Sikap Yang Harus Dimiliki Jika Ingin Cepat Menyelesaikan Skripsi
Menjadi mahasiswa semester akhir berarti saatnya menyusun skripsi. Skripsi merupakan tugas akhir yang wajib dikerjakan oleh mahasiswa sebagai prasyarat disandangkannya gelar sarjana kepada yang bersangkutan.
Namun ada sebagian mahasiswa yang belum apa-apa langsung merasa paranoia dengan kata skripsi. Belum dijalani tetapi sudah alergi dengan dosen pembimbing. Padahal kalau ia memiliki persiapan sebelum datang waktunya menulis skripsi, tentunya lebih prepare, bukankah lebih baik sedia payung sebelum hujan.
Berikut sejumlah sikap yang harus dimiliki mahasiswa jika ia ingin cepat menyelesaikan skripsinya. Cepat bukan berarti terburu-buru, cepat namun tepat, bukan asal jadi apalagi minta dibuatkan seseorang.
Berdasarkan interaksi di kampus, jenis skripsi tempahan sering dicap produk pabrikan, skripsi kodian, saking phobi-nya mahasiswa akan telat lulus dan akhirnya mengambil jalan pintas. Tentunya Anda tidak ingin menjadi bagian orang-orang yang menempah skripsi.
Tangguh
Mahasiswa yang ingin skripsinya cepat selesai harus memiliki sifat tangguh. Tangguh bukan berarti menunda atau menangguhkan tetapi di sini berarti tak kenal lelah, tak mudah menyerah. Jika merasa mengalami hambatan, berupaya dengan sungguh-sungguh agar kendala itu dapat diatasi sebaik-baiknya.
Tangguh ini berkebalikan dengan sikap loyo, mudah kalah, lemas, tidak punya gairah. Maka seorang mahasiswa yang notabene adalah anak muda, mestinya tangguh menghadapi segala macam persoalan terkait dengan skripsinya.
Disiplin
Saat masa-masa menulis skripsi biasanya banyak godaan datang menghampiri. Salah satunya tawaran untuk bekerja sampingan atau proyek-proyek. Niat ingin menambah penghasilan untuk meringankan biaya semasa menggarap skripsi, justru malah terhanyut dengan kesibukan bekerja akhirnya skripsinya terbengkalai.
Bukan hanya satu dua penulis menemui mahasiswa mengalami hal yang seperti ini. Awalnya berjanji bisa membagi waktu namun lama-kelamaan tidak disiplin lagi karena tubuh yang sudah lelah bekerja dan pikiran pun tidak fokus untuk mengatur waktu bertemu dengan dosen pembimbing. Skripsipun mangkrak untuk waktu yang tidak ditentukan.
Rela Bekerja Keras
Selain tangguh dan disiplin dalam memenej waktunya, mahasiswa yang ingin skripsinya cepat selesai harus rela bekerja keras. Bekerja keras berarti bersungguh-sungguh, mengerahkan segala daya upaya untuk mencapai target.
Skripsi tidak memerlukan waktu bertahun-tahun. Kurang lebih tiga bulan jika setiap hari dikerjakan dengan serius, insyaallah akan selesai tepat waktu. Namun bekerja keras juga dibarengi dengan kerja cerdas dan kerja ikhlas, agar tidak berlebihan dan akhirnya berdampak pada kesehatan fisik dan pikiran.
Hellosehat |
Sabar
Mahasiswa yang sedang menulis skripsinya harus belajar menjadi orang yang sabar. Bayangkan jika si mahasiswa tidak sabar dalam menunggu dosen pembimbing misalnya, sudah bisa dipastikan ia akan mundur dan balik badan tidak jadi bimbingan.
Dosen pembimbing juga manusia yang mempunyai agenda kesibukan sehari-hari. Selain melaksanakan tri darma perguruan tinggi, dosen juga perlu waktu diri pribadi dan keluarganya. Maka sudah sepantasnyalah mahasiswa berempati dengan dosen pembimbingnya.
Kendati kondisinya dipahami oleh mahasiswa bimbingan, menurut penulis dosen pembimbing pun mestinya menyadari kebutuhan mahasiswanya. Jangan menganggap telepon, pesan WhatsApp dari mahasiswa adalah gangguan yang berisik. Sebab di ujung sana tengah menanti mahasiswa yang butuh arahan dan bimbingan dari dosennya.
Yakinlah jika memudahkan urusan orang lain, insyaallah urusan kita pun akan dimudahkan Allah SWT. Ingat hadits Rasulullah SAW, "Yassiruu wa laa tu'assiruu... (dan seterusnya)" (HR. Bukhari). Yang berarti, permudahlah jangan dipersusah.
Bukan berarti mentang-mentang dosen pembimbing memudahkan urusan, mahasiswa menjadi ngelunjak dan menggampangkan kualitas skripsinya. Semuanya tetap berpedoman pada peraturan akademik.
Demikian sikap tangguh, disiplin, rela bekerja keras dan sabar harus dimiliki mahasiswa jika ingin skripsinya cepat selesai. Sehingga segera meraih gelar sarjana dan memasuki dunia kerja. Syukur-syukur bisa membuka lapangan pekerjaan pula bagi orang lain. Tidak berlama-lama menyandang predikat mahasiswa apalagi mahasiswa abadi.
Wah aku jadi nostalgia jaman skripsi nih.. untungnya teman-temanku pada disiplin ngerjainnya jadi aku pun ikut termotivasi buat menyelesaikan revisinya
BalasHapusIya Mba.. kl kita berteman sm yg rajin ngurusi skripsinya sampai selesai, insyaallah kita jg ikutan cepet ya
HapusBetul banget Bu Dosen, sikap-sikap diatas harus dimiliki mahasiswa ya? Paling gregetan kalau datang hari ini bimbingan dan bilang bahwa besok terakhir masukin berkas..karena agar nggak bayar spp, he..he..
BalasHapusMasa masa skripsi memang harus konsentrasi agar dapat menyelesaikan bab demi bab. Harus disiplin ya dalam hal mengerjakan tugas.
BalasHapusBener banget kak. Ngrasain aku tuh saat ngerjain skripsi dulu. Kalau ga kerja keras dan disiplin yakin bakalan lama slesenya. Ga sesuai target. Bisa mundur terus dari jadwal wisuda deh
BalasHapus