Hikmah Dari Setiap Kejadian
Saya tak mengira akan mengalami yang namanya off dari dunia maya selama dua hari penuh. Sebenarnya tidak masalah, malah bisa mengerjakan pekerjaan offline dengan fokus. Namun bersamaan dengan itu ada beberapa deadline yang mesti dipenuhi, dan semuanya memerlukan koordinasi dengan rekan.
Maka saat HP saya terendam air minum yang kebetulan isinya tertumpah hampir semua, saya jadi harap-harap cemas. bisakah kembali online dengan segera? Atau harus beli yang baru? Menuruti saran mahasiswa saya di kelas, smart phone yang basah bisa dikeringkan dengan cara menguburnya di dalam beras. Itu juga saya lakukan. Namun setelah satu setengah hari diletakkan dalam rice box dan saya coba hidupkan lagi, sensor sentuhan pembuka kunci tidak kunjung merespons.
Akhirnya dengan pertimbangan ingin praktis, suami menyarankan untuk membeli saja ponsel baru. Sebab banyak aktivitas kepenulisan yang saya lakukan di HP. Mau tidak mau saya harus berpisah dengan smartphone hadiah melahirkan anak keempat dari suami tercinta. Yang dibelikannya kurang lebih dua tahun lalu.
Lantas saya teringat suatu tuntunan yang pernah saya temukan dalam buku Purnama Madinah saat masih kuliah S1 dahulu. Bahwa jika ditimpa suatu kehilangan, setidaknya ada tiga hal yang mesti dilakukan agar saat ditimpa musibah pun, diri kita mampu menemukan maknanya.
Pertama, mengucapkan kalimat istirja' innalillahi wa inna ilaihi raaji'uun. Karena semua berasal dari Allah SWT dan kembali lagi kepada-Nya.
Kedua, mengambil hikmah dari kejadian yang menimpa. Ini sebuah peringatan dari Allah kepada saya agar lebih hati-hati dalam memelihara amanah memiliki ponsel pintar.
Ketiga, memohon kepada Allah agar diberi rezeki ganti yang baru. Allah Maha Pemberi Rezeki, mintalah pasti akan Ku-beri, firman-Nya.
Refleks saya jadi lebih tenang menjalani dua hari tanpa kegiatan daring. Semoga kedepannya saya lebih mawas diri dan tidak sepele terhadap "harta" yang telah Allah titipan. InsyaAllah.
#ODOPfor99days
#Day3
Maka saat HP saya terendam air minum yang kebetulan isinya tertumpah hampir semua, saya jadi harap-harap cemas. bisakah kembali online dengan segera? Atau harus beli yang baru? Menuruti saran mahasiswa saya di kelas, smart phone yang basah bisa dikeringkan dengan cara menguburnya di dalam beras. Itu juga saya lakukan. Namun setelah satu setengah hari diletakkan dalam rice box dan saya coba hidupkan lagi, sensor sentuhan pembuka kunci tidak kunjung merespons.
Akhirnya dengan pertimbangan ingin praktis, suami menyarankan untuk membeli saja ponsel baru. Sebab banyak aktivitas kepenulisan yang saya lakukan di HP. Mau tidak mau saya harus berpisah dengan smartphone hadiah melahirkan anak keempat dari suami tercinta. Yang dibelikannya kurang lebih dua tahun lalu.
Lantas saya teringat suatu tuntunan yang pernah saya temukan dalam buku Purnama Madinah saat masih kuliah S1 dahulu. Bahwa jika ditimpa suatu kehilangan, setidaknya ada tiga hal yang mesti dilakukan agar saat ditimpa musibah pun, diri kita mampu menemukan maknanya.
Pertama, mengucapkan kalimat istirja' innalillahi wa inna ilaihi raaji'uun. Karena semua berasal dari Allah SWT dan kembali lagi kepada-Nya.
Kedua, mengambil hikmah dari kejadian yang menimpa. Ini sebuah peringatan dari Allah kepada saya agar lebih hati-hati dalam memelihara amanah memiliki ponsel pintar.
Ketiga, memohon kepada Allah agar diberi rezeki ganti yang baru. Allah Maha Pemberi Rezeki, mintalah pasti akan Ku-beri, firman-Nya.
Refleks saya jadi lebih tenang menjalani dua hari tanpa kegiatan daring. Semoga kedepannya saya lebih mawas diri dan tidak sepele terhadap "harta" yang telah Allah titipan. InsyaAllah.
#ODOPfor99days
#Day3
Posting Komentar untuk "Hikmah Dari Setiap Kejadian"
Pesan dimoderasi, terima kasih telah meninggalkan komentar yang santun. Sebab bisa jadi Anda dinilai dari komentar yang Anda ketikkan.