Menemukan Minat Menulis Tema Yang Disukai
Sumber gambar: Rofichowdury.com |
Tema-tema keren itu adalah tentang pengasuhan (parenting), perjalanan (traveling), memasak dan makanan (food and cooking), kecantikan (beauty) dan kesehatan (healthy). Diberikan sub temanya pula. Tentunya amat membantu para ibu dalam menangkap ide tulisan yang lebih spesifik. Saya suka semua tema-tema itu. Inginnya, andai saja diadakan selama satu bulan penuh, saya berencana melalap semua tema. Namun memerhatikan kembali pilihan tema yang telah saya tulis, ternyata saya lebih menyukai tema tertentu. Apakah tema itu?
Hari pertama saya menulis tema memasak dan makanan (food and cooking). Kebetulan memang ada sisa pisang barangan kemarin, daripada dibiarkan begitu saja sebab sudah sepi peminat, saya olah dan alihkan menjadi Godok-Godok Pisang. Alhamdulillah laris manis, malah putri saya yang nomor tiga minta dibuatkan lagi. Rasanya senang sekali bisa menghindari sikap mubazir dan membuat bocah-bocah cilik riang dengan cemilannya.
Hari kedua, ketiga dan keenam saya mengekspresikan diri melalui tema traveling. Berhubung memang baru saja pulang liburan dari luar kota, rasanya sayang bila pengalaman-pengalaman yang tak setiap hari dilalui, terlewatkan begitu saja.
Jadilah tiga tulisan yang masing-masing berjudul,"Berwisata Murmer, Mengapa Tidak?", "Serunya Traveling Bareng Anak-Anak", dan "Taman Asyik Yang Tak Jauh Dari Rumah." Khusus tulisan yang berwisata murah meriah, saya melihat dari dasbor blog, pembacanya lebih banyak dibandingkan tulisan lainnya, hehe. Namanya juga ibu-ibu, penasaran dong sama yang murmer.
Nah, hari keempat, kesembilan, ke-12 sampai terakhir, saya tertarik menulis tema parenting. Bahkan pada hari ke-5 tema bebas pun, saya merasa sayang membiarkan sub tema "Menerapkan Konsep Reward dan Punishment pada Anak". Sebelumnya saya bertanya pada Bu Ketua Widyanti Yuliandari mengenai boleh tidaknya tema bebas diisi dengan tulisan tentang sub tema hari pertama, beliau mengatakan, boleh-boleh saja namanya juga tema bebas. Maka pengalaman menerapkan konsep yang dimaksud pada putra-putri saya, diabadikan lewat tulisan berjudul "Menerapkan Reward dan Punishment pada Anak".
Artikel saya yang bertemakan pengasuhan berjumlah tujuh tulisan. Limapuluh persen dari total artikel Tantangan #SatuHariSatuKaryaIIDN. Hal ini bisa jadi menandakan bahwa arah minat dan kecenderungan saya memang menulis tentang parenting. Rasanya tertarik saja menuliskan tentang tumbuh kembang anak, pendidikan anak dan segala hal yang terkait dengan si buah hati. Allah SWT mengaruniakan kepada para orang tua anak-anak yang unik. Tidak bisa disamakan apalagi dibanding-bandingkan dengan anak lainnya.
Tersisa dua tema, yaitu kecantikan dan kesehatan. Saya menuliskan tema healthy kedua-duanya. Hari ke-7 bertajuk "Olahraga Favorit" dan hari ke-8 "Pengalaman Menerapkan Diet Yang Aman". Semuanya berdasarkan pengalaman pribadi saya sendiri. Akhirnya satu tema yang sebenarnya saya gandrungi juga, yaitu kecantikan, tidak jadi dieksekusi menuliskannya.
Hampir setiap hari saat berselancar di dunia maya, saya membaca-baca artikel berisi tips dan kiat menjaga kecantikan. Perempuan mana sih yang tidak ingin tampil cantik? Apalagi ibu-ibu, sedapat mungkin terlihat ayu dan anggun sesuai usia, terutama di depan sang suami. Wuih, insyaAllah mendapatkan pahala yang besar sebab telah menjadi yang menyenangkan pandangan, bagi suami sendiri lho ya, bukan suami orang lain!
Mempertimbangkan beberapa hal, saya masih sungkan untuk terbuka blak-blakan mengenai tema yang satu ini. Mungkin karena di-share di medsos, suami juga bisa ikut baca, rasanya tidak pede saja, hehe.
Anyway, tantangan #SatuHariSatuKaryaIIDN membantu saya menemukan dan mengasah minat menulis tentang parenting. Terima kasih ibu-ibu panitia yang cantik. Ditunggu tantangan level sekiannya ya. IIDN, semoga sukses.
Salam literasi
Medan, 19 Februari 2018
IIDN luar biasa, selalu punya cara menggenjot minat menulis para anggotax.
BalasHapusIya benar, bu Abby Onety.. salam kenal ya. Makasih sudah berkenan mampir.
BalasHapus