Menjaga Pola Pikir Positif Selama Masa Karantina

Memasuki hari ke-66 pasca diumumkannya pasien terinfeksi Covid-19 di Indonesia, membuat sebagian orang khawatir, cemas dan pesimis.

Hal ini wajar sebab setiap orang membutuhkan waktu untuk menerima kondisi yang sama sekali tidak pernah diharapkan terjadi dalam hidupnya.

Sebelum virus menular ini mewabah, kita semua memiliki kehidupan yang normal, beraktivitas sehari-hari, bertemu teman-teman, dan mengunjungi berbagai objek wisata di berbagai belahan negeri. Dan kini semua itu seakan tinggal kenangan.

Menjadi harapan bagi semua semoga pandemi ini segera berakhir dan kita bisa bebas ke mana-mana lagi seperti sebelumnya. 

Tak sedikit berita yang menginformasikan orang-orang yang stres disebabkan timbulnya permasalahan baru sejak diberlakukannya karantina mandiri.

Sebagaimana diketahui bersama, untuk memutus penularan Corona, pemerintah menghimbau seluruh lapisan masyarakat melakukan kegiatan dari rumah, bekerja dari rumah, belajar dari rumah dan beribadah dari rumah. Meski ada sebagian saudara-saudara kita yang menggantungkan hidupnya dari penghasilan harian.

Menjaga pola pikir positif di masa pandemi seperti ini amat sangat diperlukan. Pola pikir (mindset) adalah cara menilai dan memberikan kesimpulan terhadap sesuatu berdasarkan sudut pandang tertentu.

Mengapa pola pikir orang ada yang positif dan ada yang negatif? Hal ini dipengaruhi berbagai faktor antara lain, mentalitas (emosi), pendidikan dan pengalaman seseorang. Inilah nantinya yang menjadi tolok ukur kedewasaan seseorang.

Lalu apa yang sebaiknya dilakukan untuk menjaga pola pikir agar selalu berpikir positif? Meski menjalani masa karantina, banyak hal yang bisa dilakukan. Kalau saya sendiri menjaga pola pikir agar tetap positif, sebagai berikut:

Fokus ke sisi positif dengan adanya pandemi ini 

Meski seluruh dunia merasakan dampak buruknya, sesuatu itu pastilah memiliki dark side dan bright side.  Saya merasakan beberapa hal positif selama masa karantina, tentunya yang berkaitan dengan diri pribadi.

1. Jadi mempunyai waktu lebih lama bersama keluarga; sebelumnya saya disibukkan dengan pekerjaan di kantor
2. Punya banyak waktu membenahi dan bisa mengatur ulang interior rumah.
3. Bisa lebih lama melakukan perawatan diri dari ujung kepala sampai ujung kaki
4. Menuntaskan buku-buku yang sudah dibaca namun belum selesai
5. Mencoba satu persatu resep masakan yang selama ini sudah dikoleksi

Mensyukuri segala yang telah dimiliki

Bersyukur adalah cara ampuh saya untuk menjaga pola pikir agar senantiasa positif. Merasa berterima kasih pada Tuhan telah dianugerahi banyak nikmat hidup.

Saya masih bisa menghirup udara dan merasakan hangatnya sinar mentari meski sedang #stayathome. Memiliki keluarga yang saling mencintai, punya tempat tinggal walau sederhana, masih punya rezeki yang bisa dibelanjakan untuk makan sehari-hari. 

Bayangkan saudara-saudara kita yang pencahariannya terdampak masa karantina ini. Mengalami kebingungan dengan penghasilan yang jauh berkurang bahkan sama sekali tidak dapat uang. Maka bersyukur dengan kondisi kita saat ini amat sangat membantu agar pola pikir selalu positif.

Istirahat yang berkualitas

Meskipun berada di dalam masa karantina, tubuh kita mengalami lelah juga, sebab kita beraktivitas sehari-hari, misalnya membersihkan rumah, memasak, mendampingi anak school from home, dan work from home.

Maka beristirahat secara berkualitas dapat menjadi cara untuk menjaga pola pikir agar senantiasa positif. Saya berusaha mengoptimalkan tidur malam dengan mencapai deep sleep agar saat bangun pagi, tubuh dan pikiran menjadi segar, siap untuk berkegiatan lagi.

Nonton video lucu

Menonton video lucu membawa banyak manfaatnya, lho. Saya suka sekali nonton postingan video yang bikin tertawa di Youtube. Sebab efeknya dalam menjaga pikiran selalu positif, antara lain sebagai berikut:

1. Meredakan stres
2. Menurunkan tekanan darah
3. Meningkatkan hormon endorfin
4. Menghindarkan diri dari penyakit
5. Membantu agar tetap awet muda 

Merawat rambut

Sebagai perempuan tentunya saya memiliki kepedulian dalam merawat mahkota yang dikaruniai Tuhan. Masa karantina ini justru menjadi peluang bagi saya dalam memaksimalkan perawatan di rumah saja.

Salah satunya adalah dengan merawat rambut. Kebetulan saya berhijab jika keluar rumah. Nah, dengan banyak waktu di rumah saja maka hal ini menjadi kesempatan untuk melakukan perawatan rambut.

Saya ingin rambut saya lebih kuat, tebal, halus dan berkilau. Makanya saya menggunakan Emeron Hair Care  nutritive shampoo Emeron hair fall control yang sudah disempurnakan dengan teknologi Jepang,  Active Provit Amino dan diperkaya dengan Aloe Vera (lidah buaya).

Merawat kekuatan akar rambut, membantu mengurangi rambut rontok serta menutrisinya hingga ke ujungnya.

Foto pribadi

Kalau rambut sehat, pikiran juga ikut segar, maka merawat rambut bagi saya dapat menjaga pola pikir menjadi selalu positif selama masa karantina. Kalau kamu gimana caranya...? Share di kolom komentar yaa.

#DiRumahAja 

#DengarkanHatimu

Salam,

Location:

Berbagi :