Memuji Bukan Menyindir
Royyan tipe anak yang agak suka menggampangkan masalah. Mengambil baju dari lemari dengan sembarangan, lalu berlari sambil mengenakan baju seadanya. Pintu lemari dibiarkan terbuka, dan beberapa baju yang terlipat pun jadi semrawut.
Kalau hanya diingatkan sekali, Royyan enggan merapikan kembali. "Tenang aja, Mi... bentar lagi Abang beresiiin...." namun kata 'sebentar' -nya tidak kunjung diikuti dengan realisasi.
Maka saya yang sedang sibuk di dapur pun mendatanginya. Meminta baik-baik agar ia mau menepati janjinya. Melipat kembali pakaian yang berserakan, kemudian menutup pintu lemari, lalu berjanji besok akan lebih teratur lagi.
Baju-baju yang tadinya tampak berantakan, dirapikan Royyan meski tidak seperti semula. "Nah, gitulah, Bang... itu baru abang-abang yang sholeh," puji saya setulus hati. Royyan mengamati ekspresi wajah saya.
Ketulusan tak akan mungkin bisa dibuat-buat, apalagi seorang ibu. Ia pun tersenyum, yakin bahwa uminya sedang memuji, bukan menyindirnya.
Salam ibu profesional
#day16
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional
Posting Komentar untuk "Memuji Bukan Menyindir"
Pesan dimoderasi, terima kasih telah meninggalkan komentar yang santun. Sebab bisa jadi Anda dinilai dari komentar yang Anda ketikkan.