Pengalaman Menjadi Narasumber Webinar Nasional
Pengalaman Menjadi Narasumber Webinar Nasional
Webinar Nasional dan Komunitas Peduli Pemilu
Tulisan ini ingin berbagi tentang pengalaman menjadi narasumber webinar nasional. Webinar adalah seminar yang diselenggarakan secara daring, dengan para peserta yang mengikutinya juga daring. Di masa tatanan kenormalan baru seperti sekarang ini, mengumpulkan massa apalagi untuk skala seminar nasional amat sangat tidak dianjurkan. Mengingat masih tingginya angka korban terkonfirmasi wabah Covid-19.
Acara yang diadakan melalui media video conference Zoom Meeting ini diadakan pada hari Sabtu, tanggal 25 Juli 2020 lalu dengan peserta dari seluruh Indonesia. Ada dari Medan dan Sumatera Utara sendiri sebagai tuan rumah. Palembang, Lampung, Jakarta, Jawa Timur dan Kalimantan.
Webinar nasional ini digagas dan diadakan oleh Komunitas Peduli Pemilu. Komunitas anak muda yang mempunyai kepedulian terhadap pemilu. Sebagaimana yang dilansir media berita online Sumut IDN Times, Malinda Sembiring selaku ketua komunitas menjelaskan bahwa awal terbentuknya komunitas dari Duta Netizen Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) atau dikenal juga dengan Duta Pemilu.
Pasca pelaksanaan pilkada, KPU Sumut memandang bahwa kinerja komunitas tersebut baik dalam meningkatkan partisipasi. Sehingga pada bulan Oktober 2018, terbentuklah Komunitas Peduli Pemilu yang terdiri dari para Duta Pemilu sebanyak 15 orang.
Program komunitas, menggelar forum-forum sharing tentang pemilu bagi para pemilih muda, mewadahi anak-anak muda agar mengetahui informasi yang benar tentang pemilu, sehingga diharapkan dapat menekan berita-berita hoaks yang terkadang sengaja diembuskan oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab.
Komunitas Peduli Pemilu sebagai penghubung antar masyarakat dengan KPU, hal ini dapat dilihat dengan adanya komunitas Sobat Pemilu. Penyambung lidah antara anak-anak muda dengan KPU. Nah, webinar nasional ini adalah salah satu program Komunitas Peduli Pemilu, bekerjasama dengan KPU Sumut.
Menjadi Narasumber Webinar Nasional
Kalau ditanya mengenai rekam jejak menjadi narasumber seminar nasional, Alhamdulillah di forum internasional pun sudah pernah.Yaitu saat menjadi presenter dalam acara konferensi internasional yang melibatkan negara-negara asing.
Menghelat seminar nasional sudah saya jalani sejak zaman kuliah S1 dulu saat bersama teman-teman BEM dan Rohis kampus, beberapa kali menggelar acara seminar nasional. Meski menjadi panitia pelaksana tetapi memberikan pengalaman yang berharga dalam mengemas acara sebaik mungkin sehingga berjalan dengan sukses.
Saat menjadi dosen sudah barang tentu kuantitas berperan di event-event nasional kerap dilakoni. Menjadi pembawa acara dan moderator. Menjadi MC di acara call for paper dosen-dosen UMSU, moderator pada acara workshop dan focus group discussion (FGD).
Namun dalam webinar nasional baru pertama kalinya. Di masa pandemi ini sudah pernah go live menjadi narasumber tunggal di Facebook Group HIMA (Himpunan Mahasiswa) Ibu Profesional Sumut. Pernah pula tampil di Instagram live sebagai moderator di acara Parade Sharing Ilmu.
Jadi saat ketua Komunitas Peduli Pemilu, Kak Malinda Sembiring menawarkan jadi narasumber webinar nasional dengan fokus saya sebagai pemerhati perilaku pemuda dalam pemilu. Saya berusaha menyanggupi. Interaksi dan diskusi-diskusi selama hampir 16 tahun ini dengan anak-anak muda kampus (baca: mahasiswa) tentu saja memberikan insight bagi saya. Memahami gaya dan cara berpikir mereka dalam menggunakan hak pilih serta harapan-harapan ke depannya.
Tips Lancar Jadi Narasumber Webinar
Alhamdulillah bisa dikatakan acara yang berlangsung selama kurang lebih 2 jam (dari pukul 14.00 sampai dengan 16.00 WIB) berjalan dengan lancar tanpa kendala yang berarti. Tentunya menambah pengalaman untuk menjadi narasumber webinar di forum-forum selanjutnya.
Berikut tips lancar jadi narasumber webinar berdasarkan pengalaman saya tempo hari:
Persiapkan materi jauh-jauh hari
Anda diminta jadi narasumber pastinya tidak untuk coba-coba. Ada ilmu dan wawasan baru yang ingin dibagikan kepada para peserta. Meskipun mungkin Anda sudah ahli di bidang tersebut, tidak ada salahnya mempelajari kembali secara mendetail topik yang disodorkan.
Kalau diperlukan konfirmasikan kembali ke panitia tentang hal-hal yang diharapkan dari Anda untuk topik acara tersebut. Istilahnya meminta TOR (Term of Reference). Saya mempublikasikan materi dalam postingan blog dan slide-slide Powerpoint yang di-sharescreen pada sesi giliran saya berbicara.
Inilah salah satu sisi positif menjadi pemateri, Anda dituntut untuk terus menerus belajar dan belajar. Menambah ilmu lalu membagi-bagikannya.
Pahami teknis penggunaan medianya
Saat menjadi narasumber tentunya Anda mesti sudah piawai menggunakan media webinarnya. Jika belum maka bisa minta diajari oleh panitia atau Anda bisa belajar sendiri di rumah. Zaman now zaman informasi melimpah ruah begitu banyaknya, Anda bisa belajar dari Youtube atau dari blogpost tutorial di media-media daring.
Saya menggunakan Zoom Meeting pertama kali saat rapat dosen yang terpaksa ditunda karena merebaknya Covid-19 awal Maret lalu. Sehingga mau tidak mau para dosen dan civitas akademika kampus dituntut untuk cepat beradaptasi dan belajar menggunakan media pertemuan online melalui berbagai macam platform. Zoom Cloud Meeting, Google Meet, dan Cisco Webex.
Kendati demikian saat panitia webinar nasional mengundang untuk melakukan gladi bersih atau uji webinar. Saya hadir di Zoom Meeting sehari sebelum acara dilangsungkan. Dengan harapan pada keesokan harinya semuanya dapat dilaksanakan tanpa kendala.
Sapa moderator dan audiens dengan sopan
Saat dipersilakan untuk tampil sebagai narasumber ketiga sekaligus terakhir, saya berusaha menghidupkan suasana dengan menyapa moderator, host acara, memberi salah hormat kepada rekan narasumber lainnya dan tak lupa memberi salam perkenalan kepada para audiens. Senang sekali bisa dipanel bersama ketua komunitasnya langsung dan anggota KPU Sumatera Utara, Bapak Yulhasni.
Meski moderator telah membacakan CV, pepatah tak kenal maka tak sayang masih berlaku sampai narasumber memecah kebekuan dengan mengucapkan sapaan dengan santai. Tetapi tidak perlu becanda secara berlebihan, jangan sampai materi inti tidak tersampaikan dengan baik.
Hindari berbicara terlalu cepat
Menjadi narasumber di webinar berbeda dengan menjadi narasumber di seminar luring. Saat Anda menyampaikan materi di seminar offline, kata-kata dan kalimat demi kalimat yang disampaikan dapat terdengar langsung oleh audiens.
Hal ini berbeda dengan webinar, penggunaan platform meeting online mengondisikan suara Anda akan mengalami delay untuk langsung sampai ke telinga peserta. Sehingga diupayakan agar berbicara secara jelas dan tidak terburu-buru.
Jaga kontak mata dengan audiens
Sebagaimana berbicara pada seminar-seminar pada umumnya, saat menjadi narasumber webinar pun sebaiknya menjaga kontak mata dengan audiens dengan cara menatap ke arah webcam di laptop. Apa jadinya jika pada saat webinar Anda berbicara tetapi mata Anda tidak fokus memandang audiens, malah melihat ke mana-mana.
Hal ini sangat tidak simpatik dan menimbulkan kesan Anda adalah seorang yang tidak peduli dan kurang fokus pada acara.
Demikian sharing saya mengenai pengalaman menjadi narasumber webinar nasional, mudah-mudahan ada hal baik yang bisa dipetik. Akhirul kalam, selamat menjadi narasumber webinar nasional, maju terus, percaya diri dan terus belajar!
Salam,
Pemuda jaman now bisa banget jadi pejuang pemilu yang jujur dan adil ya kak.. itu tadi, dengan kemampuan yang mereka punya harus ikut serta mendukung pemilu yang jurdil.
BalasHapusIni komen utk artikel satu lagi kayaknya Cha, hehe... yg ttg substansi materinya. Kl artikel ini khusus tentang pengalaman menjadi narsum webinarnya
HapusBarakallah... Mantap banget buk dosen satu ini, makin mengupgrade diri dengan teklonologi. Setelah kemarin jadi moderator di IG live sekarang jadi narsum di webinar.
BalasHapusSengaja diikat dengan tulisan nih Dyah... biar gak lupa. Besok2 kl mau jd narsum webinar lg, kk baca lagi hehe
HapusKeran kakak, jadi banggalah aku punya teman dg segudang prestasi. Sukses terus ya
BalasHapusTypo keren, kali ya kamsudnya ahaha
HapusSemoga semakin menebar manfaat ya Ka Mia..
BalasHapusSukses selalu untuk kakak..
Terima kasih juga atas tips yang diberikan lewat tulisan ini..🤩
Mantap kk Mia, ini yg sama Linda kan, sayangnya umur awq ga cukup utk jadi pesertanya kk hahah,
BalasHapusSalut kak, makin sukses aja...kl dah jadi narasumber tu memang ga kaleng2 lah hehe
BalasHapusmantap kak mia! smoga kedepannya banyak acara baik lg yg bs di bawakan kak mia dan teman2 lainnya hehehe
BalasHapusBu dosen yang satu ini memang mantap kali lah. Jam terbang menjadi narasumber seminar dan lainnya udah oke untuk tingkat nasional kayak gini. Semoga makin sukses ya kak Mia.
BalasHapusKeren banget pengalamannya mbak. Khususnya di poin kalau kita tetep perlu mengulas kembali materi yang akan disampaikan meski telah menguasainya. :) sukses terus mbak, baarakallahu fiik.
BalasHapusHwaa ini keren bangeettt Mba
BalasHapusMemang kita semua kudu aware dgn Pemilu ya.
Keren banget Bu Dosen...memang saat menjadi narasumber meski fokus ke audiens ya..mata terarah ke webcam serasa mereka ada di hadapan kita. Dulu awal pandemi ikuta webinar pembicaranya lihat ke laptop atau apa gitu buat baca slide..terus kadang kemana-mana matanya. Mungkin karena belum terbiasa ya...
BalasHapusWah, keren banget. Memang beda ya ketika kita jadi narasumber secara langsung dengan online. Kalau menurutku butuh konsentrasi penuh, soalnya mudah terdistraksi hehehe.... Salut deh, Mbak... Keren pokoknya :)
BalasHapusKeren banget kak! Thank you sudah berbagi! Bener banget musti paham medianya .. aku harus banyak belajar nih.. karena virtual sebagai narsum pasti gak seenak jadi peserta webinar nYa (SofiaDewi)
BalasHapusbole juga nih tipsnya kak ^^ tapi entah kenapa aku masih insecure utk jadi pemateri wkwk, kk mah panutaaan, udah skala nasional mainnya euy
BalasHapusWah senangnya, bisa berbagi dan bermanfaat di saat pandemic
BalasHapusSemoga pilkada 2020 berjalan lancar ya?
saat webinar memang sebaiknya tidak berbicara terlalu cepat. Hal ini untuk mengantisipasi koneksi internet peserta yang mungkin tidak stabil, sehingga kemungkinan ada delay sekian detik.
BalasHapusKeren sekali ibu dosen, btw tipsnya menarik dan bermanfaat..
BalasHapusAku simpan ya, siapa tahu aku kapan2 jadi narsum webinar juga :)
Tips yang sangat bermanfaat. Ada beberapa poin yang aku miss saat dulu jadi narsum di IG live. Tapi "untungnya" saat itu masih ngobrol santai, nggak seserius kalau jadi narsum webinar :) makasih infonya mbak.
BalasHapusJadi narasumber acara offline aja bikin deg degan ya, kalau online pun kudu punya trik juga apalagi antisipasi kalau kalau sinyal nggak bersahabat ya
BalasHapusWah ini seperti pepatah, "pucut dicinta ulam pun tiba!"
BalasHapusInsya Allah, beberapa hari lagi, tepatnya 29 Agustus 2020, aku juga akan jadi pamateri webinar "Mendulang Peluang dari Platform Digital"
Kita-kiat bergizi ini sungguh mencerahkan sekali.
Terimakasihku, mba Mia!
Wuih keren. Hebat sekali Mbak. Materinya juga wow. Aku kalo Webinar, jangankan jadi pembicara, jadi peserta pun seringnya diem. 😁
BalasHapus