Doa Dan Harapan

Fix Ramadan akan meninggalkan kita semua. Bulan penuh keistimewaan, bulan keberkahan, bulan rezeki, bulan berbagi, perlahan tapi pasti beranjak pergi. Rasanya ingin setiap detik memanjatkan doa. Setiap menit melangitkan harapan.

Bermunajat agar Allah SWT berkenan mengijabah doa-doa hamba-Nya. Ingin dipertemukan kembali di bulan penuh ampunan. Meski gembira menyambut hari raya idulfitri, namun sedih rasanya mesti berpisah dengan Ramadan karim.

Selain minta dijumpakan lagi dengan Ramadan-Ramadan selanjutnya, saya berharap agar mampu mengisi Ramadan dengan ibadah yang optimal. Mengkhatamkan Alquran, salat dhuha yang tak putus-putus, salat tarawih, tahajjud, witir dan salat hajat. Meningkatkan intensitas sedekah, dan menghapal ayat-ayat Alquran.

Di bulan Ramadan yang mustajab ini saya juga berharap agar Allah SWT memudahkan jalan kami berdua agar sampai menjejakkan kaki di tanah suci Makkah. Rasanya belum lengkap semua ibadah tanpa umrah dan haji ke baitullah.

Ka'bah/Kiblat.net

Saya juga memanjatkan doa untuk anak-anak. Agar si sulung Nafila Zahra, semakin betah di pesantrennya. Agar cita-citanya kelak masuk FSRD ITB kesampaian. Bakat dan keahlian menggambarnya semakin baik dan berkualitas. Amin ya robbal 'aalamin.

Si nomor dua, Faqih Ahmad Royyan, agar lulus tes masuk pesantren seperti kakaknya. Agar cita-citanya masuk ITB nantinya juga terpenuhi. Royyan yang suka utak-atik mainan, menciptakan benda-benda unik dapat menemukan kanal yang tepat. Amin ya Rahman ya Rahim.

Anak ketiga, Nisrin Huwaida, semoga menikmati suasana sekolah SD-nya. Selama ini banyak curhat ke saya, sering diganggu temannya. Kurang nyaman berada di dalam kelas. Saya pun sudah sharing tentang hal ini dengan guru wali kelasnya.

Mudah-mudahan menjadi lebih baik. Ririn suka sekali menulis seperti uminya. Semoga suatu hari nanti menjadi penulis profesional. Amin ya Razzaq.

Faid Ahmad Rausyan (Ocean) baru genap menapaki usia dua tahun. Anak keempat yang lahir belakangan saat kakak dan abangnya sudah mulai besar. Semoga selalu dikaruniai kesehatan, kecerdasan dan senantiasa menjadi penyejuk mata, penghilang lelah di keluarga kami. Amin ya mujiibas saailin.

Untuk suami tercinta pasangan pilihan Allah, karunia dari Allah sesuai namanya "fadli" (anugerah, karunia). Doa dan harapan juga tercurah padanya. Agar tetap menjadi suami yang setia, ayah yang sangat bertanggung jawab pada keluarganya. Our family man. Kepentingan kami senantiasa menjadi prioritas baginya.

Semoga Allah berikan kesehatan dan usia panjang dan barakah. Agar jodoh kami pun berpanjangan, menua bersama, menunggui dan membesarkan dua pasang ananda kami terkasih. Amin ya 'Aziiz.

Besar harapan agar Allah SWT memberi saya rezeki kesehatan, umur yang panjang dan barakah, serta memudahkan rencana saya melanjutkan studi ke jenjang doktor dengan beasiswa penuh.

Insyaallah tugas-tugas utama saya menjadi ibu tidak lantas menjadi nomor dua karena kuliah lagi. Jika suami rida, anak-anak ikhlas, kemudahan pun akan diberikan Allah SWT. Amin ya Haliim.

Demikianlah doa dan harapan saya di bulan mulia ini. Beberapa doa dan harapan saya di Ramadan tahun lalu cash dikabulkan Allah, salah satunya agar suami dipindahtugaskan di kota yang sama dengan kami. Empat tahun menjalani LDR membuat saya khawatir dengan tumbuh kembang anak-anak tanpa disertai ayahnya.

Dan, ajaib masyaAllah, dua bulan setelah Ramadan keluarlah SK yang memutasikan suami saya kembali ke tanah kelahirannya, Medan.

Sama seperti doa dan harapan saya agar diberi kesempatan satu kali lagi hamil dan melahirkan anak laki-laki. Sebagai penggenap anak-anak kami sebelumnya yang sudah ada tiga orang. Perempuan-laki-laki-perempuan. Allah kasih si bungsu Ocean, lengkap sudah dua pasang, Allahu Akbar.

Alhamdulillahirabbil 'aalamiin. The Amazing Ramadan.

#Day29
#BloggerPerempuan
#30HariKebaikanBPN
#Day24
#BloggerSumut
#30HariTantanganPuasaBloggerSumut
#Day140
#SehariSatuTulisan
#KLIP