi kamu kesal karena mama ngatur-ngatur?"
Contoh latihan
Tangkap informasi:
Dia tidak suka melihat postingan temannya di linimasa medsos. Menurutnya teman tersebut menyindirnya dan itu berlebihan.
Contoh latihan
"Saya putus asa deh.. ke mana lagi mencari pinjaman, suami udah lama gak kerja, saya gak tahu harus gimana lagi menghadapi hidup ini"
Tangkap informasi: Dia merasa putus asa karena tidak memiliki tempat meminjam uang, suaminya sudah lama tidak bekerja, dia tidak tahu harus bagaimana lagi menghadapi hidup ini.
Silakan teman-teman mengisikan jawabannya. Bagaimana membahasakan kembali atau memparafrasekan dengan metode mendengar aktif seperti yang saya contohkan di atas.
Gak ada hadiahnya sih, tapi yakinlah, dengan latihan seperti ini insyaallah akan sangat bermanfaat dalam kehidupan kita sehari-hari. Bisa diterapkan ke pasangan, ke anak-anak, ke sahabat, ke siapa saja yang sedang merasa gundah gulana.
Mereka yang sedang butuh didengarkan itu tidak minta banyak kok dari kita, hanya ingin didengarkan. Titik. Karena dengan didengarkan secara aktif, himpitan permasalahan hidupnya sedikit terkurangi.
Ada teman berbagi, meskipun untuk beberapa persoalan membutuhkan penanganan lebih lanjut, setidaknya dengan mendengar aktif tingkat kecemasannya berkurang. Inilah yang disebut dengan Pscychological First Aid (PFA), pertolongan pertama pada psikologis.
Kesimpulan
Mendengar aktif sangat berhubungan dengan rasa nyaman. Jika seseorang merasa didengarkan, dia akan merasa diakomodasi, dia merasa memiliki teman. Berbekalkan perasaan positif ini perlahan-lahan dia akan berusaha bangkit dari kecemasan yang melanda.
Skuy, menjadi solusi bagi sekitar kita, memberikan kenyamanan dengan mendengar aktif.
Salam sehat,
Referensi:
Webinar 4 hari berturut-turut 25 Agustus sd 28 Agustus 2020 Loka Latih Pscychological First Aid (PFA) Pertolongan Pertama Psikologis terkait Kekerasan Berbasis Gender bagi Akademisi/Lembaga Riset, yang diadakan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak bekerjasama dengan HIMPSI (Himpunan Psikologi Indonesia) DKI Jakarta.
Ilmu bagus banget nih Mi. Kayanya saya sering melakukan kesalahan itu. Bukannya jadi pendengar aktif, eh malah menggurui dan menyalahkan. Kadang emang saya nggak sabaran banget sama orang yang suka mengeluh.
BalasHapusKudu banyak latihan ini.
Ya Teh, sama2 latihan setiap hari ini terutama buat anak
HapusHal yang paling umum saat mendengar teman bercerita lalu ada yang menimpali "Ah, masak gitu aja udah ngeluh. Aku malah bla bla bla." Sebenarnya hal semacam itu kebanyakan tidak dilakukan secara sadar, Tetapi sering meluncur tanggapan semacam itu dan tanpa sadar menyakiti seseorang yang ingin berkeluh kesah kepada kita.
BalasHapusIya Mba Nur... next berusaha gak gitu lg ya hehe
Hapusbener banget bunda mia, mendengar aktif akan merasakan kenyamanan. kita aja merasa senang didengar, apalagi lawan bicara kita...yuk ah aku jg mau lebih baik lg mendengarkan orang lain
BalasHapusIya Bun, menerapkan teknik parafrase ya
Hapusbagus materi konselingnya kak. Saya sendiri terkadang sulit mempraktekannya terutama jika mempunyai keterbatasan waktu, tapi pekerjaan saya berdekatan dengan konsultasi jadinya lama-lama terbiasa.
BalasHapusWah Mba Renov pekerjaannya berdekatan dg konsultasi ya di Jerman
HapusSelain mendengarkan aktif, penting juga latihan body language ya kan kak, 'Jadi kamu kesel mama ngatur ngatur?' sempat nge gas bunyinya, lain lagi respon anak 😂
BalasHapusyg parafrase "Jadi kamu kesel ya mama ngatur2", itu temannya si anak, bukan mamanya hihi... kl mamanya intonasinya yg membujuk dong hehe
HapusMak Jleb! Pas banget dengan masalah keseharian yang dihadapi para orangtua dan guru ini. Makasih Bu Artikel Ibu mengena
BalasHapusSaya adalah pendengar yang buruk. Terkadang saya adakalanya merasa bosan mendengar curhatan orang lain mbak.
BalasHapusKadang sedekah telinga itu gak semua orang sanggup. Aku nih contohnya. Awalnya sih oke2 aja lama2 kadang jadi kesel trus bilang bla.. bla..
BalasHapusTapi sekarang udah mending sih gegara sering dikomplain suami. Hehe
Pembuka yang bagus mbak. Kalau mamanya kaya gitu, kayaknya aku bakal kabur. Hehehehe.... Memang mendengarkan ini jadi ketrampilan sendiri ya...
BalasHapusmendengar aktif penting banget ini. Seringkali denger cerita ada temen curhit, malah temennya bukan mendengar dan ngasih solusi, tapi malah nyalahin yg curhat dan ngebandingin sama orang lain
BalasHapusKadang emang ya suka spontan aja gitu klo ada yg curhat jadi menghakimi dan mengatakan hal hal yang malah bikin runyam si yang curhat. Next klo ada curhat posisikan diri sendiri klo lagi curhat enaknya diperlakukan seperti apa.
BalasHapusKonsep ini bisa banget dipakai dalam komunikasi dengan anak ya
Aq kok jadi rindu didengarkan, selama ini sering bercerita dan berkeluh kesah pada teman/keluarga, tapi sebelum ceritaku selesai pendengarnya malah cerita balik menceritakan tentang pribadinya sendiri. Jadilah aq pendengar bukan yang didengarkan
BalasHapusMenjadi pendengar itu sulit. Apalagi jadi pendengar anak. Kalo dah kebawa emosi biasanya malah berabe.. duh beneran harus belajar lagi ini akunya..
BalasHapusBersikap asertif setelah mendengar aktif merupakan langkah penting... supaya anak tidak merasa dihakimi (di-judge) oleh kita... tujuannya biar dia lebih merasa dekat ke kita...
BalasHapusBerlatif utk menangkap informasi dan Emosi... ujungnya akan melatih kita mendengarkan secara seksama... harus dilatih yg kayak gini ya kak... kalau ga seringannya lupa... TFs ya..🙏🙏
BalasHapus