Resolusi Blogging Di Tahun 2020
Alhamdulillah akhirnya saya berkesempatan menulis dengan tenang ketika keempat buah hati dan suami tercinta sedang terlelap sehabis salat subuh pagi ini. Kalau ditanya tentang resolusi saya di dunia para narablog ini, sebenarnya saya tidak pede.
Terjun pertama kali bikin blog di tahun 2009 saya mengusung nama www.nurhilmiyah.blogspot.com dengan tagline: Memupuk Asa Menggapai Cita. Blog ini sedari awal saya maksudkan untuk memuat materi-materi kuliah agar lebih dekat menjangkau mahasiswa. Sekali bikin blog, sampai dua. Satu lagi di Wordpress, nurhilmiyah.wordpress.com. Namun karena satu dan lain hal, blog yang di blogger.com eksis sampai hari ini.
Terjun pertama kali bikin blog di tahun 2009 saya mengusung nama www.nurhilmiyah.blogspot.com dengan tagline: Memupuk Asa Menggapai Cita. Blog ini sedari awal saya maksudkan untuk memuat materi-materi kuliah agar lebih dekat menjangkau mahasiswa. Sekali bikin blog, sampai dua. Satu lagi di Wordpress, nurhilmiyah.wordpress.com. Namun karena satu dan lain hal, blog yang di blogger.com eksis sampai hari ini.
Pxhere |
Namun sehubungan dengan saya menyelesaikan tesis S2 di tahun 2010, jadilah fokus saya 100% agar tesis bisa segera rampung. Apalagi saya S2 beasiswa penuh dari Dikti lewat program BPPS (Beasiswa Program Pascasarjana). Rasanya sayang saja, jika kesempatan lulus 2 tahun kurang tidak disambar padahal saya mampu.
Yah, demikianlah, seperti kata Canfield dkk dalam buku The Power of Focus, fokus itu adalah termasuk salah satu karakter orang sukses. Fokus itu hanya terarah ke satu titik. Jadi inilah jawaban mengapa blog saya nyaris kosong melompong bahkan hal ini terus berlanjut sepanjang 2014 sampai dengan 2017.
Saya memilih menuntaskan pendidikan magister dengan predikat summa cumlaude. Dan setelahnya berkonsentrasi mengamalkan ilmu yang didapat, mulai berkutat dengan kesibukan kegiatan tri darma perguruan tinggi yang memang sudah padat. Tetapi saya tetap memiliki keinginan kembali ngeblog. Alasan Dosen Perlu Jadi Bloger.
Yah, demikianlah, seperti kata Canfield dkk dalam buku The Power of Focus, fokus itu adalah termasuk salah satu karakter orang sukses. Fokus itu hanya terarah ke satu titik. Jadi inilah jawaban mengapa blog saya nyaris kosong melompong bahkan hal ini terus berlanjut sepanjang 2014 sampai dengan 2017.
Saya memilih menuntaskan pendidikan magister dengan predikat summa cumlaude. Dan setelahnya berkonsentrasi mengamalkan ilmu yang didapat, mulai berkutat dengan kesibukan kegiatan tri darma perguruan tinggi yang memang sudah padat. Tetapi saya tetap memiliki keinginan kembali ngeblog. Alasan Dosen Perlu Jadi Bloger.
Sehabis melahirkan anak keempat, saat cuti nifas saya mengikuti pelatihan menulis daring yang digagas Bu Ida Nurlaila - Pak Cahyadi Takariawan lewat Wonderful Publishing-nya, setelah itu bersama Dr. Amie Primarni melalui Yayasan Mata Penanya. Kami diwajibkan share tulisan di Facebook, Grup WhatsApp (GWA) dan Grup Telegram setiap harinya.
Kadang saya posting juga di personal blog. Sekali lagi sekadar dokumentasi semata. Hal ini sangat membantu saya menulis setiap hari, rutin satu hari satu postingan. Melenturkan jari-jemari dan senam otak juga.
Kadang saya posting juga di personal blog. Sekali lagi sekadar dokumentasi semata. Hal ini sangat membantu saya menulis setiap hari, rutin satu hari satu postingan. Melenturkan jari-jemari dan senam otak juga.
Akhir tahun 2017 saya mengikuti tantangan menulis dari Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN). Di sana peserta wajib memosting tentang challenge menulis selama 14 hari nonstop dengan berbagai pilihan tema menarik, yang dekat dengan keseharian ibu-ibu seperti saya.
Parenting, lifestyle, kesehatan, kecantikan, hobi menulis dan lain-lain. Contohnya seperti ini tentang Taman Asyik Di Dekat Rumah, atau tentang Usia yang Pas Anak Masuk Sekolah.
Parenting, lifestyle, kesehatan, kecantikan, hobi menulis dan lain-lain. Contohnya seperti ini tentang Taman Asyik Di Dekat Rumah, atau tentang Usia yang Pas Anak Masuk Sekolah.
Nah, sejak mengikuti tantangan IIDN itulah saya seperti menemukan motivasi kembali untuk ngeblog. Ditambah lagi saya mengikuti kelas parenting di Institut Ibu Profesional. Tugas-tugasnya dalam bentuk link blog, medsos, atau gdoc.
Saya memilih menyimpannya di blog, dengan harapan agar penerapan materi kepengasuhan lewat tugas-tugas itu nantinya bisa saya lihat kembali di suatu hari nanti. Dan akhirnya selama tahun 2018 jumlah blogpost yang berhasil saya posting di blog 141 artikel.
Saya memilih menyimpannya di blog, dengan harapan agar penerapan materi kepengasuhan lewat tugas-tugas itu nantinya bisa saya lihat kembali di suatu hari nanti. Dan akhirnya selama tahun 2018 jumlah blogpost yang berhasil saya posting di blog 141 artikel.
Transformasi di Tahun 2019
Di akhir 2018 saya mengikuti tantangan menulis selama 30 hari dari Blogger Perempuan Network (BPN). Dan Alhamdulillah saya memenuhi target dengan mengumpulkan 30 blogpost dan bersama teman-teman bloger (KBBI: narablog, bloger, bukan blogger/English) yang juga mencapai 30 artikel, kami memperoleh e-certificate dan sebuah mug cantik berlogo BPN.
Nah, di salah satu postingan itu ada tema tentang Target Blogging 2019, Keinginan Membeli Domain dan Cerita Singkat tentang Ngeblog Selama 2018.
Entah karena dituliskan dengan sepenuh hati lalu akhirnya menjadi bisikan doa kepada Allah SWT, setelah lebaran 2018 saya membulatkan tekad untuk membeli domain. Meng-upgrade blog saya jadi TLD (Top Level Domain).
Padahal selama ini saya santai saja gak kepikiran serius ngeblognya. Nulis blog itu hanya untuk menyalurkan hobi saya yang suka berselancar di dunia kata.
Atas informasi dari teman, saya pun bergabung dengan blog asal daerah yaitu Blogger Sumatera Utara (Blogger Sumut) atau biasa kami sebut Blogsum. Di GWA ini wawasan saya tentang blog semakin berkembang. Rekan bloger sekaligus founder Blogsum di sana, Alfie AlRasyid dan Desy Zulfiani yang membantu teknis pembelian domain saya yang sekarang, fadlimia.com.
Nama domain ini merupakan gabungan nama suami saya Fadli dan sapaan nama saya Mia. Memiliki blog TLD seakan menjadi pembuka tambahan rezeki dan terutama pengalaman menjadi bloger profesional.
Nama domain ini merupakan gabungan nama suami saya Fadli dan sapaan nama saya Mia. Memiliki blog TLD seakan menjadi pembuka tambahan rezeki dan terutama pengalaman menjadi bloger profesional.
Bersama teman-teman yang juga baru membeli domain, saya memberanikan diri datang memenuhi undangan blogger event, menerima content placement, product review, content writing, menjadi paid promoted, paid participant dan menulis sponsored post di blog saya.
Meskipun bisa dikatakan nominal honornya masih kecil tetapi saya bahagia. Bisa bersilaturahmi dengan sesama bloger, dan akhirnya saya bisa "gajian" dari blog.
Meskipun bisa dikatakan nominal honornya masih kecil tetapi saya bahagia. Bisa bersilaturahmi dengan sesama bloger, dan akhirnya saya bisa "gajian" dari blog.
Resolusi Blogging di Tahun 2020
Sejak "resolusi" (baca: doa) ngeblog saya di tahun 2018 lalu diijabah Allah SWT, saya yang sebelumnya percaya tidak percaya dengan segala macam resolusi-resolusi yang ngehits disebut-sebut orang jika akhir tahun, semakin yakin akan kebenaran dari ucapan, keinginan bahkan curhatan adalah doa.
Maka benar yang dikatakan orang bijak. Berpikirlah yang baik-baik, berucaplah yang baik-baik, insyaallah akan datang yang baik-baik. Insyaallah resolusi blogging saya di tahun 2020 ini sebagai berikut dan saya memang tidak mau bikin resolusi yang muluk-muluk dulu.
Bismillah....
Maka benar yang dikatakan orang bijak. Berpikirlah yang baik-baik, berucaplah yang baik-baik, insyaallah akan datang yang baik-baik. Insyaallah resolusi blogging saya di tahun 2020 ini sebagai berikut dan saya memang tidak mau bikin resolusi yang muluk-muluk dulu.
Bismillah....
1. Disiplin menulis minimal 500 kata
Blogpost saya sejak dahulu memang sudah banyak, sekitar 400-an artikel. Namun jika dengan cermat diperhatikan, mungkin cuma setengahnya yang memenuhi kaidah panjang tulisan minimal 500 kata. Mengapa 500 kata, kabarnya demikianlah artikel yang bisa terindeks oleh mesin pencari, Google. Kalau saya pribadi sih pinginnya lebih dari 1000 kata.
2. Daftar Google Adsense
Sudah dua kali saya mencoba mendaftarkan Google Adsense (G-Ads) sendiri agar blog saya bisa dipasang iklan dari Google. Setelah berani menerima job saya juga pingin seperti blognya teman-teman yang lain. Ada iklannya, kesannya lebih profesional aja gitu.
Namun berbincang-bincang dengan suami, beliau memberi masukan agar tidak terburu-buru beriklan di blog. Sebab ia memerhatikan blog yang terlalu banyak pasang iklan malah membuat pengunjung yang membaca blog jadi tidak nyaman.
Apalagi kalau iklannya tidak enak dipandang mata. Maaf, iklan obat kuat pria, obat diet, obat kutil dan sejenisnya. Belajar dari blognya para bule, simpel sekali, tapi bikin pembacanya betah berlama-lama berselancar.
Namun berbincang-bincang dengan suami, beliau memberi masukan agar tidak terburu-buru beriklan di blog. Sebab ia memerhatikan blog yang terlalu banyak pasang iklan malah membuat pengunjung yang membaca blog jadi tidak nyaman.
Apalagi kalau iklannya tidak enak dipandang mata. Maaf, iklan obat kuat pria, obat diet, obat kutil dan sejenisnya. Belajar dari blognya para bule, simpel sekali, tapi bikin pembacanya betah berlama-lama berselancar.
Infonya, G-Ads sekarang lebih bijak kok, biasanya mereka akan menyesuaikan iklan yang dipasang dengan niche blog. Misalnya bertemakan parenting ya iklannya susu anak, multivitamin dan semacamnya.
Nah, untuk sampai bisa diterima G-Ads saat mendaftar lagi, saya wajib merapikan postingan. Tidak bisa lagi sesuka-sukanya saya seperti sebelumnya. Aturan G-Ads superketat di zaman now.
Makanya ada teman bloger meskipun sudah senior memilih tidak pasang iklan di blognya. Karena ingin lebih bebas berekspresi, ibarat rumah, blog pribadi ya bisa suka-suka di blog sendiri, hehe.
Belakangan saya baru ngeh juga kalau beberapa rekan bloger yang blognya masih gratisan tapi malah sudah ramai iklannya, laris manis. Parameternya tidak hanya sudah TLD atau belum tetapi konten blog yg memang dibutuhkan para pembaca.
Nah, untuk sampai bisa diterima G-Ads saat mendaftar lagi, saya wajib merapikan postingan. Tidak bisa lagi sesuka-sukanya saya seperti sebelumnya. Aturan G-Ads superketat di zaman now.
Makanya ada teman bloger meskipun sudah senior memilih tidak pasang iklan di blognya. Karena ingin lebih bebas berekspresi, ibarat rumah, blog pribadi ya bisa suka-suka di blog sendiri, hehe.
Belakangan saya baru ngeh juga kalau beberapa rekan bloger yang blognya masih gratisan tapi malah sudah ramai iklannya, laris manis. Parameternya tidak hanya sudah TLD atau belum tetapi konten blog yg memang dibutuhkan para pembaca.
3. Lebih rajin lagi untuk blogwalking
Tidak bisa dimungkiri, bloger itu tidak bisa eksis kalau sendirian. Ia perlu circle teman-teman yang satu frekuensi dan saling support. Selama ini saya sesempatnya saja kalau blogwalking (BW) ke postingannya teman-teman.
Ternyata memiliki dampak yang positif jika kita rajin BW ke tulisan mereka. Saat ini saya memiliki beberapa grup BW dengan niat bersosialisasi dengan sesama narablog dan sekalian untuk meningkatkan pageview blog saya juga.
Ternyata memiliki dampak yang positif jika kita rajin BW ke tulisan mereka. Saat ini saya memiliki beberapa grup BW dengan niat bersosialisasi dengan sesama narablog dan sekalian untuk meningkatkan pageview blog saya juga.
Oya, satu lagi, kenapa ya rekan bloger yang blognya cantik, penuh kreativitas dan tampak keren, loading pas membuka blognya perlu waktu yang lama sekali. Maaf, kadang karena terlalu lama, saya klik yang lain dulu deh, haha.
Dan... teman yang pasang koding agar blognya bisa auto-refresh, hadeuhhh kzl banget kalau sudah ngetik komen panjang-panjang ternyata komen kita auto-hilang, haha... Terpaksa mesti diakali dengan trik khusus. Saya menganggapnya sebagai keseruan saja.
Ketik draf komen di Whatsapp suami (asal jangan ke-tap send ya ahaha, ntar suami heran ini pesan apa sih). Trus copas deh ke kolom komentar si blog teman tersebut. Blogwalking pun selesai.
Dan... teman yang pasang koding agar blognya bisa auto-refresh, hadeuhhh kzl banget kalau sudah ngetik komen panjang-panjang ternyata komen kita auto-hilang, haha... Terpaksa mesti diakali dengan trik khusus. Saya menganggapnya sebagai keseruan saja.
Ketik draf komen di Whatsapp suami (asal jangan ke-tap send ya ahaha, ntar suami heran ini pesan apa sih). Trus copas deh ke kolom komentar si blog teman tersebut. Blogwalking pun selesai.
Demikian resolusi ngeblog saya di tahun 2020 ini. Saya gak bikin resolusi yang muluk-muluk sebab saya menyadari dan mengukur diri, ada profesi ibu rumah tangga dan dosen yang menjadi prioritas saya saat ini. Mudah-mudahan semuanya kesampaian dan membawa faedah bagi diri saya sendiri dan juga keluarga. Insyaallah saya tak akan pernah berhenti belajar blogging. Sampai kapanpun saya selalu merasa gelas ilmu saya masih kosong dan perlu diisi.
Saya merasa masih hijau di dunia bloger ini, masih membutuhkan wawasan dan pengetahuan lebih lanjut. Meskipun kedepannya saya sedikit lebih tahu, insyaallah saya tidak akan mau merasa senior, sebab jika demikian sama halnya saya menjadi daun yang menguning. Apa lanjutan dari daun yang sudah kuning, yups... tinggal rontok dan jatuh ke tanah.
Skuyy... Teman-teman... semangat ngeblog!!!
Saya merasa masih hijau di dunia bloger ini, masih membutuhkan wawasan dan pengetahuan lebih lanjut. Meskipun kedepannya saya sedikit lebih tahu, insyaallah saya tidak akan mau merasa senior, sebab jika demikian sama halnya saya menjadi daun yang menguning. Apa lanjutan dari daun yang sudah kuning, yups... tinggal rontok dan jatuh ke tanah.
Skuyy... Teman-teman... semangat ngeblog!!!
Nurhilmiyah
Salam kenal Mbak Hilmi,
BalasHapusYuk sama-sama saling menyemangati Mbak, semoga di tahun depan, lebih banyak lagi manfaat yang bisa kita tebar dan kita panen melalui menulis blog..
Salam kenal juga mbak Henny... Aamiin yra.. Semoga ya mbak.. Sama² optimis
BalasHapussalam kenal mbak , cakep banget mengispirasi ....
BalasHapusMakasih Mbak Eka,, sama² yaa
HapusWahhh sip markosippp semua niih. Aku juga mau ngeblog dgn lebih cihuy lagi di 2020
BalasHapusSemoga resolusi untuk update blog kaya gini juga buat saya pribadi termotivasi. Maklum saja, kadang sebulan cuma sekali nulis. Hiks
BalasHapusHi Kak Mia, mantul ya bisa sigap menjawab tantangan challenge di blog. Aku belum pernah lulus malahan, hahaha ...
BalasHapusAku juga masih mikir-mikir nih buat ikutan AdSense. Mengunjungi blog yang penuh iklan tuh aku kurang nyaman. Kadang berpikir, teman-teman merasakan hal yang sama nggak ya kalau aku pasang iklan juga? Hihihi ...
Tapi kalau belajar soal AdSense-nya sih aku kepengan banget tahu. Nggak mesti pasang juga. Setidaknya bisa menambah wawasan gitu, ya.
Ayo, semangat menulis lagi ...
Salam kak Mia. Ketemu lagi di WAG Happy BW yaa 🤗🤗 aku juga masih hijau banget nih. Masih harus banyak belajar. Targetnya pengen ningkatin DA. Biar bisa ikutan lomba2 dg syarat2 DA
BalasHapusPencapaian Mbak Mia di dunia narablog sudah keren, Mbak. Jadi tinggal konsisten dan terus semangat. Insya Allah akan ada hasil yang manis dari ngeblog. Apalagi blog Mbak Mia itu templatenya sudah nyaman dan cepat responnya. Pakai punya mas Sugeng hahaha.
BalasHapusUntuk goggle Adsense, itu daftarnya mudah, Mbak. Pokoknya banyakin saja tulisan, terus konsisten, maka akan mudah tembus. Dan ini blog, Mbak Mia sudah banyak juga tulisannya dan konsisten diisi. Jadi mungkin bisa bulan depan daftar, Mbak.
Terus semangat ngeblog, Mbak Mia.
Keren banget mbak bisa lulus s2 dengan predikat summa cumlaude. Banyak hal yang mendorong dirimu untuk makin aktif ngeblog, ya. Semoga barokah dan tercapai resolusinya
BalasHapusSemangat mengisi blognya mba.
BalasHapusIni juga penyemangat bagi saya, semangat ngeblognya kalau ada maunya aja yg stabil, setelah itu melempem lagi. Semoga di 2020 juga lebih bersemangat.
betul mbak, kadang saya membuka blog orang agak gak nyaman, tulisan dikit iklan banyak. Menguntungkan sih bagi yang punya, tapi buat gak nyaman yang baca.
BalasHapusSaya bisa contek juga resolusi nya kak, saya ngeblog belum setahun soalnya.. hehe
BalasHapusAyuk ah semangat ngeblog dan blog walking lagi biar resolusinya tercapai ya aamiin 🤗
BalasHapusWah keren perjalanan blognya
BalasHapusEniwei kalo bisa 1000 kata per post, saya juga sedang memenuhi target tsb
Keren amat mbak pendidikan S2 nya diperoleh dari beasiswa 😍 Kalau aku jadi mbak, ya setuju aja blog sementara ntar2an hahaha kan biar fokus. Ngeblog kayak punya 'anak' yg kudi diurus dg baik dan telaten. Aku aja baru 3 tahun nih merangkak dikit2... 😘
BalasHapusAamiin, semoga semua resolusi yang dituliskan diijabah oleh Allah dan dapat tercapai ya, Mbak.
BalasHapusMbca ini jdi pengen kembali menengok tulisan reaolusi 2019 saya apa aja yang terwujud dan yang belum terwujud. Makasih Mbak udah mengingatkan.
BalasHapusSebuah pencapaian yang sangat baik ya, Kak. Aku harus berani menantang diri sendiri juga nih untuk bisa ke arah sana. Sebenarnya yakin sih kalau bisa. Tapi ya itu, kadang terlalu banyak alasan di depan mata yang membuat acara menantang diri sendiri menjadi yo wis lah sebisanya aja. Nggak bener banget ini, ya.
BalasHapusIbu dosen kesayanganya yg slalu inspiratif...
BalasHapusAyo mbak, kita saling menyemangati.
Memaksakan one day one post, biar bisa ketemu lagi di wag klip.
Kangen rumpik drakor lagi, hahaha
Asyik nih, semoga semua resolusi bloggingnya di tahun 2020 bisa tercapai ya kak. Kalau saya sih pengennya bisa one day one post gitu. Biar blog tetap update.
BalasHapusSemoga resolusi di tahun 2020 ini bisa tercapai ya kak saya sendiri pengen juga bisa konsisten untuk menulis 500 kata sehingga sesuai dengan SEO katanya
BalasHapusSemangat Mbak Mia, semoga 2020 menjadi tahun yang konsisten buat kita semua berbagi. Menulis itu bener2 hal yang bikin kita plong apapun yang kita tulis.
BalasHapusApalagi kita perempuan yang punya kebutihan mengeluarkan 25rb kata perhari biar ga cerewet hahaha
Semangat Kak, semoga resolusinya melebihi yang direncanakan ya Kak. Dan, ini yang lebih penting, konten blognya bermanfaat sehingga pembaca betah berlama-lama nongkrongin Kak.
BalasHapusResolusinya lumayan sederhana ya mbak, meskipun agak susah prakteknya. tapi semoga terwujud. Semangat ngeblog di tahun 2020 ini. :D
BalasHapusTernyata kita sama-sama ikut tantangan menulis 30 hari dari BPN akhir Desember 2018 lalu ya Mbak. Saya juga setelah ikut tantangan tersebut baru mulai membangun blog meskipun blog saya sendiri sudah TLD dari tahun 2017.
BalasHapusBtw semoga resolusi 2020 nya terwujud Mbak. Semoga bisa segera diterima juga sebagai publisher adsense.
Resolusinya sangat sederhana, semoga terwujud resolusi tahun 2020 ya
BalasHapusKecemplung di dunia tulis menulis, terutama di blog memang super duper menyenangkan. Apaagi jika ada tantangan-tantangan dari diri sendiri maupun guru. Bikin semangat terus menyala.
BalasHapusSalut dengan Mbak Mia, di tengah kesibukan jadi istri, ibu dan pengajar masih nulis dengan baik di blognya...Tetap semangat menjadikan blog tempat berbagi kebaikan, bersilaturahmi, menjemput rejeki baik materi maupun non-materi ya Mbak. Semoga makin sukses di tahun ini dan ke depan nanti. Aamiin.
BalasHapusBtw, poin yang kedua, saya termasuk yang belum berminat daftar Google Ads, masih pengin blognya cuma isi tulisan saya hahaha
Turut mendoakan, semoga resolusi supaya tulisannya berbobot, ngiklan, dan blogwalking, lancar selalu ya, Kak Mia. :)
BalasHapusWah semoga resolusi 2020 nya terwujud ya mbk. Layaknya resolusi blog tahun lalu yang Allah ijabah. Resolusi aku untuk blog juga hmpir sama mbk. Ayo semangat buat kita. Salam, muthihuradotcom
BalasHapusSemoga tahun baru ini menjadi lebih baik dan resolusi 2020 ini semuanya terwujud ya Mba..
BalasHapusSemoga resolusi (doa) yang diplanningkan bisa terwujud dengan baik. Resolusi blogging saya untuk 2020 ini, simple aja sih. Ingin lebih rutin menulis tulisan organik, pengalaman-pengalamn receh, sharing, soalnya di tahun kemarin blo saya serasa etalase toko, iklan semua hiks
BalasHapusSemangat mba mia ngebolgnya.
BalasHapusAwal2 g ads saya juga isinya entah iklan apa.
Tapi skrg, iklannya memang udah disesuaikan sama isi tulisan.
Huhuw di resolusiku 2019 banyak yang belum tercapai, semoga di tahun ini juga bisa tercapai semua dan bisa menulis list baru untuk resolusinya hehe.. Amin
BalasHapusOo, berarti kak Mia udah duluan di BPN ya..
BalasHapusAku malah baru kak, hehehe
Semoga di 2020 ini saya bisa membeli domain sendiri. Amin 😇
BalasHapus2019 banyak yg udah tercapai, termasuk ngeblog yg baru sebulan ini hehe
BalasHapus2020 sehat selalu aja deh hehe
Iya nih. Saya juga paling suka kalau sudah blog walking. Jadi, semakin termotivasi untuk ngeblogging.
BalasHapusWhattsss di mention segan x ah , jaga semangat nya ya kk
BalasHapusyuk semangat kak ngeblog. semoga bisa bermanfaat juga lewat tulisan-tulisan dan menjaga kewarasan mak emak cem awak ini. ahahha
BalasHapusResolusi banget ini mbak, aku juga di tahun 2020 ini lebih banyakin blogwalking dan mencari ilmu lebih banyak lagi untuk memperkaya tulisan.
BalasHapusSalam kenal mbak,
BalasHapussemoga semua resolusinya tercapai di tahun ini...
saya juga mulai semangat mencari ilmu di dunia blog :D
wah keren nich mbak artikelnya menjadi inspirasi untuk menulis blog lebih giat lagi.
BalasHapusWah masih belum telat kan buat komen disini? hehehe
BalasHapussalam kenal mba, sesama blogger resolusi kita gak jauh beda. semoga lebih bermanfaat disetiap tulisan yang kita buat.
Hai, mbak mia. Salam kenal.
BalasHapusHobi baru saya saat ini, blogwalking. Lantaran banyak sekali pengetahuan baru yang bisa saya dapatkan dari aktivitas satu ini.
sangat menginspirasi mbak, salam kenal.....
BalasHapushobi menulis memang tept sekali bagi para blogger, agar tulisannya abadi.
Semakin menambah wawasan kalo baca2 blog kayak gini😊
BalasHapusSaya baru memulai blog dan semoga bisa lebih berkembang kedepannya
sangat menginspirasi kak, saya belum bisa konsisten, namun tahun ini saya mulai berkomitmen menulis lagi.
BalasHapusWah begitu ya ternyata jadi blogger tuh...makasih inspiratif mba...sy baru mau mulai hihi...
BalasHapus