Belajar Bilang Pipis
"Pissss, yuk Dek..." , ajak saya pada si bungsu yang baru bangun pagi. Saya memilih istilah yang sudah umum untuk menyebut kegiatan BAK pada anak.
Hari ini Faid Ahmad Rausyan tidak lepas diaper seharian. Hanya dari bangun pagi sampai jelang mandi yang agak siang. "Kaya' belajar puasa aja ya, Dek. Pertama setengah hari dulu baru kalau udah kuat lanjut seharian." 😊😊
Namun demikian saya tetap mengajarkannya cara ingin berkemih. "Adek mau pissssssss?", kata saya sambil menunjuk ke celananya. Dengan sangat perlahan ia mengikuti kata-kata saya tapi lafal huruf "S"-nya masih tipis. Sengaja saya penggal "pipis" menjadi pisssssss agar ia mudah mengingat dan melafalkannya.
Ia pun tersenyum mendapat satu kosa kata baru lagi setelah mahir melafalkan kata "kakak" minggu lalu. Anak-anak seusia ini memang sangat menantikan arahan dalam mengucapkan kata langsung dari ibunya. Saya tak bisa membayangkan jika masih saja ada anggapan kalau urusan toilet training adalah hal remeh-temeh yang kurang perlu dipelajari. Ah, nanti juga si anak bisa sendiri.
Padahal latihan berkemih ini menjadi bagian mengasah kemandirian pada anak. Menumbuhkan rasa percaya diri yang tentunya menjadi modal awal bagi masa depannya. Belum lagi dari segi kebersihan, keamanan, efek bagi lingkungan, dan finansial. Saya tidak sedang mendemarketing penggunaan popok instan. Anak saya masih mengenakannya, sebab sedang belajar perihal BAK/BAB ini.
"Sabar ya Dek, kita jalani proses TT ini dengan riang gembira. Hari ini Ocean mengenal istilah pipis dulu, besok kita praktik lagi ya."
Salam ibu profesional
#Harike3
#Tantangan10hari
#Gamelevel2
#Kuliahbundasayang
#Institutibuprofesional
#Melatihkemandirian
Posting Komentar untuk "Belajar Bilang Pipis"
Pesan dimoderasi, terima kasih telah meninggalkan komentar yang santun. Sebab bisa jadi Anda dinilai dari komentar yang Anda ketikkan.