Tradisi Lebaran Di Tempat Kami
Lebaran tak sempurna tanpa kehadiran ayah dan ibu. Tidak ada lagi tangan untuk disalam di pagi hari raya. Namun bukan berarti merayakan hari yang fitri dengan duka cita.
Masih ada kakak dan adik, sanak saudara, kerabat handai taulan sebagai tempat berkunjung. Bersilaturahim mengeratkan tali persaudaraan yang telah terlebih dahulu dirawat almarhum orang tua.
Dalam lebaran ada beberapa tradisi di tempat kami khususnya suku Melayu Deli di kota Medan, antara lain:
1. Memasak ketupat, rendang, tauco, roti jala dan kari kambing
Ketupat lebaran/Beautynesia
Bukan orang Melayu namanya kalau tak pandai memasak (hihi, saya pandai gak yaa). Be-ti lah sama orang Minang. Pebumbu alias tukang bikin bumbu juga. Dulu saat masih remaja ingat sekali disuruh ibu cincang-cincang serai. Untuk membuat bumbu rendang sendiri. Tak ada ceritanya ibu beli bumbu jadi. Padahal penjual bumbu amat banyak di pasar-pasar.
Roti jala juga demikian, bikin sendiri. Padahal ada tempat menempahnya. Saya baru tahu belakangan. Kebayang dulu waktu ibu masih hidup semuanya dikerjakan sendiri. Tapi memang puas kami memakannya. Ibu sadar betul beliau yang beranak lima ditambah ponakan yang tinggal di rumah, perlu makan sepuas-puasnya. Beda kalau membeli sendiri.
Roti Jala & Kari Kambing/Olx
2. Menyediakan kue-kue kering
Kue-kue kering sepertinya tak mungkin ditinggalkan saat lebaran. Semacam tradisi yang khas membuat berbagai macam kue lebaran. Yang tak sempat buat sendiri jangan khawatir, banyak tempat untuk memesan kue lebaran. Tinggal sediakan saja uangnya, hehe
Kue Lebaran/Medium
Baca juga: https://nurhilmiyah.blogspot.com/2019/05/kuker-favorit-di-hari-raya.html?m=1
3. Menyediakan halua/manisan buah
Halua ini persis seperti namanya, manisan, pemanis. Biasanya memang dimakan sebagai makanan penutup (dessert) banyak sekalj jenis halua ini. Salah satunya halua asam glugur. Kalau belum dijadikan halua, hiyyy asemnya... Tapi setelah jadi manisan hmm... So sweet.
Halua asam glugur/Dira
Baca juga:
https://nurhilmiyah.blogspot.com/2019/05/halua-kenangan-manisan-buat-ibu.html?m=1
4. Berkunjung ke rumah yang lebih tua
Meski sungkeman merupakan adat Jawa, tapi kami pun sering melaksanakannya. Yang lebih muda duduk bersimpuh menyalami orang tua atau kerabat yang lebih tua. Namun khusus sungkeman hanya dilakukan bersama keluarga inti.
Sungkeman lebaran/Bincang Syariah
5. Bagi-bagi "THR"
THR yang ini bukan Tunjangan Hari Raya-nya para pegawai ya. Ini nama lain dari angpau lebaran. Yup, anak-anak, kemenakan yang masih kecil-kecil, semua berbaris rapi untuk mendapatkan salam tempel THR.
THR Lebaran/Bukalapak
Demikian tradisi lebaran di tempat kami di kawasan Kota Matsum, kota Medan.
Jalan-jalan ke Pantai Casan
Singgah sebentar memetik pandan
Mari semangat mengisi Ramadan
Semoga mencapai lebaran yang berkesan
#Day25
#BloggerPerempuan
#30HariKebaikan BPN
#Day20
#BloggerSumut
#30HariTantanganPuasaBloggerSumut
#Day135
#SehariSatuTulisan
#KLIP
Kayaknya tradisi ngumpul di rumah orangtua atau orang yang paling tua masih tetap sampe sekarang ya kak.
BalasHapusIni lah bikin kami gak pernah masak pas lebaran, wkwkwk
Kl saya anak sulung. Org tua udah tak ada, sayalah yg masak"nya, hehe
HapusHmm... khas melayu kali lah halua itu. Jenis2 manisan basah yg biasa di hidang orang melayu d kampungku kun sama kak. Dari asam glugur, kates muda, sampe cabe merah pun jadi manisan
BalasHapusAihh betullah itu. Filosofinya hati-hati sama org Melayu ya, silap sikit jadi manisan awak, hahaa
HapusBtw, di mana kampungnya tu, Bg...?
Excited THR nya aja wkwkwk
BalasHapusOops, betul Kak. kalau yg satu ini gak yg muda" aja, yg gak anak" lg pun semangat x kl soal thr, hihi
HapusPoint nomor satu itu bikin nelan ludah ya kaka 😍
BalasHapusWihihi... Iyepp Zee... Tp kl kebagian masaknya keknya udah tinggal capeknyalah hehe
Hapusp
BalasHapusnumpang promote ya min :)
BalasHapusayo segera bergabung dengan kami di F@N5P0K3R
mumpung lagi promo besar looo...
dapatkan bonus free chip, bonus rollingan, dan bonus refferalnya
ditunggu apa lagi ayo segera bergabungan dengan kami ya :* ;)